Berbagai efek merugikan rokok pada tubuh terbilang cukup banyak. Salah satunya yaitu serangan jantung. Bagi perokok aktif, kemungkinan mengalami kematian akibat serangan jantung lebih besar 2 sampai 3 kali daripada non perokok.
Dari sejumlah data yang ada, sekitar 1 dari 4 serangan jantung yang terjadi diyakini sebagai akibat langsung dari merokok dalam jangka panjang.
Seperti diketahui, merokok dapat memberikan risiko terkena serangan jantung yang lebih besar dibandingkan kolesterol tinggi, obesitas, hipertensi ataupun stress.
Risiko jantung sebenarnya tidak dapat dikurangi dengan olahraga dan pola makan yang baik jika anda merokok, hal ini disebabkan karena zat-zat kimia dalam rokok membuat pembuluh darah jantung tersumbat secara permanen.
Selain itu, jumlah batang rokok yang dihisap per hari (sekitar 1 sampai 4 batang per hari) dapat meningkatkan risiko terkena penyakit arteri koroner. Lalu apakah jantung dapat kembali sehat jika berhenti merokok ? apakah dapat mengurangi risiko serangan jantung ? Untuk lebih lengkapnya, silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Respon Jantung Setelah Anda Berhenti Merokok
Risiko serangan jantung memang tidak dapat diprediksi, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi terjadinya serangan jantung. Salah satunya yaitu dengan menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok.
Berdasarkan hasil penelitian, risiko terkena serangan jantung akan berkurang setengah setelah anda berhenti merokok selama 2 tahun. Selanjutnya, jika diteruskan berhenti merokok selama 15 tahun, risiko serangan jantung akan sama dengan orang yang tidak merokok.
Semakin cepat anda menghentikan aktivitas merokok, semakin lama juga risiko serangan jantung terjadi. Dalam beberapa kasus, para perokok aktif yang berhenti merokok sebelum mencapai usia 50 tahun dapat mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung dalam 15 tahun ke depan.
Dalam artian, menambah umur dari perokok aktif tersebut. Jika dibandingkan dengan para perokok aktif yang masih merokok di usia 50 tahun ke atas, kemungkinan hidup lebih kecil karena akan lebih cepat mengalami serangan jantung, yang berisiko kematian.
Hasil yang berbeda didapati pada perokok aktif yang menghilangkan kebiasaan buruk merokok sebelum usia 35 tahun. Tidak hanya risiko serangan jantung yang dapat hilang, namun hampir semua risiko dari merokok dapat hilang.
Hal ini diduga terjadi karena proses detoksifikasi tubuh terhadap zat-zat berbahaya dari rokok yang terjadi lebih cepat saat organ-organ tubuh masih bisa berfungsi dengan baik. Jika usia lebih dari 50 tahun, fungsi organ-organ tubuh mulai menurun, sehingga proses detoksifikasi lebih lambat dan berisiko meningkatkan dampak buruk dari merokok.
Berhenti Merokok Lebih Cepat Lebih Baik
Berbeda lagi jika anda memiliki riwayat penyakit arteri koroner. Risiko serangan jantung dapat bertambah dua kali lipat jika anda merokok. Namun, jika anda memutuskan untuk berhenti rokok di usia yang masih produktif, kemungkinan risiko serangan jantung dan kematian akan menurun drastis. Selain itu, perokok aktif juga cenderung mengalami stroke lebih besar daripada orang yang tidak merokok.
Hal ini disebabkan karena terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan sirkulasi darah ke otak menjadi terhambat. Stroke yang terjadi bisa saja ringan, namun tidak jarang yang menimbulkan kematian bagi perokok aktif.
Setelah anda memutuskan untuk berhenti merokok, risiko stroke akan secara perlahan berkurang dari waktu ke waktu, sama halnya dengan proses detoksifikasi tubuh terhadap zat-zat kimia yang terkandung dalam sebatang rokok.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.