Semua ibu hamil tentu ingin sang buah hati terlahir ke dunia dengan sehat. Namun beberapa ibu justru berjudi dengan keselamatan janinnya dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk, salah satunya adalah merokok.
Padahal para dokter dan ahli kandungan sudah menyarankan agar kebiasaan merokok harus dihentikan ketika hamil bahkan setelah melahirkan. Pasalnya, hal ini dapat sangat memengaruhi kondisi kesehatan janin, bahkan dampaknya bisa terbawa ketika dia lahir. Racun-racun di dalam asap rokok bisa masuk melalui aliran darah sang ibu dan menuju ke rahim.
Seorang dokter kandungan di Providence Hospital Amerika Serikat bernama Robert Welch mengatakan bahwa rokok menjadi penyumbang dampak buruk terbesar bagi kondisi kesehatan bayi.
Jadi, semakin banyak Anda (saat sedang hamil) mengisap rokok, maka kesehatan dan keselamatan bayi Anda makin terancam. Tidak ada kata minimal untuk merokok saat hamil karena risikonya sangat besar.
Dampak yang mungkin terjadi jika Merokok saat Hamil
Meskipun Anda hanya merokok sebatang per hari, risiko yang bisa terjadi tidak jauh berbeda dengan perokok aktif yang menghabiskan belasan batang per hari.
Hal ini dikarenakan tubuh seorang perokok akan jadi sangat sensitif ketika menghisap rokok. Bayangkan, pembuluh darah Anda akan mengerut secara drastis.
Apa akibatnya? Asupan oksigen akan berkurang, sehingga memberikan efek buruk pada tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Tak dapat dimungkiri pula bahwa merokok saat hamil makin membuka lebar kemungkinan bayi lahir prematur dan mengalami gizi buruk. Betapa mengerikannya dampak buruk tersebut tergambarkan dalam beberapa poin di bawah ini.
Bayi membawa kelainan jantung saat lahir
Merokok pada saat hamil muda (trimester pertama) berisiko menyebabkan bayi membawa cacat jantung pada saat terlahir ke dunia. Hal ini berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dengan persentase mencapai 20-70 persen lebih tinggi ketimbang bayi yang ibunya tidak merokok.
Kondisi cacat jantung atau juga disebut cacat septum atrium membuat jantung berdenyut lebih cepat. Yang paling mengerikan adalah risiko kematian mendadak karena kondisi ini dapat menimbulkan serangan jantung.
Bayi membawa kelainan paru-paru
Kelainan lain yang bisa terjadi jika Anda masih ngeyel merokok saat hamil adalah bayi akan membawa kelainan paru-paru saat lahir. Ini dapat terjadi karena racun-racun pada rokok yang terhirup sampai ke rahim membuat paru-paru mereka tidak tumbuh normal dan tidak siap bekerja secara mandiri.
Kapasitasnya pun tidak optimal, sehingga di minggu-minggu pertama setelah bayi lahir, kehidupan mereka akan bergantung pada alat bantu napas.
Kondisi ini bisa semakin parah seiring dengan pertumbuhan si kecil, sehingga pada saat dewasa dia memiliki masalah pada pernapasan. Sebab, di dalam paru-parunya sudah terinfeksi oleh racun nikotin. Mengerikan sekali, bukan?
Bayi mengalami kerusakan otak
Anda tentu tidak mau saat buah hati lahir ke dunia dia memiliki kelainan seperti ini. Ketahuilah bahwa merokok saat hamil dapat memberikan dampak jangka panjang, bahkan sampai seumur hidup si bayi. Contohnya kinerja otak anak akan di bawah rata-rata, bermasalah soal perilaku dan sebagainya.
Perkembangan otak janin di dalam rahim sangat membutuhkan oksigen yang cukup. Sebuah penelitian terbaru tentang ibu merokok dan bayinya, menunjukkan fakta bahwa merokok dapat menghambat perkembangan otak dan menyebabkan bayi meninggal di dalam kandungan.
Dari semua dampak buruk yang sudah disebutkan di atas, yang terburuk adalah janin akan meninggal (keguguran) atau mengalami kematian saat lahir. Maka dari itu hindari dan buang jauh-jauh rokok jika ingin si kecil terlahir sehat dan tumbuh besar dengan sehat.
Begitu pun hindari menjadi perokok pasif di lingkungan yang berisikan perokok aktif. Semoga bermanfaat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.