Keinginan untuk buang air kecil merupakan suatu hal yang alami. Sebenarnya buang air kecil merupakan proses untuk menghilangkan semua sisa dan limbah yang tidak diperlukan.
Namun, terkadang sebagian orang menahan keinginan buang air kecil tersebut karena berbagai alasan. Mungkin karena malas, sibuk, atau karena alasan lainnya.
Apabila Anda termasuk orang yang sering menahan buang air kecil, Anda perlu waspada, karena menahan keinginan buang air kecil dapat menyebabkan permasalahan yang serius.
Retensi urin dapat menyebabkan infeksi saluran kemih yang berat. Hal tersebut dapat terjadi tumbuhnya bakteri akibat urin yang berada terlalu lama di kandung kemih.
Seiring berjalannya waktu, infeksi ini dapat menyebar hingga ke ginjal dan menyebabkan kondisi yang lebih serius. Yuk simak apa saja akibat menahan keinginan buang air kecil!
1. Infeksi saluran kencing (urinary tract infection)
Infeksi saluran kecing adalah efek samping yang paling umum dari menahan kencing terlalu lama. Hal ini disebabkan karena tumbuhnya bakteri di sekitar uretra (saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar).
Infeksi saluran kencing dapat terjadi akibat menahan buang air kecil. Urin yang berfungsi membawa bakteri ke luar bila ditahan justru menyebabkan bakteri berkembang biak.
2. Kandung kemih menjadi sangat sensitif
Sensitivitas kandung kemih seseorang berbeda-beda, tergantung dari apa yang Anda makan atau minum. Namun, dengan menahan kencing, kandung kemih Anda bisa menjadi lebih sensitif.
Hal ini karena kandung kemih Anda membesar sesuai dengan peningkatan jumlah urin di dalamnya. Maka dari itu, bila Anda menahan kencing, sensor dapat menjadi terlalu aktif dan menyebabkan Anda lebih sering merasa ingin kencing.
Kandung kemih yang menjadi sensitif ini juga merupakan tanda umum dari infeksi saluran kencing. Apabila Anda mengalami gejala ini, sebaiknya Anda periksa ke dokter.
3. Pembengkakan kandung kemih
Rata-rata kendung kemih dapat menyimpan cairan hingga 15 ons.
Apabila Anda minum 8 gelas air sehari, jumlah cairan yang Anda konsumsi sekitar 64 ons dan rata-rata kandung kemih dapat menyimpan cairan hingga seperempat air yang Anda minum setiap hari.
Maka dari itu, percuma saja bila Anda minum banyak air untuk menjaga kesehatan ginjal tapi Anda tidak membuangnya secara teratur. Justru bakteri akan berkembang biak dan menimbulkan penyakit.
Maka, perlu kondisi yang seimbang antara asupan air yang cukup dan intensitas buang air kecil.
4. Batu ginjal
Batu ginjal adalah “batu” kecil yang terbentuk dalam ginjal akibat kelebihan jumlah natrium dan kalsium. Kalsium dan natrium tersebut umunya dikeluarkan melalui urin.
Namun, bila Anda sering menahan kencing, kalsium serta natrium akan terus tertimbun dalam ginjal, dan lama kelamaan akan membentuk batu yang bila dikeluarkan, rasanya sangat sakit.
5. Interstitial cystitis (IC)
Kondisi ini diakibatkan oleh infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan di kandung kemih. Gejala penyakit ini antara lain sakit di bagian panggul dan beser atau kondisi sangat sering buang air kecil hingga lebih dari 60 kali sehari.
Meskipun tidak ada obat untuk IC, tapi tenang saja karena ada sejumlah perawatan untuk membantu Anda meringankan rasa sakitnya.
6. Gagal ginjal
Kondisi gagal ginjal ini terjadi bila ginjal gagal menyaring limbah dan racun dari darah dan mungkin merupakan akibat infeksi yang disebabkan karena sering menahan kencing.
Gejala gagal ginjal antara lain memar, mood tidak stabil, dan feses berdarah. Gagal ginjal ini termasuk penyakit yang cukup parah karena dokter harus membantu proses pengeluaran racun karena ginjal yang sudah tidak berfungsi.
Dialisis dan transplantasi ginjal mungkin diperlukan bila infeksi yang terjadi sudah parah.
Bagaimana cara mencegahnya?
Sebenarnya saraf sudah mengirimkan sinyal ke otak bila kandung kemih sudah penuh dan muncul rasa ingin buang air kecil. Maka, penting bagi Anda untuk menyadari sinyal tersebut dan mengeluarkannya.
Untuk memastikan kandung kemih tetap sehat, Anda harus buang air kecil sesering yang diperlukan untuk menghindari penumpukan urin.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk tidak minum berlebihan bila pergi ke tempat yang tidak menyediakan toilet.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.