Sekarang, kita semua sadar akan dampak negatif merokok pada tubuh kita. Organ yang paling terpengaruh oleh nikotin adalah organ pernapasan, terutama paru-paru dan tenggorokan. Namun, kita tidak boleh mengabaikan efek nikotin pada jantung, saraf, dan organ-organ lain di dalam rongga perut.
Merokok dan munculnya nodul pada pita suara
Sebagai bagian dari saluran pernafasan, tentu saja pita suara tidak luput dari pengaruh rokok.
Efek negatif utama rokok terhadap pita suara adalah menyebabkan pembentukan nodul pada pita suara (benjolan pada pita suara), mengiritasi pita suara, sehingga menyebabkan pita suara bergetar secara tidak tepat.
Nodul pita suara adalah salah satu konsekuensi negatif paling umum dari merokok. Biasanya nodul pada pita suara muncul karena penggunaan pita suara yang terlalu berlebihan ( seperti bernyanyi), bersamaan dengan iritasi akibat asap rokok.
Walaupun nodul pada pita suara bersifat jinak, namun munculnya nodul masih dapat menyebabkan masalah serius pada suara seseorang.
Bagaimana nodul pada pita suara dapat muncul?
Penggunaan pita suara yang terlalu berlebihan dan asap rokok dapat menyebabkan pita suara membengkak. Jika seseorang terus menggunakan suaranya dengan tidak tepat dan terus merokok, pembengkakan tersebut akan berubah menjadi luka lecet.
Yang pada akhirnya, tanpa perawatan yang tepat, luka lecet dapat mengeras dan menjadi nodul.
Beberapa gejala paling umum yang disebabkan oleh munculnya nodul pada pita suara adalah:
- Suara serak
- Suara kasar
- Sesak nafas
- Nyeri telinga
- Sakit leher
- Benjolan di tenggorokan
- Berkurangnya kemampuan bernyanyi
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan vokal
Jika seseorang menolak untuk berhenti merokok dan terus menyalahgunakan suaranya, nodul dapat bertahan seumur hidup. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa terapi terbaik dari nodul pita suara adalah latihan vokal dan berhenti merokok.
Beberapa komplikasi paling umum dari nodul pita suara yang tidak diobati adalah:
- Suara serak permanen
- Luka permanen pada pita suara
- Rasa nyeri kronis
- Penurunan rentang vokal
Jika mendapatkan perawatan tepat waktu, nodul pita suara bisa ditangani dengan baik. Nodul yang mendapatkan perawatan sejak dini pada kebanyakan kasus, tidak memerlukan intervensi bedah.
Masalah lain pada pita suara akibat paparan asap rokok
Walaupun munculnya nodul pada pita suara merupakan efek negatif utama dari kebiasaan merokok, paparan asap rokok terhadap pita suara dapat menyebabkan berbagai masalah lainnya. Seperti :
1. Iritasi pita suara
Asap rokok dapat menyebabkan iritasi parah pada pita suara akibat produksi lendir yang berkurang secara drastis. Akibatnya, iritasi pita suara dapat menyebabkan pembengkakan pita suara dan mencegahnya bekerja dengan baik. Iritasi pita suara membuat suara seseorang terdengar serak.
Iritasi pita suara juga dapat menyebabkan pita suara bergetar secara tidak tepat. Sehingga menurunkan kemampuan seseorang untuk berbicara atau bernyanyi. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan refluks asam yang dapat mempengaruhi pita suara dan memicu iritasi.
2. Produksi lendir
Karena iritasi pita suara, tubuh berusaha mengimbanginya dengan memproduksi lebih banyak lendir. Oleh karena itu, hal ini akan terasa sangat tidak nyaman bagi seseorang seperti dokter, pembicara publik, profesor, guru dan penyanyi yang mengandalkan suara mereka untuk bekerja.
Produksi lendir yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kualitas suara seseorang. Bahkan, hal ini dapat mengganggu produksi lendir pada perokok pasif. Selain itu, produksi lendir yang berlebihan dapat menyebabkan bronkitis kronis.
3. Radang tenggorokan
Laringitis mengacu pada peradangan pita suara yang bahkan dapat menyebabkan hilangnya kemampuan berbicara. Ketika seseorang menderita laringitis, pita suara akan mengalami peradangan dan pembengkakan.
Merokok dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan dapat memicu terjadinya laringitis kronis.
Beberapa gejala laringitis yang paling umum adalah:
- Suara serak
- Sakit kepala
- Batuk
- Rasa sakit
- Sakit tenggorokan
- Suara sumeng
- Hidung meler
- Masalah gangguan menelan
4. Kanker tenggorokan
Salah satu konsekuensi paling parah dari merokok adalah kanker tenggorokan. Dalam kebanyakan kasus, pengangkatan pita suara diperlukan pada pasien-pasien dengan kanker tenggorokan, sehingga dapat menyebabkan hilangnya fungsi suara.
Orang yang tidak merokok, tetapi menghabiskan waktu dengan perokok juga bisa terkena kanker tenggorokan. Individu yang menggabungkan rokok dan alkohol bahkan memiliki risiko lebih besar terkena kanker tenggorokan.
Gejala kanker tenggorokan dapat meliputi:
- Batuk kronis
- Batuk berdarah
- Suara nafas yang tidak biasa
- Masalah dengan menelan
- Suara serak yang tidak hilang begitu saja
- Penurunan berat badan
- Nyeri pada leher
- Benjolan di tenggorokan
- Meski begitu, jika dirawat tepat waktu, kanker tenggorokan dapat disembuhkan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.