Tidak ada seorangpun yang berharap mengalami kejadian patah tulang. Patah tulang dapat terjadi karena banyak hal seperti trauma, terjatuh, benturan dan lain-lain.
Namun, Apa yang terjadi di dalam tubuh Anda ketika terjadi tulang yang patah? Mari melihat lebih dekat pada proses langkah demi langkah saat tubuh mengalami patah tulang.
Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang perbaikan tulang setelah terjadi patah tulang, berikut penjelasannya.
Langkah-langkah Penyembuhan dan Perbaikan Tulang Pasca Patah Tulang
Tahap 1
Setelah salah satu tulang Anda patah, tubuh secara otomatis akan segera beraksi untuk memperbaiki kondisi cedera tersebut.
Waktu yang diperlukan untuk menyembuhkan tulang tergantung pada banyak hal, seperti usia dan lokasi patahan tulang seseorang.
Tahap 2
Dalam beberapa jam, gumpalan darah akan terbentuk sekitar patahan tulang. Di dalam gumpalan darah, sel-sel khusus yang disebut fagosit mulai membersihkan fragmen tulang dan membunuh semua kuman yang mungkin ada di sekitar patahan tulang.
Fagosit merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Kata fagosit dalam bahasa Yunani berarti 'sel yang makan', sehingga sel-sel tersebut dinamai sesuai cara mereka mengelilingi dan menghancurkan bakteri dan bahan yang tidak diinginkan di dalam tubuh.
Tahap 3
Selanjutnya, kalus lunak yang sebagian besar terbuat dari kolagen dibuat di sekitar patahan tulang oleh kelompok sel khusus lainnya yang disebut chondroblast. Tahap tersebut dapat berlangsung dari 4 hari hingga 3 minggu.
Tahap 4
Kalus yang keras selanjutnya terbentuk ketika sel-sel osteoblas menciptakan tulang baru, menambahkan mineral untuk membuatnya menjadi keras.
Tahap tersebut biasanya dimulai 2 minggu setelah terjadinya patahan tulang, dan berakhir di suatu tempat antara minggu ke 6 dan 12.
Tahap 5
Terakhir, tulang yang patah akan direnovasi. Sel-sel khusus yang disebut osteoklas akan memecah tulang tambahan di sekitar fraktur sampai benar-benar sembuh dan kembali ke bentuk semula.
Renovasi tulang adalah proses yang sangat lambat yang membutuhkan waktu antara 3 hingga 9 tahun untuk selesai!
Komplikasi Patah Tulang
Patah tulang yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh secara normal, atau tulang yang sulit bergabung sama sekali, biasanya terjadi pada tingkat sekitar 10 persen.
Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa tingkat patah tulang yang tidak sembuh tersebut jauh lebih tinggi pada orang yang merokok dan orang yang dulu pernah merokok.
Para ilmuwan percaya bahwa faktor tersebut mungkin disebabkan oleh fakta bahwa pertumbuhan pembuluh darah di tulang penyembuhan tertunda pada orang yang perokok.
Operasi untuk memperbaiki patah tulang yang sulit sembuh sering diperlukan dalam kasus-kasus patah tulang yang sulit sembuh.
Ahli bedah ortopedi biasanya dapat menggunakan tulang dari tempat lain di tubuh, tulang yang diambil dari donor, atau bahan buatan manusia seperti tulang yang dicetak 3D untuk mengisi patahan tulang.
Bagaimana seseorang bisa memberikan pengobatan P3K untuk tulang yang patah?
Jika Anda mnedapati seseorang yang patah tulang, segera berikan pertolongan pertama. Selama orang yang patah tulang masih di tempat kejadian cedera, ada tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh masyarakat awam. Tatalaksana tersebut adalah pemasangan bidai sederhana.
Pemasangan bidai dilakukan setelah dipastikan tidak ada gangguan pada pernapasan dan sirkulasi dan luka sudah ditangani.
Bidai bertujuan untuk mencegah pergerakan (imobilisasi) pada tulang dan sendi yang mengalami cedera. Imobilisasi tersebut untuk menghindari pergerakan yang tidak perlu, sehingga mencegah perburukan patah tulang dan cedera sendi serta menghindari rasa nyeri.
Pemasangan bidai juga dapat memberikan gaya tarik dengan perlahan namun konsisten sehingga membantu mereposisi bagian yang cedera mendekati posisi normalnya.
Bidai sederhana dapat dibuat dari bahan apapun yang kaku, seperti kayu, penggaris, atau tongkat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bidai, yaitu:·
- Bidai harus cukup panjang. Pada kasus patah tulang: Melewati sendi yang ada di pangkal dan ujung tulang yang patah. Pada kasus cedera sendi: Mencapai dua tulang yang mengapit sendi yang cedera. ·
- Bidai harus cukup kuat untuk menghindari gerakan pada bagian yang patah tulang atau sendi yang cedera, namun tidak mengganggu sirkulasi. ·
- Bila tidak ada alat yang kaku untuk dijadikan bidai, bagian tubuh yang cedera bisa diikatkan dengan bagian tubuh yang sehat, misalnya dengan membalut lengan ke tubuh, atau membalut kaki ke kaki yang sehat. ·
- Jangan meluruskan (reposisi) tangan atau kaki yang mengalami deformitas, pasang bidai apa adanya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.