Penyakit mirip pneumonia yang kini mewabah di Kota Wuhan, China ternyata disebabkan oleh virus corona baru, WHO resmi menamainya dengan Covid-19. Jenis virus misterius ini diduga rentan menyerang orang-orang yang sistem imunnya rendah seperti anak-anak, lansia, hingga ibu hamil. Hati-hati, bahaya virus corona pada ibu hamil berpotensi menyebabkan bayi lahir mati (stillbirth).
Mungkinkah ibu hamil terkena infeksi coronavirus Covid-19?
Mengutip dari WebMD, hampir semua orang dapat mengalami infeksi coronavirus setidaknya sekali seumur hidup, terutama anak-anak. Namun, tingkat keparahan gejalanya bisa ringan atau parah, tergantung jenis virus corona mana yang menginfeksi tubuh.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Coronavirus (Covid-19) yang muncul di China juga dapat menyerang siapa saja. Namun, para ahli melaporkan bahwa virus misterius ini lebih rentan menyerang orang-orang yang sistem imunnya rendah. Contohnya anak-anak, lansia, hingga ibu hamil.
Sampai saat ini memang belum ditemukan kasus ibu hamil yang terkena pneumonia Wuhan. Meski begitu, ibu hamil tetap saja tak terlepas dari risiko terkena infeksi virus corona. Hal ini mengingat sistem kekebalan tubuh cenderung menurun saat hamil, sehingga tubuh lebih rentan terserang penyakit.
Baca selengkapnya: Muncul Wabah Baru dari Cina "Pneumonia Wuhan", Kenali Gejalanya
Apakah Covid-19 dapat ditularkan dari ibu ke bayi?
Sampai saat ini, belum ada kasus ibu hamil yang terkena virus corona Covid-19. Para ahli juga belum bisa memastikan apakah virus mematikan ini dapat ditularkan dari ibu ke bayi dalam kandungan.
Berdasarkan studi terbaru yang dimuat dalam jurnal The Lancet tahun 2020, infeksi virus Covid-19 kemungkinan tidak dapat ditularkan selama kehamilan. Namun, penelitian ini masih cukup kecil dan hanya melibatkan wanita hamil trimester ketiga yang melakukan persalinan caesar.
Dalam penelitian tersebut, para ahli mengawasi bayi asal China yang ditemukan positif Covid-2019 setelah 36 jam dilahirkan. Namun, belum tahu jelas bagaimana penularan virus corona ini di dalam kandungan.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Menurut prediksi Yuanzhen Zhang, seorang dosen dari Zhongnan Hospital of Wuhan University di China, kemungkinan bayi tersebut terinfeksi virus corona lewat kontak langsung begitu ia dilahirkan.
Dalam penelitian terpisah, para ahli juga melakukan penelitian terhadap 9 wanita yang diduga mengembangkan virus Covid-19 di usia kehamilan 36-39 bulan. Setelah menjalani persalinan caesar, dokter mengumpulkan sampel cairan ketuban, darah plasenta, air susu ibu, dan sampel dari tenggorokan bayi.
Hasilnya, tidak ada wanita yang mengalami pneumonia parah akibat infeksi virus dan semua bayi lahir dengan selamat. Selain itu, tidak ada sampel yang menunjukkan hasil positif terkena virus.
Berdasarkan dua penelitian tersebut, saat ini belum ada bukti tentang penularan virus Covid-19 dari ibu ke bayi dalam kandungan. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna memastikannya.
Baca juga: Berapa Lama Gejala Virus Corona Muncul dari Awal Paparan?
Bahaya virus corona pada ibu hamil
Meskipun bahaya virus corona Covid-19 pada ibu hamil masih belum diketahui, jenis coronavirus pada kasus MERS dan SARS bisa lebih parah. Tak hanya membahayakan ibu hamil, virus tersebut juga dapat memengaruhi kesehatan janin dalam kandungan. Mulai dari meningkatnya risiko keguguran spontan, bayi lahir mati (stillbirth), hingga penyakit kritis dalam kehamilan.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Penelitian yang dimuat dalam jurnal The Journal of Infectious Disease tahun 2014 menemukan adanya kasus bayi lahir mati pada saat usia kehamilan 5 bulan dan ibu hamil tersebut diduga terkena infeksi MERS-CoV. Penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus corona ini memutus aliran oksigen ke janin sehingga bayi dalam kandungan tidak dapat berkembang dengan sempurna.
Sementara pada kasus berbeda, penelitian yang dimuat dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology tahun 2004 melaporkan bahwa ibu hamil yang positif SARS-CoV rentan mengalami ketubah pecah dini sehingga akhirnya mengalami persalinan prematur.
Selain itu, wanita yang terinfeksi virus corona penyebab SARS juga berisiko mengalami keguguran spontan hingga intrauterine growth restriction (IUGR). IUGR adalah kondisi dimana ukuran dan berat janin tidak sesuai dengan usia janin yang seharusnya. Namun, sejauh ini belum diketahui apakah virus SARS dapat diturunkan ke bayi atau tidak.
Cara melindungi diri dari virus corona saat hamil
Sejumlah studi yang ada membuktikan bahwa infeksi corona virus penyebab SARS dan MERS sama-sama menimbulkan risiko kesehatan serius bagi ibu dan janin. Maka itu, selalu jaga kesehatan dan kebersihan tubuh Anda selama kehamilan supaya terhindar dari paparan virus maupun bakteri penyakit.
Selain itu, ada beberapa cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah virus corona saat hamil, yaitu:
- Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau saputangan saat batuk maupun bersin. Ikuti etika batuk dan bersin agar tidak ketularan atau justru menyebarkan bakteri dan virus ke orang lain.
- Jika tidak ada tisu atau saputangan, arahkan bersin atau batuk ke lengan bagian dalam dekat ketiak. Hal ini bertujuan untuk mencegah bakteri berpindah ke tangan dan menularkannya pada orang lain.
- Segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan secara langsung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
- Konsumsi makanan yang sehat selama kehamilan, mulai dari sayur, buah-buahan, hingga gandum utuh. Jenis makanan tersebut mengandung kaya vitamin dan mineral yang dapat membantu melawan infeksi.
Baca juga: Anjuran Baru Penggunaan Masker untuk Cegah Penularan Covid-19
Jika Anda mengalami gejala infeksi saluran pernapasan saat hamil dan tak kunjung sembuh, segera hubungi dokter. Semakin cepat terdeteksi, risiko infeksi virus corona saat hamil dapat segera ditangani dan dicegah sebelum makin parah.
Sekilas tentang virus corona Covid-19
Coronavirus adalah jenis virus yang dikategorikan sebagai zoonosis, yaitu dapat ditularkan melalui hewan ataupun manusia. COVID-19 mirip dengan jenis coronavirus penyebab SARS (SARS-CoV). Waspadai tanda dan gejala virus corona meliputi demam, batuk, hingga kesulitan bernapas.
Untuk mencegah penularan virus corona, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat. Selalu cuci tangan pakai sabun, gunakan masker pelindung, perhatikan etika batuk dan bersin, dan konsumsi makanan bergizi seimbang.
Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit. Bila Anda mengalami gejala-gejala tadi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Jaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat dari virus Corona (Covid-19) dengan rajin cuci tangan dengan sabun, kenakan masker pelindung, gunakan tisue ketika bersin atau batuk, dan hindari tempat keramaian. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dan minum air putih serta multivitamin.
Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, bersin, atau kondisi lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan. Untuk informasi atau laporan mengenai kasus Covid-19, bisa melihat di website resmi www.covid19.go.id atau menghubungi hotline Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) khusus COVID-19 di nomor 119 ext. 9. Pencegahan dan penanganan awal akan membantu mengurangi risiko bahaya atau komplikasi yang lebih parah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.