Banyak yang berpendapat bahwa rokok elektrik atau yang dikenal dengan vape lebih aman dibanding rokok umumnya. Meskipun memang belum ada dampak panjang menggunakan rokok elektrik bagi tubuh atau bahaya menggunakan rokok ini namun para peneliti sudah menduga jika menggunakan vape sama-sama merusak tubuh.
Hanya saja penggunaan rokok elektrik ini agak berbeda dibanding menggunakan rokok tembakau pada umumnya. Nah, efeknya sangat berbahaya salah satunya untuk kesehatan reproduksi pria. Ada keunggulan rokok elektrik dibanding rokok tembakau.
Keunggulannya ada dibagian uap yang dihasilkan memang hanya sekedar dari uap air, bukan asap polusi yang dihasilkan dari pembakaran kertas dan juga daun tembakau.
Namun hal ini tetap saja saja. pasalnya banyak pakar menyebutkan bahwa uap dari rokok elektrik ini ternyata juga mengandung sejenis nikotin, dan juga senyawa kimia lain yang berbahaya bagi tubuh, contohnya seperti gliserin hingga formalin.
Meskipun tidak menyangkal bahwa jumlah nikotinnya memang lebih sedikit, namun uap air tadi mengandung bahan tetap bersifat karsinogenik dan juga berpotensi merusak bagian tubuh manusia.
Bahaya di rokok vape ini bisa membuat pengkonsumsinya mengalami konsepsi untuk pasangan. Studi yang dilakukan pada tikus menyebutkan bahwa uap air didalam vape tadi bisa menurunkan reproduksi. pada tikus jantan.
Efek paparan asap ioni menyebabkan tikus jantan mempunyai sel sperma yang ternyata lebih sedikit dibanding yang tidak dipapari asap rokok ini. Bukan hanya itu, sel sperma yang dihasilkan ternyata juga mengalami gangguan atau kesulitan untuk membuahi sel sperma. Sehingga akan membuat pengkonsumsinya akan sulit mendapat keturunan.
Rokok Tembakau dan Rokok Elektrik, Mana Lebih Berbahaya Untuk Kesehatan Reproduksi?
Dilihat secara umum, rokok elektrik memang merusak kesehatan reproduksi pria tidak jauh beda dengan rokok tembakau. Dimana keduanya sama-sama memberikan kesulitan untuk menghasilkan keturunan pada dua pria.
Baik rokok tembakau dan elektrik, keduanya memiliki kandungan nikotin yang bisa merusak dan membuat pecah bagian kotinin. Studi di laboratorium menghasilkan bahwa kotinin bisa menyebabkan sel sperma bisa bergerak lebih lambat sedangkan nikotin terbukti sudah mengurangi kualitas sel sperma dan jumlahnya.
Masalah konsepsi ini bukan hanya ditimbulkan dari rokok elektrik yang mempengaruhi kualitas sel sperma saja. namun juga sama halnya dengan merokok tembakau, uap air rokok elektrik ini bisa menyebabkan pria menjadi impotensi.
Penelitian yang dilakukan oleh Susan Hodgekin menyebutkan bahwa korelasi antara menggunakan vape dan kejadian disfungsi ereksi. Dilansir di National Report, Hodgekin menyebutkan bahwa data yang ia gunakan menunjukkan bahwa 90% kasus disfungsi ereksi ini akan menimpa pria yang umurnya antara 20 tahun sampai 40 tahun yang juga memiliki kebiasaan menghirup asap vape.
Ia memiliki pendapat bahwa uap air vape merupakan sumber masalah kesehatan yang muncul di bagian organ reproduksi pria. Sehingga ia menyarankan untuk tidak menghirup uap air di rokok elektrik tersebut.
Meskipun begitu, masih perlu banyak penelitian mendalam mengenai asap dan juga uap air dari rokok elektrik ini. Nah, apapun kebiasaan Anda, merokok menggunakan rokok elektrik atau tembakau, tentu saja kebiasaan merokok harus Anda hindari sekarang juga.
Bukan hanya menyebabkan impotensi, merokok juga menyebabkan kesehatan tubuh melemah. Mulai dari penyakit liver hingga serangan jantung. Belum lagi, asap rokok juga sangat berbahaya untuk mereka yang hamil atau masih anak-anak.
Jadi, Anda yang sekarang masih memiliki kebiasaan merokok tentu harus menghentikannya sekarang juga. Bukan hanya diri Anda saja yang dirugikan. Namun orang lain juga turut dirugikan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.