Apakah suara nafas Anda saat dihembuskan pernah bernada tinggi dan berbunyi seperti suara siulan? Apabila iya, berarti Anda sedang mengalami mengi. Mengi tidak boleh disepelekan karena merupakan gejala gangguan pernafasan serius dan harus segera mendapat pertolongan dari dokter.
Gejala mengi selain nafas berbunyi seperti siulan, juga dada terasa sesak. Apabila Anda menutup telinga sambil menghembuskan nafas, maka bunyi mengi akan semakin jelas dan keras. Dokter akan memeriksa Anda dengan cara menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara mengi Anda.
Penyebab Mengi
Kenapa mengi bisa terjadi? Bunyi hembusan nafas seperti siulan disebabkan karena penyempitan dan peradangan di saluran pernafasan, tepatnya di tenggorokan maupun di bronkus. Penyebab mengi paling umum disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma.
PPOK adalah penyakit yang menyerang paru-paru dalam jangka panjang. PPOK juga dapat menghalangi aliran oksigen ke paru-paru sehingga penderita mengi dapat mengalami sesak nafas.
Selain PPOK dan asma sebagai penyebab utama mengi, ada juga beberapa penyakit atau kondisi lain penyebab mengi, antara lain :
- Ada benda asing yang tidak sengaja masuk ke pernafasan
- Alergi, infeksi, maupun iritasi pada saluran pernafasan seperti bronchitis dan bronkiolitis
- Penyakit pneumonia
- Kanker paru-paru
- Reaksi anafilaktik
- Sleep apnea
- Gagal jantung
- Penyakit asam lambung
- Merokok
- Gangguan pita suara
Anda harus memeriksakan diri ke dokter bila terjadi gejala mengi seperti sesak nafas dan nafas berbunyi.
Dokter akan mengidentifikasi penyebab mengi Anda melalui bertanya beberapa pertanyaan mengenai riwayat kesehatan Anda, seperti berapa lama mengalami mengi, kapan mengi biasanya kambuh, dan pada saat apa saja mengi kambuh, apakah setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu atau tidak.
Kemudian, dokter akan mendengarkan suara nafas dan paru-paru Anda melalui stetoskop. Dokter mungkin juga akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang lain seperti tes pernafasan (spirometri) dan rontgen dada apabila Anda baru pertama kali mengalami mengi.
Selain itu, ada pula tes lainnya seperti tes alergi dan tes darah. Tes lainnya ini bersifat opsional, tergantung dari hasil pemeriksaan dan riwayat kesehatan Anda.
Cara Mengatasi Mengi
Cara mengatasi pada setiap orang berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya masing-masing. Apabila mengi disebabkan oleh asma, berikut beberapa pengobatan untuk mengatasinya :
- Kortikosteroid hirup
- Kombinasi inhaler dan kortikosteroid
- Bronkodilator kerja cepat berupa inhaler (untuk memperlebar saluran pernapasan)
- Obat pengontrol asma (untuk mengurangi peradangan)
Faktor terpenting untuk mengatasi mengi akibat asma adalah dengan menghindari pencetus asma supaya asma tidak kambuh sehingga mengi dan sesak nafas juga tidak muncul.
Apabila mengi diakibatkan oleh penyakit bronkitis, biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik dan bronkodilator. Antibiotik diberikan bila terdeteksi ada infeksi bakteri, sedangkan bronkodilator diberikan supaya pernafasan menjadi lebih lancar.
Untuk membantu meringankan gejala mengi, Anda bisa menghirup uap panas dari mesin penghasil uap atau dari shower mandi air panas. Anda bisa menyalakan shower air panas hingga uapnya memenuhi kamar mandi Anda.
Setelahnya, Anda bisa menghirup uapnya untuk meringankan gejala mengi. Namun, menghirup uap panas hanya membantu meringankan gejala mengi, bukan menyembuhkan mengi.
Ketika terjadi beberapa hal berikut, berarti Anda harus segera periksa ke dokter.
- Mengi sering kambuh
- Disertai sesak nafas parah
- Pertama kalinya mengalami mengi
- Mengi muncul setelah tersedak makanan atau benda asing, setelah mengonsumsi obat atau makanan tertentu, atau setelah digigit binatang misalnya lebah
Apabila Anda mengalami mengi, sebaiknya Anda tidak menyepelekannya. Mengi dapat menyebabkan gagal nafas dan dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani.
Terjadinya mengi juga bisa menandakan adanya penyakit serius lainnya. Maka, Anda perlu segera mengonsultasikannya dengan dokter apabila mengi disertai gejala berikut.
- Pusing, sesak nafas, nyeri parah di bagian dada, dan batuk berdarah : gejala emboli paru-paru
- Kulit dan bibir tampak kebiruan (sianosis) : gejala gangguan pernafasan berat sehingga kadar oksigen dalam darah menurun dan menyebabkan sianosis.
- Sesak nafas seperti tercekik : gejala asma hebat atau reaksi alergi hebat
- Demam lebih dari 38oC : gejala pneumonia atau bronkitis akut
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.