Sprint atau lari jarak pendek adalah salah satu cabang olahraga yang cukup populer di Indonesia. Salah satu bintang lari jarak pendek adalah Usain Bolt yang memegang rekor dengan gelar sebagai manusia paling cepat di dunia.
Meskipun kini sudah pensiun, Usain Bolt pernah memegang rekor lari sprint 100 meter hanya dalam waktu 9,58 detik saja.
Sesuai dengan namanya, jarak lintasan lari jarak pendek ini juga pendek hanya sekitar 100-200 meter saja. Dengan jarak yang pendek ini banyak orang yang mengira bila cabang olahraga ini sangat mudah, padahal tidak.
Kondisi fisik harus benar-benar sehat agar bisa sampai di garis finish dengan cepat. Bila Anda ingin berlari secepat Usain Bolt, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini.
Postur tubuh harus sempurna
Salah satu kunci untuk bisa berlari cepat adalah postur tubuh yang baik. Dengan postur tubuh yang benar dan baik, kecepatan lari Anda bisa bertambah. Kesalahan posisi tubuh bisa mengulur waktu berlari dan membuat Anda semakin lambat.
Selain itu, postur tubuh yang salah juga bisa meningkatkan resiko cedera. Berikut ini beberapa tips postur tubuh yang baik untuk lari jarak pendek berdasarkan pelatih Nick Anderson.
- Pundak rileks dan kepala sejajar
Posisi pundak harus turun dan rileks. Selain itu, posisi kepala harus sejajar garis lurus dengan anggota tubuh yang lain. Sebisa mungkin jaga posisi pundak agar tetap lurus dan tidak ada rotasi pundak.
- Postur pinggang
Untuk mendapatkan postur pinggang yang baik, Anda bisa bayangkan bila badan ditarik ke atas dengan mengguankan seutas tali di kepala. Cara ini membuat berat beban pada pinggang menjadi pas. Selain itu, kencangkan otot perut agar postur menjadi pas.
- Kekuatan lutut
Agar bisa menghasilkan kekuatan yang lebih besar dan jangkauan langkah yang lebih jauh, Anda bisa mendorong lutut ke arah depan dan angkat tinggi.
- Posisi kaki
Sesaat sebelum kaki menyentuh lintasan, Anda bisa mengangkat jari ke arah tulang kering. Sehingga kaki berada pada posisi horizontal. Saat mendaratkan kaki pada lintasan, pastikan menggunakan bagian tengah telapak kaki. Selain itu, posisi kaki harus berada di bawah tubuh dan bukan di depan tubuh.
- Gerakan tumit
Setelah menyentuh lintasan, pastikan tumit membentuk gerakan melingkar ke belakang hingga hampir menyentuh bokong. Agar tolakan semakin kuat, jangan langsung menggerakkan tumit ke depan sebelum posisinya hampir menyentuh bokong.
Latihan untuk meningkatkan ketangguhan lari jarak pendek
Sama dengan cabang olahraga yang lain, pelari jarak pendek juga perlu melakukan latihan lain yang dirasa bisa meningkatkan performa lari. Berikut ini beberapa saran latihan yang bisa meningkatkan performa lari jarak pendek.
Setiap sebelum melakukan olahraga apapun, termasuk lari jarak pendek, sangat penting melakukan pemasan terlebih dahulu. Dalam olahraga lari jarak pendek, pemanasan harus dilakukan karena Anda akan memaksa tubuh untuk berlari dengan cepat.
Bila tanpa pemanasan, resiko cedera akan semakin besar. Sebagai pemasan, Anda bisa berlari kecil selama 10 menit Sebelum melakukan lari jarak pendek.
Latihan pemanasan yang lain adalah dengan melakukan latihan high knees. Latihan ini adalah mengangkat lutut tinggi-tinggi secara bergantian. Selain itu, Anda juga bisa melakukan butt kickers atau yang mirip dengan jalan di tempat namun gerakan lutut ke arah belakang dan tumit hampir menyentuh bokong.
Latihan lain yang bisa Anda lakukan adalah lompat tali, berjalan, jogging, berlari ringan, hingga lari cepat. Mulai berlari dengan kecepatan rendah dan tambah kecepatan setiap 10 detik hingga kecepatan penuh.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.