Menemukan adanya luka lepuh di telapak kaki atau telapak tangan dan rasanya sangat gatal? Bisa jadi itu merupakan eksim dishidrotik. Kondisi ini kadang disalahartikan sebagai penyakit kulit lainnya. Maka itu, agar tak salah penanganan, baiknya pahami dulu penyebab dan gejala eksim dishidrotik berikut ini.
Apa itu eksim dishidrotik?
Eksim dishidrotik, atau dishidrosis, adalah suatu kondisi adanya luka lepuh yang berkembang di telapak kaki atau telapak tangan, bahkan bisa keduanya. Luka lepuh ini biasanya terasa gatal dan dapat berisi dengan cairan.
Ada yang mengalami eksim dishidrotik selama 2 minggu, tapi ada juga yang lebih lama sampai 4 minggu. Hal ini ada kemungkinan berhubungan dengan faktor alergi musiman atau stres.
Penyebab eksim dishidrotik
Penyebab eksim dishidrotik tidak diketahui secara pasti. Para ahli percaya bahwa kondisi ini mungkin ada kaitannya dengan alergi musiman, sehingga luka lepuh biasanya lebih sering muncul selama musim semi.
Selain itu, eksim dishidrotik juga terkait dengan faktor genetik dan kontak dermatitis.
Gejala eksim dishidrotik
Jika Anda menderita eksim dishidrotik, luka lepuh akan muncul pada jari tangan, telapak tangan, dan telapak kaki. Agar lebih mudah mengamatinya, gejala eksim dishidrotik biasanya ditandai dengan luka lepuh pada bagian tepi dan mungkin akan berisi cairan.
Terkadang, luka lepuh yang muncul berukuran besar dan bisa sangat menyakitkan. Ditambah lagi dengan sensasi sangat gatal bahkan sampai menyebabkan kulit mengelupas. Area yang terkena mungkin menjadi pecah-pecah atau nyeri saat disentuh.
Luka lepuh dapat bertahan hingga 3 minggu sebelum mulai mengering. Begitu lukanya kering, biasanya bekas luka akan berubah menjadi retakan kulit yang mungkin menimbulkan nyeri. Kalau digaruk, Anda mungkin merasakan kulit tampak lebih tebal atau terasa kenyal.
Baca juga: Cara Mengatasi Gatal dan Menghindari Garukan pada Eksim
Bagaimana cara mencegah eksim dishidrotik?
Sayangnya, hingga saat ini belum ada cara yang terbukti dapat mencegah eksim dishidrotik. Namun, Anda dapat mengurangi risikonya dengan cara:
- Mengoleskan pelembab setiap hari
- Menghindari pemicu munculnya eksim, seperti sabun atau pembersih yang keras
- Tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup
Bagaimana cara mendiagnosis eksim dishidrotik?
Dalam kebanyakan kasus, dokter dapat mendiagnosis eksim dishidrotik hanya dengan melakukan pemeriksaan fisik. Namun, karena gejala eksim dishidrotik cenderung mirip dengan gejala penyakit kulit lainnya, dokter biasanya akan menganjurkan pemeriksaan penunjang guna memastikannya.
Salah satu jenis pemeriksaan yang akan dilakukan adalah biopsi kulit, yang dilakukan dengan mengangkat sel kulit untuk diperiksa di laboratorium. Biopsi dapat menyingkirkan kemungkinan penyebab terjadinya luka lepuh, seperti infeksi jamur.
Jika dokter mencurigai bahwa kondisi eksim dishidrotik yang Anda alami berhubungan langsung dengan alergi, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan alergi.
Cara mengobati eksim dishidrotik
Pengobatan eksim dishidrotik berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan penyakit. Secara umum, berikut cara yang ditempuh untuk mengobati eksim dishidrotik:
1. Terapi farmakologis
Untuk kondisi ringan, eksim dishidrotik dapat diatasi dengan penggunaan krim atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung pada kulit. Namun, jika gejala eksim dishidrotik cenderung parah, Anda mungkin diresepkan obat golongan steroid topikal, injeksi steroid, atau pil.
Perawatan medis lain yang digunakan adalah:
- Perawatan sinar UV;
- Mengeluarkan cairan yang berada di dalam luka lepuh;
- Antihistamin;
- Krim anti-gatal;
- Salep yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti Protopic dan Elidel (ini adalah pilihan pengobatan yang langka);
- Jika kulit mengalami infeksi, Anda juga akan diberikan antibiotik atau obat lain untuk mengobati infeksi tersebut;
- Obat-obatan yang dijual bebas. Jika Anda mengalami kondisi eksim dishidrotik ringan, dokter mungkin akan meresepkan obat golongan antihistamin seperti cetirizine untuk membantu mengurangi gejala.
Baca juga: Serangan Eksim Kering? Lawan dengan Obat-obatan Apotek Ini
2. Perawatan sederhana di rumah
Merendam tangan dan kaki dalam air dingin atau mengompres menggunakan kompres basah dan dingin selama 15 menit sebanyak 2-4 kalis ehari dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang terkait dengan kulit gatal.
Dokter mungkin menyarankan agar Anda menggunakan salep atau pelembab setelah dikompres. Pelembab juga dapat membantu mengatasi kekeringan sekaligus mengurangi rasa gatal.
Pelembab yang dapat digunakan meliputi:
- Petroleum jelly, seperti Vaseline
- Krim, seperti Lubriderm atau Eucerin
- Minyak mineral seperti minyak zaitun
3. Perubahan pola diet
Jika obat-obatan tak juga meringankan gejala eksim dishidrotik, Anda perlu melakukan perubahan pola diet. Pasalnya, alergi nikel atau kobalt diyakini dapat menyebabkan eksim sehingga mengurangi makanan yang mengandung zat-zat tersebut disinyalir dapat membantu mengurangi gejalanya.
Bila perlu, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen multivitamin. Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk mengetahui jenis suplemen terbaik sesuai kebutuhan Anda demi meringankan gejala eksim dishidrotik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.