Hipertensi atau darah tinggi terjadi ketika tekanan aliran darah pada dinding arteri (pembuluh darah) meningkat di atas normal sehingga berpotensi merusak jantung serta pembuluh darah yang lebih kecil dan halus. Itulah mengapa diperlukan cara menurunkan darah tinggi baik secara alami ataupun dengan bantuan obat.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2014 menyatakan bahwa di Indonesia, penyakit darah tinggi merupakan penyakit yang menyebabkan kematian nomor lima setelah stroke, jantung, diabetes, dan TBC. Celakanya ketiga penyakit pertama di atas, biasanya disertai juga dengan darah tinggi baik sebagai penyebab ataupun sebagai akibat.
Namun, Anda tidak perlu cemas dan khawatir karena ada beberapa cara alami yang dapat Anda gunakan untuk menurunkan darah tinggi.
Bagaimanakah Cara Alami Menurunkan Darah Tinggi?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit darah tinggi. Cara alami ini juga bisa menurunkan tekanan darah bagi yang sudah memiliki darah tingggi. Adapun caranya adalah sebagai berikut:
1. Rutin Berolahraga
Olahraga merupakan salah satu cara yang terbaik untuk menurunkan darah tinggi. Rutin berolahraga dapat membuat jantung Anda lebih kuat dan efektif dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Anda dapat memulainya dengan olahraga ringan selama 2 jam, seperti berjalan kaki atau berlari selama 75 menit. Apabila hal tersebut dapat Anda lakukan minimal satu minggu sekali, maka Anda dapat menurunkan darah tinggi dan memperbaiki kesehatan jantung.
Menurut “National Walkers 'Health Study” menyatakan bahwa berjalan kaki selama 30 menit sehari dapat membantu menurunkan darah tinggi. Oleh karena itu, mulailah untuk berolahraga dengan rutin dan rasakan manfaatnya bagi tubuh Anda.
2. Kurangi Makanan Mengandung Sodium
Sodium adalah zat yang terkandung dalam garam, disebut juga natrium. Banyak sekali makanan kemasan atau kaleng yang mengandung sodium. Makanan yang banyak mengandung sodium, antara lain adalah makanan cepat saji dan kudapan ringan, seperti snack, keripik kentang, mi instan, burger, pizza, dan lain sebagainya.
Mulai sekarang, kurangi konsumsi makanan ringan dan cepat saji yang kaya natrium tersebut, karena hal ini dapat membantu Anda menurunkan darah tinggi, terutama bagi Anda yang peka terhadap garam.
3. Hindari Minuman Beralkohol
Minum yang mengandung alkohol dapat menaikkan tekanan darah. Faktanya, 16% penderita tekanan darah tinggi di seluruh dunia disebabkan oleh konsumsi alkohol. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa alkohol dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan kerusakan jantung.
Oleh karena itu, hindarilah kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol karena dampaknya dapat merusak kesehatan. Selain itu, alkohol juga dapat menurunkan kesadaran, sehingga menyebabkan Anda berperilaku negatif.
4. Banyak Mengonsumsi Potasium
Potasium atau biasanya disebut kalium merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal tersebut dikarenakan potasium dapat membantu menghilangkan kandungan natrium dan membantu menurunkan darah tinggi.
Aturlah jenis makanan Anda dengan banyak mengonsumsi buah dan sayuran segar yang banyak mengandung potasium. Makanan yang kaya potasium, antara lain, sayuran hijau, tomat, kentang, ubi jalar, melon, pisang, alpukat, jeruk, aprikot, susu, yogurt, ikan tuna, ikan salmon, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
5. Kurangi Kafein
Bagi pecinta kopi, sepertinya Anda harus sedikit bersedih karena ternyata kafein bisa menyebabkan lonjakan tekanan darah dalam tubuh. Walaupun penelitian tentang hal ini belum dapat dipastikan kejelasannya, tapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati dalam mengonsumsi kafein.
Kurangilah konsumsi kafein dalam sehari. Apabila Anda sudah minum kopi di pagi hari, maka usahakan untuk tidak meminumnya lagi pada sore atau malam hari. Dengan begitu, anda sudah membantu menurunkan darah tinggi dan mengurangi risiko penyakit stroke.
6. Manajemen Stres
Stres merupakan bentuk ketegangan dari fisik dan psikis seseorang. Hal tersebut dapat memengaruhi kinerja sehari-hari dan dapat meningkatkan tekanan darah.
Bila Anda mengalami stres, mungkin Anda akan cenderung melakukan hal-hal yang berdampak negatif terhadap tekanan darah, seperti merokok, minum minuman beralkohol atau makan makanan yang tidak sehat.
Beberapa penelitian telah meneliti bahwa manajemen stres dapat membantu menurunkan darah tinggi. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi stres. Cara yang pertama adalah dengan mendengarkan musik yang tenang, karena musik yang tenang dapat membantu merelaksasi sistem saraf Anda.
Cara yang kedua untuk mengurangi stres adalah dengan beristirahat. Kesibukan dalam bekerja dan mungkin penuh dengan tekanan dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Oleh karena itu, istirahat yang teratur merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut.
7. Banyak Makan Cokelat
Bagi Anda penggemar coklat, hal ini merupakan kabar gembira bagi Anda karena coklat dirasa efektif untuk menurunkan darah tinggi. Hal tersebut dikarenakan coklat banyak mengandung flavonoid yang dapat melebarkan pembuluh darah.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa coklat yang kaya flavonoid meningkatkan kesehatan jantung dan juga mampu menurunkan darah tinggi. Usahakan untuk mengonsumsi coklat yang mengandung sedikit gula atau pemanis buatan.
8. Menurunkan Berat Badan
Jika Anda memiliki berat badan yang berlebih, maka menurunkan berat badan mampu menyehatkan jantung dan menurunkan darah tinggi. Menurut sebuah penelitian pada tahun 2016 menyatakan bahwa menurunnya 5% bobot tubuh sangat berpengaruh terhadap turunnya tekanan darah.
Pada penelitian sebelumnya menyatakan bahwa menurunnya berat badan seseorang sebesar 17 pon (7,7 kg) dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 8,5 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 6,5 mmHg.
Menurunkan berat badan dapat membantu pembuluh darah Anda melebar dan berkontraksi lebih baik, sehingga memudahkan ventrikel kiri jantung untuk memompa darah. Usahakan berkurangnya berat badan dikarenakan rajin berolahraga, bukan karena suplemen penurun berat badan.
9. Stop Merokok
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan kerusakan jantung dan naiknya tekanan darah. Setiap hembusan asap rokok dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Bahan-bahan kimia dalam tembakau juga dapat merusak pembuluh darah. Dengan berhenti merokok, Anda dapat menurunkan darah tinggi serta mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Bahkan penyakit-penyakit lainnya, baca: 16 Penyakit Paling Berbahaya Akibat Merokok
10. Kurangi Makanan yang Mengandung Gula dan Karbohidrat Tinggi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara tingginya kadar gula dalam darah dan tekanan darah tinggi. Dalam “Framingham Women's Health Study” menyatakan bahwa wanita yang sering minum soda memiliki kadar gula yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi gula manis per hari dapat membantu menurunkan darah tinggi.
Bukan hanya gula, makanan yang banyak mengandung karbohidrat, seperti nasi, tepung, dan roti mampu dengan cepat mengubah karbohidrat menjadi gula dalam darah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa makan makanan rendah karbohidrat dapat membantu menurunkan darah tinggi.
11. Konsumsi Blueberry
Blueberry tak hanya segar, tetapi juga baik untuk jantung dan mampu menurunkan tekanan darah. Hal tersebut dikarenakan buah tersebut kaya akan kandungan polifenol.
Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa orang yang makan blueberry selama delapan minggu, mengalami perbaikan dalam kesehatan jantung dan tekanan darah tinggi. Jadi, pastikan buah tersebut sebagai salah satu makanan harian Anda.
Konsumsi juga buah-buahan lainnya yang mampu menurunkan tekanan darah, lihat: 16 Jenis Buah untuk Menurunkan Darah Tinggi
12. Lakukan Meditasi
Selain manajemen stres, melakukan meditasi juga merupakan cara yang efektif guna menurunkan darah tinggi. Meditasi mampu mengaktifkan sistem saraf parasimpatis. Sistem tersebut membuat tubuh menjadi relaks, memperlambat denyut jantung, dan menurunkan tekanan darah.
Dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa seseorang yang melakukan meditasi mampu menurunkan tekanan darah lebih banyak daripada yang tidak melakukan. Lakukanlah meditasi sesering mungkin untuk membantu menurunkan darah tinggi dan membuat pikiran Anda lebih rileks dan tenang.
13. Makanan Kaya Kalsium
Orang yang sedikit asupan kalsium dalam tubuh, memiliki risiko besar mengalami tekanan darah tinggi. Bagi orang dewasa, rekomendasi kalsium yang dikonsumsi adalah 1.000 mg per hari. Sedangkan bagi wanita berumur 50 ke atas dan pria berumur di atas 70 adalah 1.200 mg per hari.
Selain susu, Anda juga bisa memperoleh kalsium dengan mengonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, sarden, tahu dan lain sebagainya. Lihat sumber lainnya disini: Makanan yang Mengandung Tinggi Kalsium
14. Gunakan Obat Herbal
Beberapa obat herbal juga dapat membantu menurunkan darah tinggi, diantaranya:
- Ekstrak Bawang Putih: Ekstrak bawang putih telah berhasil digunakan sebagai obat alami untuk menurunkan darah tinggi.
- Berberine: Secara tradisional digunakan dalam pengobatan Ayurveda dan Cina, berberin dapat meningkatkan produksi oksida nitrat yang membantu menurunkan darah tinggi.
- Protein Whey: Sebuah penelitian tahun 2016 menemukan bahwa protein whey memperbaiki tekanan darah dan fungsi pembuluh darah.
- Minyak ikan: Telah lama minyak ikan dihubungkan dengan peningkatan kesehatan jantung dan juga dapat memberi manfaat bagi orang dengan tekanan darah tinggi.
15. Konsumsi Makanan yang Mengandung Magnesium Tinggi
Magnesium merupakan salah satu mineral penting yang membantu pembuluh darah menjadi tenang. Mengonsumsi makanan kaya magnesium adalah cara yang disarankan untuk menurunkan darah tinggi.
Makanan yang banyak mengandung magnesium, seperti sayuran, susu, kacang polong, ayam, daging, biji-bijian, dan lain sebagainya. Selengkapnya lihat disini: 30 Makanan Penurun Darah Tinggi yang Bisa Anda Pilih
Tekanan darah tinggi merupakan hal yang dikhawatirkan oleh sebagian besar orang di dunia. Oleh karena itu, selain menjalani gaya hidup sehat dan pola makan yang teratur, mengontrol tekanan darah ke dokter secara rutin juga mampu mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.