Sudah bukan rahasia lagi apabila merokok merupakan salah satu kegiatan yang paling merugikan seumur hidup. Selain karena dapat menimbulkan polusi udara, rokok juga sangat berbahaya bagi tubuh manusia hingga setiap tahun terjadi kematian oleh penyakit yang diawali dengan kebiasaan merokok.
Lantas, bagaimana sebenarnya kondisi sistem pencernaan seorang perokok aktif?
Gangguan asam lambung
Seorang perokok aktif akan sering mengalami gangguan asam lambung seperti sensasi perih dan panas di dada akibat naiknya asam lambung ke tenggorokan, yakni esofagus.
Pada kondisi normal, terdapat sebuah katup yang berfungsi untuk mencegah asam lambung dan gas dari makanan yang sudah masuk ke lambung kembali naik. Katup tersebut bernama spincher.
Namun sayangnya akibat rokok, maka otot-otot spincher tersebut akan semakin melemah dan mengakibatkan asam lambung dengan mudah naik ke tenggorokan.
Rokok juga menjadi pemicu produksi asam dan gas berlebih pada lambung, sehingga gangguan ini akan semakin membuat pengguna rokok pasif semakin tidak nyaman.
Luka dinding lambung
Selain menyebabkan kadar produksi gas meningkat, kandungan zat berbahaya dalam rokok juga dapat menyebabkan aliran darah menuju lambung semakin menurun. Akibatnya timbullah peradangan dan luka pada dinding lambung yang biasa disebut dengan tukak lambung.
Gangguan ini juga berpotensi menimbulkan bisul yang sangat berbahaya bagi organ dalam tubuh.
Di samping itu, para ahli juga menyatakan bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan jumlah bakteri Helicobacter pylori (H.pylori) atau bakteri yang menjadi penyebab utama terjadinya infeksi serta peradangan pada usus kecil dan lambung.
Kerusakan hati
Tugas utama hati adalah menyaring berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh. Jika sedikit maka racun tersebut bisa diatasi oleh tubuh Anda sendiri.
Namun jika racun terus berdatangan setiap hari dan dalam jumlah yang tidak sedikit maka kinerja hati akan semakin berat dan bahkan terkalahkan oleh berbagai racun yang dibawa rokok ke dalam darah.
Hal ini diperparah jika dibarengi dengan konsumsi alkohol secara bersamaan. Maka sudah pasti kinerja hati akan semakin parah dan dapat mengancam keselamatan Anda. Salah satu bahaya penyakit yang sering muncul adalah sirosis serta kanker hati.
Terbentuk batu empedu
Selain bisa menurunkan kinerja hati, ternyata kandungan berbahaya dalam rokok juga dapat memicu menyebabkan cairan empedu mengeras. Jika hal ini berlangsung dalam waktu lama, maka tidak menutup kemungkinan cairan empedu yang mengeras tersebut akan berubah menjadi gumpalan batu empedu.
Risiko terkena penyakit crohn
Jika kebiasaan merokok terus berlanjut, maka zat-zat berbahaya tersebut bisa menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan. Apabila peradangan tidak segera diatasi maka akan berlanjut menjadi peradangan kronis yang biasa disebut dengan penyakit Chorn.
Para ahli menyatakan bahwa kebiasaan menghisap rokok dapat menyebabkan penurunan tekanan darah di area usus. Selain itu sistem pertahanan usus juga akan terganggu, serta munculnya gangguan pada sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
Peradangan ini akan berimbas pada sensasi nyeri pada usus, diare, hingga pendarahan yang terjadi di dalam usus yang ditunjukkan melalui gejala perubahan warna kotoran atau adanya darah yang ikut keluar saat buang air besar.
Meningkatkan risiko kanker
Kanker merupakan suatu penyakit yang tidak dapat dideteksi kemunculannya. Namun dengan seringnya Anda menghirup asap rokok dan meninggalkan zat-zat berbahaya pada sistem pencernaan tubuh, maka hal itu akan semakin memperbesar risiko munculnya penyakit mematikan tersebut.
Kanker tersebut bisa tumbuh pada mulut, usus, lambung, pankreas.
Untuk mencegah bahaya penyakit-penyakit di atas, alangkah baiknya apabila Anda mengurangi atau bahkan berhenti menghisap rokok. Selain bermanfaat bagi kesehatan, hal itu juga mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan Anda dan keluarga.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.