Negara dengan iklim tropis seperti Indonesia menjadi habitat favorit bagi perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Nyamuk demam berdarah, atau yang dikenal dengan nyamuk Aedes aegypti, banyak berkembang biak terutama pada musim penghujan.
Virus dengue yang dibawa nyamuk demam berdarah dapat menginfeksi orang yang yang terkena gigitannya. Tercatat pada tahun 2016, terdapat 3.298 kasus demam berdarah dengan jumlah kematian sebanyak 50 orang, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Siklus Demam Berdarah Dengue
Kasus demam berdarah yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh empat serotipe virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Demam berdarah dengue dapat menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Seseorang yang mendapatkan gigitan nyamuk yang membawa salah satu dari empat serotipe virus ini akan mengalami gejala-gejala demam berdarah seperti demam tapal kuda yaitu demam tinggi (40°C) kemudian akan mengalami periode dingin dan diikuti demam kembali , munculnya bintik-bintik merah pada kulit, mual, muntah, serta rasa nyeri pada otot dan sendi. Gejala tersebut biasanya akan mulai tampak sekitar 4 sampai 10 hari setelah tergigit nyamuk (periode inkubasi).
Setelah fase demam pada periode inkubasi terjadi, penderita akan mengalami penurunan suhu tubuh (kurang dari 38°C) yang disertai dengan penumpukan cairan di bagian perut hingga menimbulkan rasa nyeri, mual, muntah, lemas, dan perdarahan jaringan mukosa (misalnya pada gusi).
Periode turunnya demam ini disebut fase kritis karena apabila tidak tertangani, dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit yang meningkatkan perdarahan atau kehilangan cairan berlebihan dan penurunan tekanan darah drastis hingga risiko kematian. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan di rumah sakit sesegera mungkin.
Apabila pada fase kritis ini pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit, maka perdarahan dapat dihentikan dan kebocoran cairan plasma dapat ditangani.
Tanda-tanda penyembuhan dapat tampak melalui meningkatnya nafsu makan, meningkatnya tekanan darah , suhu tubuh kembali normal, meningkatnya volume urin, dan hilangnya bintik kemerahan pada kulit.
Komplikasi Demam Berdarah Dengue
Apabila terlambat memperoleh penanganan, demam berdarah dengue dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan berat akibat kebocoran plasma, penurunan tekanan darah secara drastis dan tiba-tiba (syok), dan kematian.
Tanda-tanda perdarahan yang tampak misalnya gusi berdarah, mimisan, atau memar pada kulit. Perdarahan dan syok merupakan kondisi komplikasi yang dapat menyebabkan kematian. Pada orang yang pernah menderita demam berdarah dengue, risiko mengalami komplikasi meningkat apabila terjangkit kembali oleh tipe virus yang berbeda.
Demam Berdarah Dengue dapat disembuhkan
Meski tidak ada terapi spesifik untuk pengobatan demam berdarah, demam berdarah dengue dapat disembuhkan apabila fase kritis terdeteksi dini sehingga pasien mendapat pertolongan lebih cepat. Menjaga volume tubuh pasien tetap dalam rentang normal adalah titik kritis pengobatan demam berdarah. Mencegah terjadinya kejang demam, mencegah kebocoran plasma dan terjadinya perdarahan masif.
Oleh karena itu, gejala dan tanda-tanda yang tampak pada siklus demam berdarah dengue hendaknya menjadi perhatian. Mengenali lebih dini gejala-gejala yang muncul dan segera merujuk ke rumah sakit dapat meminimalisir risiko komplikasi yang berujung pada kematian.
Mencegah demam berdarah dengue
Virus demam berdarah dengue dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti yang banyak bersarang pada tempat-tempat yang berair dan dapat bersembunyi di seluruh bagian rumah misalnya dalam kelambu atau dalam lemari.
Oleh karena itu cara pencegahan agar tidak terjangkit penyakit ini adalah dengan menghindarkan diri dari gigitan nyamuk melalui langkah-langkah sebagai berikut:
- Memakai lotion anti-nyamuk ketika berada di dalam atau luar ruangan
- Memasang kelambu anti-nyamuk pada tempat tidur, khususnya untuk bayi dan anak-anak
- Menggunakan obat nyamuk di dalam ruangan
- Menggunakan pakaian berlengan panjang, menggunakan kaos kaki, dan bercelana panjang ketika berada di luar ruangan
- Menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terkena infeksi
- Menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang menjadi sarana perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti
- Melakukan fogging/penyemprotan secara rutin di lingkungan tempat tinggal
- Menutup tempat-tempat penampungan air yang terdapat di rumah
- Memelihara kebersihan lingkungan tempat tinggal, misalnya dengan mengubur barang-barang bekas atau menguras tempat penampungan air.
- Memonitoring jumlah jentik nyamuk
- Kerjabakti untuk membersihkan saluran pembuangan air disekitar lingkungan
- Menimbun barang-barang bekas
- Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti bunga lavender
Adapun pencegahan penyakit demam berdarah dengue ini perlu ditingkatkan khususnya ketika pancaroba dan musim penghujan tiba. Selain menjaga kebersihan lingkungan, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.