Ketika bayi jatuh dari tempat tidur
Walaupun bayi Anda masih kecil, risiko terjatuh pada bayi sangatlah mungkin terjadi karena pergerakan tangan atau kaki bayi. Oleh karena itu, para ibu dianjurkan untuk tidak meninggalkan bayi tanpa adanya pengawasan.
Ketika bayi terjatuh dari ranjang, hal ini dapat membahayakan bayi dari benturan lantai. Sikap pencegahan merupakan cara yang terbaik untuk menghindari kejadian ini.
Terdapat berapa pemeriksaan yang harus Anda lakukan untuk memastikan bayi tercinta Anda menerima perawatan yang cepat dan tepat.
Apa yang harus dilakukan terlebih dahulu?
Bayi yang terjatuh dapat mengalami kehilangan kesadaran. Apabila bayi Anda mengalami cedera kepala serius, seperti tanda-tanda perdarahan atau ketidaksadaran, segera hubungi layanan darurat setempat untuk penanganan lebih lanjut.
Jangan pindahkan bayi dalam kondisi ini kecuali jika mereka berisiko tinggi untuk mengalami cedera lebih lanjut. Namun, jika bayi menampakan gejala seperti muntah atau kejang-kejang, segera balikkan tubuh mereka dan jaga agar leher tetap dalam posisi lurus.
Bila terdapat pendarahan, berikan tekanan lembut dengan kain kasa atau handuk atau kain bersih sampai bantuan medis tiba.
Jika bayi Anda tidak tampak terluka parah, angkat dengan lembut dan coba untuk menenangkan bayi Anda dari rasa takut dan khawatir.
Selain itu, periksa juga kepala mereka untuk memeriksa tanda-tanda cedera atau tanda memar. Segera hubungi dokter Anda setelah bayi terjatuh apabila bayi berusia di bawah 1 tahun.
Tanda-tanda bayi harus dibawa ke UGD
Bahkan jika bayi Anda tidak mengalami kehilangan kesadaran atau mengalami cedera parah, masih terdapat beberapa tanda dimana bayi memerlukan tindakan medis secepatnya, termasuk:
- tidak tenang
- adanya benjolan dari titik lunak di bagian depan kepala
- terus menggosok kepala
- mengantuk berlebih
- adanya cairan darah atau kuning yang keluar dari hidung atau telinga
- teriakan bernada tinggi
- kehilangan keseimbangan
- koordinasi yang buruk
- pupil berukuran tidak sama
- sensitivitas terhadap cahaya atau kebisingan
- muntah
Jika Anda memperhatikan perubahan ini, segera mencari pertolongan darurat secepat mungkin.
Gejala gegar otak
Ketika bayi tidak menampakan adanya tanda-tanda cedera, mungkin saja bayi mengalami gegar otak yang tidak menunjukkan gejala langsung. Gegar otak adalah cedera otak yang sulit dikenali terlebih karena bayi tidak dapat memberitahu Anda apa yang mereka rasakan.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah regresi keterampilan perkembangan. Misalnya, bayi yang sudah berusia 6 bulan mungkin tidak mengoceh. Perubahan lain yang harus diperhatikan termasuk:
- menjadi rewel saat makan
- perubahan pola tidur
- menangis lebih dalam posisi tertentu daripada posisi lain
- menangis lebih dari biasanya
- semakin mudah tersinggung
Gegar otak bukan satu-satunya cedera yang bisa terjadi setelah jatuh. Cedera internal dapat meliputi:
- robeknya pembuluh darah
- patah tulang tengkorak
- kerusakan otak
Apa yang harus dilakukan setelah jatuh?
Setelah jatuh, Anda dapat mengantisipasi gejala yang mungkin terjadi. Bayi mungkin akan terus merasa mengantuk sehingga pemeriksaan lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk memeriksa gejala gegar otak. Selain itu, bayi akan lebih mudah merasa rewel, muntah atau sakit kepala dan leher.
Anda dapat bertanya kepada dokter apakah pemberian obat penghilang rasa sakit serta dosis obat apabila dibutuhkan. Dokter juga dapat menyarankan untuk menghindari permainan keras untuk mengurangi risiko cedera lebih lanjut selama setidaknya 24 jam. Ini termasuk menghindari mengendarai mainan atau memanjat. Permainan yang perlu awasan orang dewasa mencakup:
- blok
- teka-teki
- kereta dorong
- mendengarkan sebuah cerita
Pencegahan
Bayi tidak boleh ditempatkan di tempat tidur orang dewasa tanpa pengawasan. Selain risiko jatuh, bayi bisa terperangkap di antara tempat tidur dan dinding atau tempat tidur dan benda lain. Tempat tidur dewasa sering tidak memenuhi kriteria untuk tidur yang aman bagi bayi.
Apabila bayi Anda mengalami kondisi ini, segera perhatikan apabila ada tanda cedera dan segera layanan medis terdekat Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.