Menstruasi merupakan salah satu tanda pubertas pada seorang wanita. Seorang wanita biasanya mengalami siklus menstruasi setiap bulan sekali. Umumnya siklus menstruasi berlangsung 28 hari sekali dengan periode waktu 7 hari. Namun, setiap wanita mengalami siklus yang berbeda-beda.
Ada wanita yang mengalami siklus menstruasi lebih lama ada yang lebih cepat. Ada yang mengalami periode menstruasi lebih dari 7 hari, ada yang kurang dari 7 hari. Seiring bertambahnya usia, siklus menstruasi akan cenderung lebih cepat dan lebih teratur.
Siklus dan periode menstruasi yang berbeda-beda, membuat Anda susah mengetahui apakah menstruasi Anda normal atau tidak. Siklus menstruasi yang berbeda-beda disebabkan oleh beberapa faktor antara lain usia, berat badan, dan aktivitas yang dilakukan.
Oleh karena itu, ada perlu mengetahui tanda-tanda indikasi menstruasi yang tidak normal.
Volume darah menstruasi yang lebih banyak dari biasanya
Volume darah menstruasi yang dikeluarkan wanita biasanya 30-40ml dalam sebulan. Namun, jika Anda mengeluarkan lebih banyak darah dan membuat Anda sering berganti pembalut Anda mungkin harus waspada.
Mengeluarkan banyak darah akan menyebabkan tubuh kekurangan zat besi, sehingga kadar hemoglobin dalam darah akan berkurang. Hal inilah yang menyebabkan Anda terkena anemia.
Volume darah menstruasi yang terlalu tinggi dapat disebabkan karena, kehamilan yang tidak normal atau keguguran, penggunaan alat kontrasepsi IUD, penyakit radang panggul, gangguan penggumpalan darah, kanker rahim, ataupun polip rahim.
Jika Anda mengalami kondisi ini, Anda dapat mengkonsumsi obat asam traneksamat yang akan meningkatkan proses pembekuan darah. Jika darah yang dikeluarkan masih banyak, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
Siklus menstruasi tidak rutin atau berhenti
Jika periode menstruasi Anda mulai tidak rutin Anda mungkin terkena Amenore. Amenore merupakan gangguan sistem reproduksi wanita yang membuat periode menstruasi tidak rutin.
Amenore dibagi menjadi dua, yaitu amenore primer terjadi saat seorang wanita remaja tidak mengalami menstruasi pada usia lebih dari 16 tahun, dan Amenore sekunder terjadi saat seorang wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak rutin atau tiba-tiba berhenti.
Amenore yang normal terjadi pada wanita usia 50 tahun. Namun, jika Anda mengalami amenore di usia kurang dari 40 tahun, Anda perlu waspada. Segeralah memeriksakan kondisi Anda jika mengalami perubahan siklus menstruasi dalam jangka waktu yang lama.
Beberapa penyebab menstruasi berhenti adalah hamil, frekuensi dan intensitas olahraga yang berlebihan, kekurangan kalori, menyusui, obesitas, mengkonsumsi pil KB, stres, ataupun gangguan keseimbangan hormon.
Nyeri haid yang berlebihan
Dismenore merupakan rasa nyeri yang muncul menjelang atau selama menstruasi. Kebanyakan wanita mengalami rasa nyeri saat menstruasi. Namun, Anda perlu waspada jika rasa nyeri Anda parah, dan membuat Anda tidak dapat melakukan aktivitas apapun.
Nyeri yang berlebihan saat menstruasi dapat menjadi indikasi penyakit endometriosis atau fibroid.
Jika Anda mengalami rasa nyeri, Anda bisa mengkonsumsi obat anti inflamasi yang dapat mencegah produksi prostaglandin sebagai penyebab nyeri.
Pendarahan saat tidak menstruasi
Pendarahan pada saat tidak menstruasi dapat menjadi tanda gangguan sistem reproduksi Anda, seperti vagina yang terluka ataupun kanker. Anda perlu memeriksa ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Jika pada saat menstruasi Anda mengalami hal-hal seperti, menstruasi yang tidak berhenti hingga 7 hari lebih, nyeri yang tidak tertahankan, pendarahan yang hebat saat menstruasi, ataupun tiba-tiba berhenti menstruasi dalam waktu yang lama, Anda harus waspada dan segera memeriksakan ke dokter.
Anda mungkin mengalami menstruasi yang tidak normal. Pemeriksaan gangguan menstruasi yang tidak normal sejak dini, memungkinkan pencegahan penyakit yang berbahaya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
