Ada banyak jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi alergi. Nah, jika Anda mengalami rhinitis alergi, mometasone furoate bisa jadi pilihan. Obat ini tersedia dalam dua bentuk, yaitu semprotan hidung (nasal spray) dan krim.
Pertanyaannya tentu begini: Manakah yang harus dipilih? Daripada bertanya-tanya, baca artikel berikut hingga tuntas.
Apa itu mometasone furoate?
Mometasone furoate adalah obat golongan kortikosteroid kekuatan sedang yang umum digunakan untuk mengatasi gejala alergi atau peradangan pada tubuh. Jika Anda mengalami rhinitis alergi dan polip hidung, obat ini cocok untuk Anda.
Mometasone furoate bekerja dengan cara meredakan proses peradangan pada lokasi tertentu dalam tubuh. Dengan kata lain, obat ini tidak memberikan reaksi ke seluruh tubuh dan hanya difokuskan pada area tubuh yang mengalami peradangan sehingga efek sampingnya lebih minim.
Walaupun cenderung aman, ternyata tidak semua orang boleh menggunakan mometasone furoate. Anak-anak di bawah 4 tahun sebaiknya menghindari obat ini. Begitu pula jika Anda memiliki riwayat obat maupun penyakit tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan mometasone furoate.
Baca juga: Yuk, Kenali Obat-obatan Jenis Kortikosteroid!
Perbedaan mometasone furoate krim dan nasal spray
Mometasone furoate tersedia dalam 2 bentuk, yaitu semprotan hidung (nasal spray) dan krim. Meski sama-sama tergolong obat kortikosteroid, kedua sediaan tersebut ternyata memiliki sejumlah perbedaan.
Agar tak salah pilih, ini daftar perbedaan mometasone furoate nasal spray dan krim.
1. Manfaat
Mometasone furoate berbentuk krim bekerja dengan cara memblokir zat alami yang menyebabkan peradangan, bengkak, gatal, dan kemerahan pada kulit. Karena itulah, obat ini cocok untuk mengatasi sejumlah masalah kulit seperti eksim, psoriasis, alergi, dan ruam.
Pemilihan produk mometasone furoate pada kulit akan disesuaikan dengan jenis kulit yang Anda miliki. Jika kulit Anda cenderung lembap, dokter akan meresepkan sediaan krim. Bagi pemilik kulit kering, produk salep lebih cocok untuk Anda.
Sementara itu, mometasone furoate dalam bentuk semprot hidung lebih berfungsi untuk mencegah dan meredakan bersin-bersin, hidung meler atau tersumbat, dan hidung gatal akibat rhinitis alergi atau tipe alergi lainnya. Bahkan, obat kortikosteroid yang satu ini juga bisa membantu mengatasi polip hidung.
Baca juga: Gejala Polip Hidung dan Bedanya dengan Masalah Hidung yang Lain
2. Dosis penggunaan
Dosis mometasone furoate bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, tingkat keparahan penyakit, dan sediaan yang digunakan.
Untuk sediaan krim, cukup gunakan mometasone 0,1% sebanyak 1 x sehari selama 7-14 hari. Oleskan tipis-tipis pada area kulit yang iritasi, lalu gosok dengan lembut. Hindari mengoleskannya di sekitar wajah, selangkangan, ketiak, atau area popok, kecuali jika disarankan oleh dokter.
Mometasone furoate dalam bentuk nasal spray hadir dalam bentuk cairan (suspensi) yang akan disemprotkan ke dalam hidung. Sebelum menggunakannya, kocok botol terlebih dahulu agar kandungannya tercampur merata.
Dosis mometasone furoate nasal spray disesuaikan dengan keluhan yang dialami, yaitu:
- Gejala alergi: Semprotkan larutan 0,05% sebanyak 0,1 mg, 1 x sehari;
- Polip hidung: Semprotkan larutan sebanyak 0,1 mg, 1-2 x sehari untuk setiap lubang hidung;
- Alergi musiman: Semprotkan 2-4 minggu sebelum awal musim serbuk sari.
Setiap botol semprotan hidung hanya boleh digunakan oleh satu orang. Gunakan obat pada waktu yang sama setiap harinya supaya obat bisa bekerja maksimal dalam tubuh.
Baca juga: Mengapa Kita Bersin? Ini Fakta Menarik tentang Bersin
3. Efek samping
Pada dasarnya, mometasone furoate cenderung aman digunakan selama mengikuti dosis yang disarankan. Jika terserap dalam darah pun, kadarnya cukup kecil sehingga jarang menyebabkan efek samping dalam tubuh.
Akan tetapi, sama seperti obat-obatan lainnya, mometasone furoate tetap dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Hanya saja, berat atau ringannya efek samping tergantung dari usia, dosis penggunaan, dan respons tubuh terhadap pengobatan.
Meski sama-sama digunakan sebagai obat alergi, mometasone furoate sediaan nasal spray dan krim menimbulkan efek samping yang berbeda. Jika Anda menggunakan sediaan krim, berikut risiko efek samping yang dapat terjadi:
- Kulit gatal;
- Rasa panas atau tersengat pada kulit.
Sementara, efek samping mometasone furoate nasal spray yang mungkin terjadi adalah:
- Demam atau menggigil;
- Mimisan;
- Sakit kepala;
- Sakit tenggorokan;
- Sinus;
- Infeksi saluran pernapasan atas;
- Sakit telinga;
- Mata merah atau gatal.
Perlu dicatat bahwa tidak semua orang pasti akan mengalami efek samping tersebut. Jika efek samping mometasone furoate tak juga membaik setelah 2 minggu pengobatan atau bahkan memburuk, segera periksakan diri ke dokter.
Mometasone furoate adalah obat alergi yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengikuti dosis dan aturan penggunaan sesuai anjuran. Hindari menambahkan, mengurangi, atau berhenti menggunakan obat secara tiba-tiba tanpa persetujuan dokter. Bukannya menyembuhkan, tindakan demikian justru dapat meningkatkan risiko efek samping yang membahayakan tubuh.
Baca juga: Berbagai Macam Pemicu Alergi yang Tidak Disadari
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.