Tetanus merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh racun dari bakteri Clostridium tetani. Tetanus dapat menimbulkan kondisi serius seperti kejang otot dan kaku akibat racun yang merusak jalur persarafan.
Tetanus adalah suatu kondisi yang perlu tindakan secara dini karena bila seseorang telah terkontaminasi bakteri tersebut maka bakteri akan dengan cepat akan merusak sistem saraf dan menyebabkan kematian.
Hampir dari 50% kasus tetanus terjadi di negara berkembang yang mengakibatkan resiko kematian yang cukup tinggi. Meningkatnya kasus kematian juga akibat dari keterlambatan penanganan atau akses sarana kesehatan seperti di desa-desa dan daerah terpencil.
Penyakit ini dapat muncul pada segala usia karena luka terbuka di dalam tubuh adalah faktor yang memicu terjadinya tetanus.
Tetanus Pada Kehamilan
Tetanus adalah penyakit akut yang disebabkan oleh eksotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani. Infeksi neonatal biasanya terjadi melalui pajanan tali pusat umbilical yang tidak disembuhkan terhadap spora tetanus, yang secara universal pada bayi baru lahir perlu menerima antibodi ibu melalui plasenta untuk dilindungi saat lahir.
Penyakit neonatal biasanya muncul dalam dua minggu pertama kehidupan dan melibatkan kekakuan umum dan kejang otot yang menyakitkan, yang tanpa adanya perawatan medis menyebabkan kematian dalam banyak kasus.
Vaksinasi TT pada Kehamilan
Vaksin tetanus mengandung toksoid tidak menular. Toksoid tetanus tampak aman selama kehamilan dan diberikan di banyak negara di dunia untuk mencegah tetanus neonatal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa tetanus neonatal membunuh lebih dari 200.000 bayi baru lahir setiap tahun; hampir semua kematian ini terjadi di negara-negara berkembang sementara sangat jarang di negara-negara maju.
Mengapa Perlu Diberikan Vaksin TT Pada Kehamilan
Satu dosis vaksin TT direkomendasikan selama setiap kehamilan untuk melindungi bayi baru lahir dari infeksi tetanus bayi serta mencegah adanya serangan infeksi tetanus pada janin.
Bagaimana Pemberian Vaksin TT Dilakukan
Sesuai dengan pelayanan ANC (AnteNatal Care), periksa status imunisasi wanita hamil melalui kartu riwayat kehamilan atau kunjungan masa kehamilan ke dokter/bidan.
Jika wanita itu sebelumnya belum divaksinasi, atau jika status imunisasinya tidak diketahui, maka dokter akan memberikan dua kali suntikan TT dengan waktu pemberian yang berbeda.
Biasanya dalam selang waktu 1 minggu atau dimana ibu hamil dinyatakan aman untuk suntikan berikutnya atau tidak ada efek samping yang muncul. Suntikan pertama biasanya diberikan pada usia kandungan 7 bulan atau trimester ketiga.
Vaksin kedua diberikan setidaknya 4 minggu setelah pembeian vaksin pertama. Kekuatan vaksin TT kedua ini dapat memberikan proteksi selama 1 hingga 3 tahun. Suntikan vaksin ketiga diberikan 6 vulan setelah suntuikan kedua. Kekuatan vaksin ketiga akan memberikan proteksi dari tetanus selama kurang lebih 5 tahun.
Apakah Vaksin TT Boleh Diberikan Lagi Setelah Melahirkan?
Setelah melahirkan, vaksin TT dapat diberikan dengan melihat riwayat pemberian vaksin TT saat hamil. Apabila Ibu hanya diberikan dua kali suntikan vaksin TT, maka dokter dapat memberikan vaksin Booster untuk menguatkan vaksin TT yang ada didalam tubuh.
Selain Vaksin TT, vaksin Tdap juga dapat diberikan, namun harganya dapat lebih mahal karena ini merupakan jenis vaksin pemberian untuk mencegah tetanus dan resiko difteri serta pertusis pada bayi. Idealnya, vaksin harus diberikan antara 27 dan 36 minggu kehamilan.
Apa saja efek samping pemberian Vaksin TT?
Efek samping yang dapat timbul setelah pemberian vakasin tetanus pada ibu hamil antara lain:
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.