Setelah makan, mungkin Anda merasakan perut tidak nyaman dan seperti ingin muntah ataupun mual.
Mual bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan gejala dari sejumlah kondisi medis. Sebagian orang memang bisa merasakan mual setelah makan.
Mual setelah makan tidak selalu muncul dan biasanya terjadi karena makan yang berlebihan dan merupakan hal yang normal. Akan tetapi, jika mual muncul dalam jangka waktu yang lama, bisa jadi ada suatu gangguan yang mendasarinya.
Penyebab mual setelah makan
Berikut beberapa penyebab mual setelah makan yang dilihat dari faktor fisik.
Flu Perut
Flu perut yang istilah medisnya disebut dengan gastroenteritis adalah infeksi yang terjadi pada sistem pencernaan.
Infeksi ini biasanya terjadi karena mengonsumsi makanan yang sudah tercemar virus, seperti makanan yang diolah dengan cara yang tidak bersih dan tidak sehat.
Beberapa gejala flu perut seperti mual dan muntah, diare, otot terasa sakit, demam, dan sakit kepala.
Keracunan makanan
Keracunan makanan bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi toksin atau racun ataupun kuman penghasil toksin.
Selain mual, keracunan makanan juga bisa menunjukkan gejala seperti muntah, demam, dan diare.
Konsumsi Alkohol, Kopi, dan Merokok Berlebihan
Mengonsumsi alkohol, kopi, dan merokok berlebihan dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada dinding lambung sehingga muncul rasa mual.
Gejala lainnya yang bisa terjadi seperti rasa kembung, muntah, dan nyeri pada perut bagian atas.
Tukak Lambung
Orang yang memiliki gangguan pada lambung biasanya akan mengalami rasa perih di ulu hati, mual, muntah, perut kembung, bahkan penurunan berat badan.
Kumpulan gejala tersebut dinamakan dengan dispepsia, yang lebih dikenal di masyarakat sebagai sakit maag. Jika tidak dilakukan pengobatan yang tepat dan mengubah pola hidup, maka lama kelamaan, penderita akan mengalami tukak lambung.
Rasa sakit yang muncul pada penderita tukak lambung berasal dari luka di lapisan lambung atau usus dua belas jari.
Kondisi ini diakibatkan oleh infeksi bakteri ataupun penggunaan obat-obatan anti peradangan nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen dan aspirin. Orang yang merokok dan gemar mengonsumsi alkohol juga mudah terkena tukak lambung.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) disebut juga dengan penyakit lambung. Penyakit lambung terjadi ketika asam lambung atau isi perut naik ke kerongkongan (refluks) sehingga menyebabkan terjadinya iritasi pada lapisan kerongkongan.
Kondisi ini terjadi karena cincin otot bagian bawah kerongkongan kurang berfungsi dengan baik.
Seharusnya otot bagian bawah kerongkongan menutup setelah makanan masuk ke lambung. Sementara pada kasus ini, otot tersebut tidak menutup dengan sempurna, sehingga memungkinkan makanan dari lambung naik kembali ke kerongkongan.
Kondisi ini juga disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan sehingga muncul gejala dispepsia seperti yang terjadi pada tukak lambung. Keadaan ini juga menyebabkan adanya rasa terbakar di dada penderita.
Seseorang berisiko mengalami GERD jika obesitas, merokok dan sedang hamil. Selain itu, beberapa mengonsumsi makanan pedas, asam, dan berlemak juga dapat memicu terjadinya GERD.
Mencegah Mual setelah makan
Bagi Anda sering merasa mual setelah makan, Anda dapat mengurangi frekuensi munculnya rasa mual setelah makan dengan beberapa langkah berikut.
- Daripada makan tiga kali dengan porsi besar, alangkah baiknya jika Anda makan lebih sering namun dengan porsi yang kecil.
- Makanlah dengan perlahan-lahan.
- Hindari minum ketika sedang makan. Sebaiknya Anda minum sebelum atau setelah makan dengan jarak waktu yang cukup.
- Setelah makan, ada baiknya agar Anda tidak langsung melakukan aktivitas ataupun berkendara. Sempatkan waktu untuk beristirahat sejenak dalam posisi duduk.
- Jika mual yang Anda rasakan disebabkan oleh reaksi alergi makanan, Anda dapat menghindari makanan tersebut.
- Hindari makanan dan minuman pemicu GERD, seperti makanan yang berlemak dan pedas, kopi, dan minuman bersoda.
- Untuk mengatasi rasa mual secara alami, Anda dapat meminum minuman jahe.
- Anda juga dapat mengonsumsi obat pereda mual dan asam lambung.
Jika Anda terus merasa mual setelah makan hingga lebih dari seminggu, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.