Candidiasis: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Candidiasis adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida, terutama Candida albicans. Jamur Candida merupakan jenis jamur yang dalam keadaan normal dapat ditemukan pada tubuh seseorang dalam jumlah kecil. Kulit yang merupakan salah satu komponen sistem imun tubuh dapat mencegah pertumbuhan jamur lebih lanjut. Jamur dapat menyebabkan penyakit apabila daya tahan tubuh seseorang menurun atau terdapat luka pada kulit sehingga jamur dapat menembus sistem pertahanan tubuh.

Infeksi jamur Candida sangat berkaitan erat dengan daya tahan tubuh seseorang. Jika daya tahan tubuh lemah, maka jamur Candida akan sangat mudah berkembang. Orang-orang yang beresiko tinggi terkena candidiasis yaitu bayi baru lahir, anak-anak, pasien-pasien ICU, dan pasien yang telah menjalani operasi. Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes mellitus, leukemia, dan HIV/AIDS dapat memperburuk infeksi Candida. contoh candidiasis oral Penggunaan obat-obatan tertentu dan gangguan kesehatan yang dapat menekan sistem imun tubuh, menyebabkan jamur dapat tumbuh semakin banyak, khususnya di bagian tubuh yang hangat dan lembab. Kondisi ini yang menyebabkan kondisi tidak nyaman dan menimbulkan gejala penyakit. Jamur Candida dapat menginfeksi tubuh secara lokal (hanya terbatas pada satu organ) ataupun sistemik (menyebar ke seluruh tubuh). Daerah yang sering terinfeksi jamur Candida adalah kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan mulut. Apabila  infeksi jamur Candida masuk ke dalam sirkulasi darah maka dapat menyebabkan infeksi yang bersifat sistemik.

Mengenal Jenis-Jenis Candidiasis, Gejala, dan Obatnya

Beberapa istilah infeksi candidiasis berdasarkan lokasi infeksinya :
  • Pada mulut dan tengggorokan disebut sebagai oral candidiasis atau thrush.
  • Pada alat kelamin disebut sebagai infeksi yeast.
  • Pada kulit bayi terutama di daerah popok disebut diaper rash
  • Pada kulit orang dewasa disebut cutaneous candidiasis
  • Pada sirkulasi pembuluh darah disebut candidemia

Oral Candidiasis

Orang dewasa sehat umumnya tidak terdapat oral candidiasis. Infeksi oral candidiasis biasa ditemukan pada bayi, orang lanjut usia, pasien kemoterapi, pasien HIV/AIDS atau penyakit lain yang menekan daya tahan tubuh. Pasien asma yang sering menggunakan inhaler golongan steroid juga beresiko terkena oral candidiasis. Gejala infeksi oral candidiasis antara lain : bercak-bercak putih pada rongga mulut dan lidah, kemerahan pada mukosa mulut dan rasa tidak nyaman, nyeri tenggorokan dan gangguan menelan. Baca juga: Lidah Putih: Penyebab dan Cara Mengobati Untuk mengobati oral candidiasis, harus menggunakan obat-obatan antijamur yang diberikan oleh dokter. Obat-obatan dapat berupa obat oral atau obat kumur, apabila infeksi sudah sangat parah dapat diberikan obat antijamur melalui pembulu darah disebut intravenous.

Vaginal Candidiasis

Infeksi jamur Candida pada alat kelamin lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Pada wanita, infeksi yang terjadi di daerah vagina disebut vaginitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. Candida merupakan jenis jamur yang paling sering menyebabkan vaginitis sehingga sering juga disebut Vaginal yeast infection atau Vaginal Candidiasis. Vaginal Candidiasis biasa mudah berkembang akibat penggunaan antibiotik dan obat-obat golongan steroid tanpa terkontrol. Pada masa kehamilan, menstruasi, menopause, dan penggunaan pil KB juga dapat meningkatkan resiko terjadinya Vaginal Candidiasis. Gejala yang timbul seperti iritasi di daerah vagina dan sekitarnya, rasa gatal yang sangat hebat di daerah vagina, nyeri dan kemerahan, keluar keputihan yang berwarna putih susu dan kental, terasa nyeri dan panas saat berkemih, serta nyeri saat berhubungan seksual. Walaupun jarang terjadi pada pria, infeksi candida biasa terjadi pada pria yang tidak disirkumsisi. Keluhan yang timbul seperti kemerahan, gatal dan terasa panas pada ujung penis. Apabila salah satu pasangan terkena infeksi jamur Candida pada alat kelaminnya, maka pasangannya juga harus diterapi agar tidak saling menularkan dan mencegah terjadinya infeksi bolak-balik. Selain itu, pasien tidak boleh berganti-ganti pasangan agar infeksi jamur Candida tidak semakin meluas.

Diaper rash (ruam popok)

Diaper rash merupakan istilah yang digunakan untuk iritasi pada daerah genital bayi karena penggunaan popok. Infeksi jamur Candida dapat menyebabkan ruam popok karena daerah tersebut lembab, namun tidak semua diaper rash disebabkan oleh infeksi jamur Candida. Gejala dari diaper rash adalah bercak-bercak kemerahan di daerah yang tertutup popok bayi dan bintil-bintil putih yang berisi cairan dan mudah pecah. Baca juga: Ruam Popok : Gejala, Penyebab, Pengobatan Terapi yang dapat diberikan untuk mengatasi diaper rash akibat infeksi jamur Candida adalah dengan mengoleskan krim antijamur yang diresepkan oleh dokter atau mengganti popok lebih sering agar tidak lembab.

Cutaneous Candidiasis

Candidiasis menyerang kulit terutama pada daerah-daerah lipatan dan lembab. Biasanya terdapat di ujung kuku, lipatan bawah payudara wanita, ketiak, lipat paha, dan lipatan tubuh lainnya. Gejala utama dari infeksi Candida pada kulit adalah kemerahan dan rasa gatal yang hebat. Pada beberapa kasus kulit dapat menjadi pecah-pecah dan terasa nyeri, melepuh dan timbul bintil-bintil yang berisi nanah. Setiap infeksi jamur arus diobati dengan obat antijamur. Akan tetapi, gejala infeksi kulit hampir mirip antara yang satu dengan yang lain, termasuk infeksi Candida, oleh karena itu harus diperiksakan ke dokter agar mendapat terapi yang sesuai.

Candidemia

Candidemia dapat terjadi apabila sistem imun tubuh terus menurun sehingga infeksi jamur terus berlanjut. Jamur Candida dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan ikut terbawa melalui sirkulasi masuk ke organ-organ lain. Pasien yang beresiko terserang candidemia adalah pasien-pasien yang dirawat di ruang ICU, pasien yang terpasang kateter, pasien post-operasi, dan bayi lahir dengan berat badan sangat rendah. Gejala umum dari candidemia adalah demam dan menggigil, namun dapat disertai gejala lain yang sangat bervariasi tergantung dari organ apa yang terinfeksi. Organ yang paling sering terkena infeksi Candida adalah otak, mata, ginjal, dan jantung. Namun dapat juga menginfeksi paru-paru, hati, dan limpa. Apabila sudah beredar di dlam pembuluh darah, maka infeksi Candida menjadi berbahaya dan dapat mengancam nyawa.
14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Nall, et al. Healthline (2016). Candidiasis of the Skin (Cutaneous Candidiasis). (https://www.healthline.com/health/skin/cutaneous-candidiasis)
Hidalgo, et al. Medscape (2017). Candidiasis Medication. (https://emedicine.medscape.com/article/213853-overview)
NHS Choices UK (2017). Health A-Z. Thrush in Men and Women. (https://www.nhs.uk/conditions/thrush-in-men-and-women/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Amankah Mencerahkan Wajah dengan Asam Kojic?
Amankah Mencerahkan Wajah dengan Asam Kojic?

Asam kojic merupakan salah satu bahan yang dipercaya ampuh untuk mencerahkan wajah. Tetapi apakah asam kojic ini benar ampuh dan aman digunakan untuk kulit? Simak pembahasan selanjutnya

Buka di app