Saat ini ada berbagai macam produk skin care yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit, mulai dari sabun pembersih wajah, toner, serum, sunscreen, hingga pelembab wajah. Dalam memilih produk skincare tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan kulit.
Meski rajin menggunakan skin care demi merawat kulit wajah, tetapi penggunaannya juga perlu diperhatikan. Tak hanya bahan kandungan di dalamnya, tetapi penggunaan skincare secara berlebihan juga tidak disarankan karena dapat menimbulkan risiko pada kulit.
Apa Bahayanya Terlalu Banyak Memakai Skincare di Kulit Wajah?
Namun pemakaian produk skincare yang berlebihan dan terlalu banyak juga tidak baik untuk kesehatan kulit. Anda tidak akan mendapat manfaat dari skincare tersebut dan justru dapat menimbulkan masalah baru pada kulit. Berikut ini merupakan beberapa efek samping akibat penggunaan skincare secara berlebihan, antara lain:
Iritasi kulit
Iritasi kulit dapat disebabkan akibat terlalu banyak menggunakan skincare untuk mengeksfoliasi kulit. Proses eksfoliasi atau pengangkatan sel kulit mati dari wajah memang penting dilakukan, namun bukan untuk penggunaan yang rutin. Apabila Anda menggunakan produk eksfoliasi secara berlebihan, maka kulit wajah dapat terlihat berminyak padahal sebenarnya terasa kering.
Selain itu, Anda juga dapat mengalami iritasi kulit yang ditandai dengan kulit kering, perih, dan merah. Apabila terjadi iritasi kulit, sebaiknya Anda menghentikan penggunaan skincare untuk sementara waktu dan memeriksakan diri ke dokter kulit untuk mendapatkan perawatan lebih optimal. Untuk mencegahnya, sebaiknya Anda melakukan eksfoliasi wajah tidak lebih dari dari 2 kali dalam seminggu.
Baca juga: Cara Alami Mengangkat Sel Kulit Mati
Alergi kulit
Terlalu banyak menggunakan skincare juga dapat menyebabkan alergi pada kulit. Alergi kulit bisa ditandai dengan munculnya ruam kemerahan dan rasa gatal pada kulit wajah. Ruam bisa muncul akibat kandungan bahan kimia pada skincare yang ternyata tidak cocok pada kulit. Hal ini akan semakin parah apabila Anda terlalu banyak menggunakan rangkaian skincare atau sering bergonta ganti produk skin care.
Kehilangan minyak alami kulit
Kehilangan minyak alami pada wajah juga merupakan salah satu akibat terlalu banyak menggunakan skincare. Apabila skincare tidak menyerap sempurna pada wajah, maka akan menyebabkan kulit wajah menjadi lebih berminyak. Hal ini akan menyebabkan kulit wajah berhenti memproduksi minyak alaminya. Apabila produk tersebut tetap digunakan, maka produksi minyak alami pada wajah akan benar-benar berhenti karena wajah Anda sudah berminyak sehingga sebaiknya Anda menghentikan penggunaan produk skincare tersebut.
Kulit terasa seperti tertarik
Efek lain penggunaan skincare berlebihan juga dapat menyebabkan kulit menjadi kencang dan rasanya seperti tertarik. Semakin banyak Anda menggunakan skincare tersebut, maka kulit wajah Anda juga akan semakin kehilangan hidrasinya. Apabila kulit Anda sangat kering hingga mengencang, hal ini dapat menjadikan kulit justru mudah keriput. Maka dari itu, sebaiknya Anda benar-benar mempertimbangkannya sebelum memutuskan untuk menggunakan skincare tertentu. Jangan sampai Anda ingin wajah yang lembab justru mendapatkan efek kering dan munculnya garis halus akibat pemakaian skincare tersebut.
Baca juga: Cara Mengatasi Kulit Kering
Timbul masalah kulit lainnya
Tujuan penggunaan skincare adalah untuk memperbaiki masalah kulit tertentu. Namun apabila Anda terlalu banyak menggunakan skincare justru akan menimbulkan masalah kulit lain, seperti muncul garis halus pada kulit, muncul komedo dan jerawat, serta pori-pori membesar.
Baca juga: 5 Cara Alami Mengatasi Garis Halus dan Keriput di Wajah
Pada dasarnya segala sesuatu boleh digunakan, namun segala sesuatu yang berlebihan akan menimbulkan masalah. Sama seperti skincare. Maka dari itu, sebaiknya Anda memilih skincare yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda dan pikirkan matang-matang sebelum membeli skincare tertentu. Apabila sedang terjadi masalah pada wajah Anda, pilihlah skincare yang memiliki manfaat dapat mengatasi masalah pada wajah Anda tersebut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.