Tidak sedikit orangtua yang kebingungan ketika anaknya demam. Segala upaya dilakukan untuk meredakan panas anak. Namun setelah demam berhasil reda, panik terus berlanjut saat tiba-tiba muncul bintik merah pada kulit bayi setelah demam. Kira-kira apa penyebabnya, ya?
Ada banyak penyebab kenapa muncul bintik merah pada bayi setelah demam, salah satu yang paling sering adalah roseola infantum, atau dikenal juga dengan three-day-fever. Penyakit ini memiliki ciri khas berupa munculnya ruam atau bintik-bintik setelah bayi mengalami demam kurang lebih 3 hari.
Apa itu roseola infantum?
Roseola infantum adalah penyakit infeksi virus yang cukup ringan dan umum terjadi pada bayi atau anak-anak usia antara 6 bulan sampai 3 tahun. Kondisi ini disebabkan oleh suatu jenis virus herpes, meskipun bukan tipe yang menular secara seksual.
Baca Selengkanya: Penyakit Herpes: Penyebab dan Jenis-jenis Herpes
Pada awalnya, bayi akan mengalami demam yang tiba-tiba tinggi selama 3-5 hari dan mungkin berakhir tiba-tiba. Dapat juga diikuti oleh adanya ruam atau bintik-bintik merah pada bayi setelah demam reda, lalu bertahan selama berhari-hari atau hanya beberapa jam.
Ruam pada kulit bayi berwarna merah muda dan bisa berupa bintik-bintik datar kecil atau menonjol. Biasanya muncul pertama kali pada dada dan leher, tetapi dapat meluas ke lengan, kaki, dan wajah. Untungnya, ruam ini cenderung tidak gatal dan tidak pula menular.
Pada saat bintik-bintik muncul di kulit bayi, si kecil biasanya sudah tampak sehat seolah tidak terjadi masalah apa-apa. Oleh karena itu, orangtua tak perlu khawatir karena dalam hitungan hari bintik merah akan menghilang dan tak ada lagi yang perlu dicemaskan.
Cara membedakan penyebab bintik merah pada bayi setelah demam
Sangat penting bagi orangtua untuk mengamati setiap gejala khas pada penyakit yang sedang terjadi pada anak, termasuk masalah yang satu ini. Memang tidak hanya roseola infantum yang menyebabkan ruam yang berkaitan dengan demam, karena ada penyakit lain seperti campak (morbili), campak jerman (rubella), atau bahkan demam berdarah yang berbahaya.
Agar tidak tertukar, begini cara membedakan penyebab bintik merah pada bayi setelah demam karena roseola infantum atau campak:
- Roseola infantum tidak dimulai dengan gejala flu (batuk-pilek), hal tersebut hanya terjadi pada penyakit campak (morbili). Gejala awal roseola infantum berupa suhu tinggi.
- Pada campak, suhu tubuh bayi akan tinggi lagi ketika ruam muncul. Sedangkan pada roseola infantum, suhu tubuh benar-benar turun ke normal (sudah tidak demam) ketika ruam bintik merah muncul.
- Ruam khas akibat roseola infantum dimulai pada tubuh dan jarang muncul di wajah. Sedangkan pada campak dan Campak Jerman, ruam pertama kali muncul pada wajah.
Sementara bedanya dengan kasus demam berdarah dengue, bintik merah akibat DBD (petekie) terjadi terjadi karena perembesan kapiler darah. Akibatnya, darah bocor dan keluar sehingga menimbulkan bintik-bintik merah di kulit.
Bintik merah pada demam berdarah memiliki karakteristik yang khas. Ciri bintik merah sebagai gejala demam berdarah adalah ketika kulit di sekitar bintik merah tersebut diregangkan, maka bintik merah akan tetap ada atau tidak menghilang.
Baca Juga: 15 Ciri-Ciri DBD (Demam Berdarah Dengue) Wajib Tahu
Pada saat anak mengalami demam, penting sekali untuk memberinya banyak cairan dan membuatnya nyaman. Ikuti juga petunjuk menurunkan demam pada anak dan petunjuk penggunaan obat demam paracetamol. Jika bintik merah pada kulit bayi setelah demam tak juga mereda, segera bawa si kecil ke dokter anak terdekat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.