Selama di bulan Ramadhan, Anda mungkin mampu menahan diri dari hasrat merokok dari waktu sahur hingga maghrib. Namun begitu waktu berbuka tiba, tidak sedikit perokok yang memilih untuk langsung merokok saat buka puasa. Padahal, ini justru lebih berbahaya daripada saat Anda merokok di hari biasa.
Kenapa merokok saat buka puasa itu berbahaya?
Bulan Ramadhan semestinya bisa menjadi momen tepat bagi Anda yang ingin berhenti merokok. Sebab selama puasa di bulan Ramadhan, Anda dapat berlatih menahan hasrat merokok dari waktu sahur hingga maghrib. Harapannya, hal ini bisa terus berlanjut meskipun bulan Ramadhan telah usai.
Namun sayangnya, niat dan pertahanan Anda sering kali runtuh ketika waktu berbuka tiba. Alih-alih membatalkan puasa dengan makanan atau minuman, tidak sedikit perokok yang memilih untuk langsung merokok saat buka puasa. Tentu saja, hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi hasrat merokok yang terpendam seharian.
Selain itu, merokok juga disebut-sebut dapat membantu menenangkan saraf yang tegang setelah seharian berpuasa. Padahal kenyataannya, merokok saat buka puasa justru lebih berbahaya daripada saat Anda merokok di hari biasa.
Ada 3 bahan kimia utama yang terkandung dalam rokok, yaitu karbon monoksida, nikotin, dan tar. Ketika Anda merokok saat buka puasa, ketiga bahan kimia tersebut akan langsung memengaruhi sistem saraf pusat.
Kandungan nikotin dari rokok dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh Anda jadi lebih berenergi setelah buka puasa di bulan Ramadhan.
Namun jangan salah, efek tersebut ternyata hanya sementara. Kadar gula darah yang semula naik akan langsung turun drastis dan membuat Anda kembali merasa lelah. Itulah kenapa, para perokok akan kembali mengisap lebih banyak rokok supaya kembali bertenaga.
Meski dapat meningkatkan gula darah sementara, efek nikotin dalam rokok juga dapat menyempitkan pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh jadi terhambat sehingga organ-organ vital tidak dapat bekerja dengan maksimal.
Bila Anda terus-terusan merokok saat buka puasa, jantung akan terus bekerja ekstra untuk mengalirkan darah ke seluruh organ tubuh. Jantung lambat laun akan kewalahan dan berisiko serangan jantung di kemudian hari.
Merokok saat buka puasa juga memicu masalah pencernaan
Merokok saat buka puasa tidak hanya sekadar menyebabkan kelelahan saja, tapi juga mengganggu pencernaan. Berikut beberapa masalah pencernaan yang bisa muncul akibat kebiasaan merokok saat buka puasa, di antaranya:
1. Heartburn
Meskipun lebih sering disebabkan oleh asam lambung naik, heartburn juga dapat disebabkan oleh kebiasan merokok saat buka puasa. Heartburn adalah sensasi nyeri dan panas pada bagian dada hingga ke ulu hati.
Merokok dapat melemahkan katup esofagus bagian bawah (LES) yang fungsinya menjaga asam lambung supaya tidak kembali naik ke kerongkongan. Ketika katup LES melemah, maka asam lambung dapat naik dan memicu rasa panas di tenggorokan (heartburn).
Merokok saat buka puasa juga dapat mengganggu aliran asam empedu dari usus ke lambung. Asam empedu tersebut berfungsi untuk memecah lemak menjadi lebih kecil, sehingga lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan.
Ketika asam empedu tidak dapat mencapai lambung, maka kadar pH asam lambung bisa semakin asam dan selanjutnya merusak kerongkongan. Kondisi ini disebut dengan refluks duodenogastrik.
Baca Selanjutnya: 5 Menu Buka Puasa Sehat untuk Penderita Maag
2. Tukak lambung
Para perokok berisiko tinggi mengalami tukak lambung. Apalagi jika Anda terbiasa langsung merokok saat buka puasa, maka risikonya bisa jadi sangat besar.
Penyebabnya masih belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga bahwa merokok dapat mengurangi jumlah natrium bikarbonat yang diproduksi oleh pankreas. Tanpa senyawa tersebut, asam lambung tidak bisa dinetralkan di dalam duodenum. Hal ini menyebabkan lapisan lambung dan duodenum terluka dan timbul bisul.
3. Penyakit Crohn
Orang yang merokok atau pernah merokok sebelum bulan Ramadhan berisiko tinggi terkena penyakit Crohn. Penyakit Crohn adalah peradangan pada sistem pencernaan, terutama pada ileum atau usus besar.
Merokok dapat mengurangi aliran darah ke usus, sehingga kekebalan tubuh ikut melemah. Bahkan setelah berhenti merokok, mantan perokok pun masih berisiko tinggi terkena penyakit Crohn. Risikonya tentu akan semakin besar jika Anda masih terus merokok saat buka puasa.
Itulah kenapa, penting bagi Anda untuk segera menghentikan kebiasaan merokok saat buka puasa. Jika muncul hasrat ingin kembali merokok saat buka puasa, segera alihkan perhatian Anda dengan makan camilan sehat atau mengisap permen. Cara ini sedikit banyak dapat meredam gejala kecanduan nikotin dan mengatasi mulut terasa pahit saat puasa. Perlahan tapi pasti, tubuh Anda akan jadi lebih sehat tanpa pengaruh rokok.
Baca Selengkapnya: 4 Tips Ampuh Berhenti Merokok Saat Puasa
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.