Banyak pasangan di Indonesia yang lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi hormonal berupa pil KB dibanding metode kontrasepsi lainnya untuk menunda dan mencegah kehamilan. Pil KB dipilih karena dipercaya tidak mengganggu kenyamanan ketika berhubungan seksual. Selain itu, penggunaannya dapat dihentikan sewaktu-waktu.
Pil KB merupakan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestin dan estrogen. Pil KB bekerja dengan cara menghambat sel telur berovulasi serta membuat rahim tidak dapat ditempeli sel telur yang telah dibuahi. Meski memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, banyak wanita yang takut akan efek samping mengonsumsi pil KB. Lantas, apa saja, sih, efek samping pil KB?
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic
Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.
Baca juga: 16 Harga dan Merek Pil KB yang Beredar di Indonesia
Risiko efek samping mengonsumsi pil KB
Pil KB memang memiliki peluang memunculkan beragam efek samping pada penggunanya, mulai dari ringan hingga sedang. Meski demikian, serupa obat lainnya, efek sampingnya bisa beragam dan tidak dialami oleh semua orang.
1. Sakit kepala
Sakit kepala adalah efek yang umum muncul pada wanita yang pertama kali mengonsumsi pil KB. Sakit kepala muncul karena terjadi peningkatan kadar hormon di dalam tubuh. Efek ini biasanya hanya terjadi selama satu hingga dua hari. Namun, jika sakit kepala tidak berkurang atau malah bertambah parah, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Jangan lupa, saat hamil, Anda tidak bisa sembarangan mengonsumsi obat, termasuk pereda nyeri kepala.
2. Berat badan bertambah
Pertambahan berat badan merupakan efek samping yang biasa terjadi di era pil KB generasi pertama alias pil KB zaman dulu. Hal ini disebabkan oleh kandungan hormon estrogen dalam pil KB saat itu jauh lebih tinggi dibandingkan pil KB era sekarang. Tingginya kadar estrogen dapat meningkatkan berat badan akibat penumpukan cairan dalam tubuh dan nafsu makan yang meningkat.
Namun, sekarang Anda tidak perlu khawatir. Karena kandungan hormon--terutama hormon kombinasi--dalam pil KB generasi teranyar sudah diperhitungkan supaya tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Dengan begitu, jika berat badan Anda tetap naik, kemungkinan besar penyebabnya bukan pil KB yang dikonsumsi. Tidak salah, kok, untuk berkonsultasi ke dokter. Bagaimanapun, berat badan ideal merupakan salah satu kunci untuk menjaga kesehatan Anda.
3. Mual
Jika mual, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Bisa jadi, gejala itu muncul akibat penggunaan yang keliru. Sejumlah orang ada yang lebih cocok mengonsumsi pil KB setelah makan, sebagian lagi merasa lebih baik jika mengonsumsinya bersamaan dengan makan. Reaksi mual akibat pemakaian pil KB umumnya berlangsung selama 2 bulan penggunaan pertama.
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic
Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.
4. Keluar darah secara tiba-tiba di luar masa menstruasi
Darah keluar secara tiba-tiba di luar masa menstruasi merupakan salah satu efek samping yang bisa saja terjadi jika menggunakan pil KB. Untuk mengurangi efek ini, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi pil KB pada waktu yang sama setiap harinya.
5. Penurunan gairah seksual
Jika mengalami penurunan gairah seksual, Anda disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi lainnya. Alternatifnya, Anda dapat memilih jenis pil KB lain yang kerja hormonalnya menyerupai hormon androgen sehingga dapat mengembalikan gairah seksual. Jangan lupa untuk berdiskusi dengan dokter dulu, ya.
Baca juga: Hindari 4 Hal Ini agar Tidak Mual Setelah Minum Pil KB
Adakah efek samping yang lebih serius?
Penggunaan pil KB memiliki peluang efek samping yang lebih serius meski tidak semua orang mengalaminya. Salah satu contohnya adalah penggumpalan darah akibat kandungan hormon estrogen. Penggumpalan darah ini dapat menyebabkan trombosis vena pada tungkai. Penggumpalan darah juga dapat terjadi di paru-paru atau berujung pada serangan jantung dan stroke.
Efek samping lainnya yang lebih serius adalah sakit pada bagian perut, sakit kepala yang sangat berlebihan sampai seperti akan pingsan, serta nyeri pada kaki dan paha. Nyeri pada payudara dan penglihatan kabur juga disinyalir sebagai efek samping serius penggunaan pil KB. Apa pun efek samping penggunaan pil KB yang Anda rasakan, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut dan optimal.
Baca juga: Serba-serbi Pil KB, Mulai dari Jenisnya hingga Siapa yang Boleh Meminumnya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.