Rokok menjadi sebuah ‘racun’ yang berbahaya bagi manusia, terlebih pada anak. Rokok dan asap rokok adalah sumber zat kimia yang secara perlahan merusak organ-organ di tubuh. Sekitar 30% orang Indonesia terutamanya pria, merupakan perokok aktif.
Asap rokok yang ditimbulkan sangat membahayakan bagi orang sekitar, terutama pada anak-anak. Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit pernapasan.
Zat berbahaya pada rokok dengan cepat akan mengiritasi paru-paru anak dan meningkatkan resiko buruk di kemudian hari. Berikut adalah bahaya yang dapat ditimbulkan dari rokok bagi anak-anak.
Kandungan Rokok
3 komponen berbahaya pada rokok adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida. Nikotin merupakan zat yang bekerja sebagai stimulan ke otak kita. Nikotin merupakan zat adiktif yang dengan cepat dihantar ke otak dan mengakibatkan peningkatan nadi dan tekanan darah.
Karbon monoksida adalah gas yang keluar dari terbakarnya tobacco. Karbon monoksida bekerja cepat pada proses pernapasan di paru-paru dan jantung sehingga darah membawa oksigen berikut karbon monoksida.
Tar adalah zat berwarna cokelat dan tebal. Tar yang masuk ke dalam tubuh menyisakannya ke dalam paru-paru dan menyebabkan kanker. Zat lain seperti arsenic, amonia, aseton, butane,metanol, toluene, asetik, yang menjadikan rokok suatu zat karsinogenik bagi tubuh.
Apa saja efek rokok Bagi Anak
Zat karsinogenik pada rokok merusak organ-organ di dalam tubuh. Anak-anak lebih memeran sebagai perokok pasif, dimana asap rokok yang mengandung karbon monoksida terhirup masuk ke dalam paru-paru.
Paru-paru menjadi muara pertama paparan asap rokok dan dapat memicu timbulnya penyakit paru-paru dan kanker. Pada anak-anak, akan timbul gejala awal akibat asap rokok karena terjadi iritasi dan gangguan pada paru-paru dan organ lain. Terdapat tiga kelainan utama pada anak-anak diakibatkan dari asap rokok yaitu:
1. SIDS (Suddent Infant Death Syndrome)
Sudden Infant Death Syndrome menjadi satu masalah utama kematian pada bayi dibawah satu tahun akibat paparan asap rokok.
Resiko SIDS meingkat pada faktor ibu yang memiliki riwayat merokok atau merokok saat hamil, dan lingkungan rumah bayi yang sering terpapar asap rokok (anggota keluarga ada yang merokok).
Gejala yang timbul pada SIDS sangatlah minim. Bayi terlihat bernafas atau tertidur, sehingga orang tua sulit menilai keluhan awal yang timbul pada bayi.
2. Asma
Gejala asma pada anak-anak adalah sulitnya bernafas, muncul suara ngik-ngik saat bernapas, dan terlihat lelah. Iritasi akibat zat-zat kimia berbahaya yang masuk adalah sumber munculnya gejala asma.
Bila ada salah satu anggota keluarga yang merokok, ini bisa jadi penyebab utama dari asma pada anak. Sesak akan bertambah berat seiring berjalananya waktu bila tidak ditangani semua. Karbon monoksida akan masuk ke dalam paru-paru dan merusak sel-sel pernapasan.
3. Menghambat Perkembangan Paru
Pertumbuhan paru-paru anak belum berkembang sempurna, sehingga mudah sekali terkena penyakit seperti asma, bronkitis, dan pneumonia. Paparan asap rokok pada anak-anak menyebabkan kerusakan sel-sel di paru-paru akan berkurang sehingga pertumbuhan paru-paru terhambat
Resiko lain juga dapat timbul bila anak-anak mulai mencoba atau menggunakan rokok, bahaya yang akan terjadi yaitu:
- Resiko Penyakit Jantung
- Penurunan Daya Tahan Tubuh
- Masalah Gigi
Penyakit jantung memang dikaitkan dengan rokok. Pembuluh darah yang membawa darah ke jantung juga mengalami kelainan. Dampaknya akan terlihat saat anak mulai branjak dewasa. Resiko jantung pada anak yang mulai merokok sejak kecil lebih tinggi.
Tubuh membutuhkan imun untuk mencegah infeksi virus dam bakteri masuk ke dalam tubuh. Tetapi zat pada rokok akan mengurangi kekebalan tubuh terutama pada anak-anak, sehingga mudah sekali terkena berbagai penyakit.
Pertumbuhan gigi anak belum sempurna. Zat kimia pada rokok akan menganggu kesehatan gigi seperti munculnya plak dan karies mulai usia muda.
Cara mencegah penyakit dari bahaya asap rok
Salah satu cara agar terhindar dari penyakit akibat rokok dan asap rokok adalah dengan mencegah paparannya dari anak-anak. Asap rokok sangat berbahaya bagi perkembangan paru-paru anak, terlebih pada ibu yang merokok saat kehamilan, ini akan menyebabkan gangguan birth defect pada bayi.
Hindari paparan asap rokok di sekitar lingkungan atau rumah. Bila anak sudah mulai besar, ajarilah bahaya merokok dan tidak mengikuti kebiasaan buruk merokok di lingkungan sekitar.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.