Gumoh pada bayi merupakan suatu kondisi yang sangat sering terjadi pada bayi terutama yang baru lahir. Pada saat bayi mengalami gumoh orang tua pasti mengkhawatirkan kondisi bayinya, jangan-jangan sang buah hati sedang mengalami kondisi serius. Haruskah kita begitu khawatir?
Gumoh merupakan muntah yang ringan, pada saat gumoh terjadi suatu keadaan yang disebut dengan regurgitasi makanan (aliran balik makanan kembali ke atas) dimana makanan atau susu yang baru saja diminum keluar dalam bentuk cairan yang mengalir, sedikit - sedikit, atau menetes.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Bayi sering gumoh biasanya merupakan suatu kondisi yang normal yang disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum berkembang sempurna. Kondisi ini menyebabkan makanan yang telah dimakan dapat mengalir kembali ke esofagus (kerongkongan) dan keluar dalam bentuk gumoh.
Penyebab Bayi Sering Gumoh
Beberapa hal yang harus orang tua ketahui yang merupakan penyebab bayi sering gumoh antara lain :
- Lambung bayi yang berukuran kecil dan belum berkembang sempurna. Ketika lambung kelebihan kapasitasnya yaitu pada saat makanan di dalam lambung bayi belum bergerak turun ke usus, dan bayi sudah menerima makanan lagi, maka dapat terjadi aliran balik makanan dari lambung ke kerongkongan dan menyebabkan gumoh
- Otot - otot kerongkongan bawah bayi yang masih lemah. Aliran balik makanan dari lambung ke kerongkongan juga dapat terjadi sebagai akibat masih lemahnya otot - otot pada kerongkongan bawah bayi yang seharusnya dapat menahan makanan dari lambung agar tidak kembali naik ke kerongkongan.
- Peristaltik (kontraksi pencernaan) yang belum sempurna. Kontraksi pada lambung dan usus yang belum sempurna dapat menyebabkan pergerakan makanan dari lambung ke usus yang lebih lambat pada saat bayi
- Bayi banyak menelan udara. Bayi juga dapat menelan udara pada saat menyusui. Sudah sifat alami udara untuk mencari tempat yang tinggi, sehingga udara yang tertelan dapat mendorong makanan yang berada di atasnya sehingga bayi mengalami gumoh.
- Bayi menangis berlebihan. Menangis pada saat menyusu dapat menyebabkan bayi menelan udara yang berlebihan sehingga mengalami gumoh
- Bayi terlalu aktif. Bayi yang banyak menggeliat setelah menyusu dapat menyebabkan tekanan di dalam perut bayi meninggi, sehingga makanan dapat keluar kembali
- Bayi yang peka terhadap makanan tertentu, seperti bayi yang alergi terhadap susu sapi yang terdapat pada susu formula atau pada susu yang ibu minum juga dapat berkaitan dengan gumoh
- Penyakit Refluks Gastroesofageal. Pada penyakit ini bayi dapat mengeluarkan gumoh yang banyak sekali
Cara Mengatasi Gumoh Pada Bayi
Beberapa tindakan yang dapat orang tua lakukan pada saat bayi mengalami gumoh yaitu :
- Apabila gumoh terjadi pada saat bayi tidur terlentang, segera miringkan badan dan kepala bayi, dan usahakan kepala berada pada posisi yang lebih rendah dari badan, agar gumoh dapat mengalir keluar hingga tuntas. Jangan pernah mengangkat bayi, karena segera mengangkat bayi dapat menyebabkan gumoh turun kembali dan berisiko masuk ke paru -paru
- Apabila gumoh terjadi pada saat bayi digendong tegak, maka segera bungkukkan badan bayi ke depan agar gumoh dapat mengalir keluar.
Lebih lanjut, simak juga: Penyebab Bayi Muntah dan Cara Mengatasinya
Selain melakukan tindakan di atas, orang tua dapat mencegah terjadinya gumoh dengan beberapa cara berikut ini :
- Hindari memberikan ASI/susu dengan bayi tidur terlentang pada posisi yang datar, usahakan posisi kepala lebih tinggi dari perut minimal 30 % agar makanan dapat turun ke bawah dengan lancar
- Posisikan bayi dalam posisi tegak dengan cara menggendongnya sekitar 30 menit setiap selesai menyusu
- Hindari memberikan rangsangan yang banyak sesudah bayi menyusu, karena stimulasi gerak dapat meningkatkan tekanan pada perut bayi
- Hindari memberikan ASI/susu secara berlebihan, berilah ASI sedikit - sedikit tetapi lebih sering
- Hindari pemberian ASI/susu pada saat bayi benar - benar lapar, karena bayi cenderung akan menyusu dengan tergesa - gesa yang dapat menyebabkan lebih banyak udara yang masuk saluran cerna
- Pada bayi yang meggunakan susu botol sesuaikan botol dan lubang dot susu bayi. karena lubang yang terlalu kecil dapat menyebabkan lebih banyak udara yang masuk ke dalam botol, dan lubang yang terlalu besar dapat menyebabkan susu mengalir lebih deras.
Gumoh memang memiliki risiko aspirasi (cairan gumoh masuk ke saluran napas) namun dengan mengetahui penyebab dan cara mengatasinya orang tua sebaiknya tidak menyikapinya dengan khawatir tetapi lebih bersikap tenang pada saat bayi mengalami gumoh.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.