Penis merupakan aset terpenting bagi kaum pria. Untuk menjaga kesehatannya, hal ini bisa dimulai dengan langkah yang sederhana, yaitu membersihkan penis dengan cara yang tepat. Tampaknya sepele, tapi sayangnya beberapa pria masih menganggap mengguyur kepala penis dengan air saja sudah cukup. Padahal, ternyata tidak.
Cara membersihkan penis yang benar
Bila tidak dibersihkan dengan benar, penis yang kotor bisa menimbulkan bau tak sedap bahkan mengundang penyakit. Hal ini bukan hanya akan mengganggu diri Anda sendiri, tapi juga bikin malu di depan pasangan. Bersih atau tidaknya penis juga akan memengaruhi kesuburan pria.
Berikut cara membersihkan penis yang tepat agar tetap sehat, yakni:
- Basuh penis dengan air hangat dan sabun lembut bebas pewangi. Lakukan setiap hari saat mandi, setelah buang air kecil dan buang air besar, serta setelah berhubungan seksual.
- Gosok penis perlahan, untuk membilas sel-sel kulit mati yang menempel. Hindari menggosok penis terlalu keras karena kulitnya sensitif dan bisa iritasi.
- Cuci juga bulu-bulu di sekitar kemaluan dan kulit sekitar penis. Area ini rentan dipenuhi keringat yang bisa memicu gatal dan bau.
- Keringkan penis dan area di sekitar kelamin, sebelum memakai celana dalam. Tujuannya agar penis tidak lembap yang bisa memicu pertumbuhan bakteri.
- Gunakan celana dalam berbahan katun, karena sifatnya menyerap keringat. Hindari celana yang terlalu ketat.
Bagi pria yang tidak disunat, tarik kulit kulup pelan-pelan dan basuh bagian bawahnya dengan air sampai bersih. Kalau tidak, minyak dan sel kulit mati di permukaan penis akan menumpuk dan menimbulkan bau. Kotoran penis ini disebut dengan smegma.
Baca Juga: Manfaat Sunat Bagi Kesehatan, Bisa Cegah Penyakit, Lho!
Hindari menarik paksa kulup penis pada bayi atau anak laki-laki. Hal ini bisa menimbulkan rasa sakit bahkan berbahaya, sebab kulit kulupnya masih melekat dengan kepala penis. Pada tahap ini, Anda tidak perlu membersihkan bagian dalam kulup penis pada bayi maupun anak laki-laki.
Sembari membersihkan penis, perhatikan kemungkinan adanya masalah atau penyakit pada penis. Jika Anda melihat adanya ruam, lecet, kutil, atau penis keluar cairan abnomal tertentu, hal ini bisa jadi pertanda penyakit menular seksual. Segera periksakan diri ke dokter guna memastikan penyebabnya.
Jangan lupakan kebersihan testis dan bulu kemaluan
Selain membersihkan penis, jangan lupa juga untuk membersihkan area di sekitarnya. Ini meliputi testis, bulu kemaluan, perineum, hingga anus.
Pangkal penis dan testis merupakan tempat berkumpulnya keringat dan bulu kemaluan. Bila tidak dibersihkan dengan benar, keringat yang bertumpuk dapat menghasilkan bau tak sedap dan mengganggu.
Oleh karena itulah, area tersebut harus dicuci sesering mungkin untuk mencegah penumpukan keringat. Apalagi area pangkal penis, testis, hingga sekitar anus sepanjang hari tertutup dengan celana dalam sehingga rentan lembap.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Ini Dapat Membahayakan Mr. P
Selain membersihkan penis dengan benar, lakukan juga hal-hal berikut ini agar terhindar dari penis bau maupun masalah penis lainnya:
- Bersihkan penis setelah berhubungan seksual.
- Usahakan untuk buang air kecil setelah bercinta, untuk mencegah risiko infeksi saluran kencing dan menjaga kesehatan uretra.
- Gunakan kondom selama berhubungan seks.
- Hindari gonta-ganti pasangan seks atau berhubungan intim dengan pasangan yang mengidap penyakit kelamin atau infeksi lain.
Jangan lupa juga untuk memeriksa organ vital Anda secara berkala. Jika terdapat tanda-tanda abnormal pada penis, segera hubungi dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.