Pekan Peduli Hepatitis B diperingati pada tanggal 4-12 September setiap tahunnya. Pada momen ini, kita kembali diingatkan tentang pentingnya memahami hepatitis B, si penyakit menular yang mengintai masyarakat Indonesia. Lantas supaya tidak ketularan, bagaimana cara mencegah hepatitis B? Yuk, simak kiat-kiatnya berikut ini.
Siapa yang berisiko terkena hepatitis B?
Melansir dari Situasi dan Analisis Hepatitis milik Kemenkes RI, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan endemitas tinggi Hepatitis B se-Asia Tenggara.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), diperkirakan terdapat 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi hepatitis B dan C. Sebanyak 14 juta di antaranya berpotensi menjadi kronis dan dari yang kronis tersebut, 1,4 juta orang berpotensi menderita kanker hati.
Hepatitis B adalah infeksi hati yang paling menular dibandingkan jenis hepatitis B lainnya. Virus hepatitis B dapat masuk ke dalam tubuh lewat kontak dengan darah atau cairan tubuh penderita. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa hepatitis B tidak menular lewat batuk, bersin, ciuman, atau menyusui.
Selain mudah menular, hepatitis B termasuk yang paling cepat berkembang menjadi kronis. Apalagi jika hepatitis B terjadi pada bayi, maka penyakit ini akan sangat mudah dan lebih cepat mencapai tahap kronis.
Itulah sebabnya, penting bagi Anda untuk mendeteksi gejala hepatitis B sedini mungkin. Apalagi jika Anda termasuk kelompok berisiko terkena hepatitis tipe B, yaitu:
- Petugas medis
- Memiliki anggota keluarga yang mengidap hepatitis B
- Berhubungan intim dengan banyak pasangan
- Menggunakan jarum suntik bersamaan dengan orang lain
- Mengidap penyakit hati kronis
- Mengidap sakit ginjal
- Berusia lebih dari 60 tahun dan mengidap diabetes
- Bepergian ke daerah yang endemis hepatitis B
Baca Selengkapnya: Kenali Ciri-Ciri dan Gejala Hepatitis B Sejak Awal
Cara mencegah hepatitis B agar tidak ketularan
Semua orang bisa saja terkena hepatitis B, apalagi kalau Anda termasuk ke dalam kelompok berisiko seperti yang disebutkan di atas. Namun jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar tidak ketularan hepatitis B.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Berikut ini berbagai cara mencegah hepatitis B, antara lain:
1. Vaksin hepatitis B
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah hepatitis B. Sejak tahun 1982, vaksin hepatitis B terbukti mampu menekan perkembangan virus hepatitis tipe B dalam tubuh dengan sangat baik.
Melansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin hepatitis B pertama (monovalen) paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir, didahului dengan pemberian suntik vitamin K minimal 30 menit sebelumnya.
Jika dikombinasikan dengan imunisasi DPT, maka dosis kedua vaksin diberikan pada saat saat bayi berusia 2 bulan. Dosis ketiga diberikan pada saat bayi berusia 3 bulan.
2. Seks aman pakai kondom
Memiliki pasangan yang mengidap hepatitis B membuat Anda berisiko tinggi ketularan penyakit. Begitu juga bagi Anda yang tidak tahu persis apakah pasangan mengidap penyakit menular ini atau tidak, lalu sering berhubungan seks tanpa pengaman (pakai kondom).
Guna mencegah ketularan hepatitis B dari pasangan, pastikan untuk selalu memakai kondom tiap kali berhubungan intim. Kondom dapat membantu menghalangi masuknya virus hepatitis B melalui cairan vagina atau sperma.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Baca Selengkapnya: Apakah Berhubungan Intim dengan Penderita Penyakit Hepatitis Dapat Menular?
3. Hindari penggunaan jarum suntik bersama
Jarum suntik harus dalam kondisi steril sebelum digunakan. Pasalnya, hal ini bisa menjadi media penularan virus hepatitis B masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, hindari penggunan jarum suntik secara bergantian dengan orang lain. Ini berlaku juga pada jarum yang digunakan untuk tindik maupun tato.
4. Hindari berbagi sikat gigi atau pisau cukur
Pada dasarnya, hepatitis B tidak akan menular lewat sendok makan, piring, gelas, atau handuk yang digunakan secara bersamaan. Begitu juga dengan sikat gigi atau pisau cukur.
Akan tetapi, Anda tentu tidak dapat menghindari risiko gusi berdarah atau luka pada mulut penderita. Jika penderita mengalami gusi berdarah, lalu Anda menggunakan sikat gigi yang sama, maka bisa jadi virus hepatitis B telah menempel pada permukaan sikat gigi.
Apabila Anda menggunakan sikat gigi yang sama, maka virus tadi dapat masuk lewat cairan tubuh. Anda pun bisa ketularan hepatitis B.
Begitu juga dengan pisau cukur, gunting kuku, anting, atau benda-benda lainnya yang permukaan cukup tajam. Hal ini berisiko menimbulkan luka yang menjadi "pintu gerbang" penularan virus hepatitis B. Itulah sebabnya, sebaiknya hindari penggunaan sikat gigi, pisau cukur, atau benda-benda tadi bersama dengan orang lain.
5. Pakai sarung tangan
Bagi Anda yang kini bekerja sebagai petugas medis, hati-hati saat melakukan kontak dengan darah atau cairan pasien. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis B, apalagi jika Anda memiliki luka terbuka di tangan atau anggota tubuh lainnya.
Pastikan untuk selalu menggunakan sarung tangan sebelum menyentuh hal-hal yang berhubungan dengan darah atau cairan pasien. Setelah itu, cuci tangan hingga bersih untuk mencegah penularan hepatitis B.
Baca Juga: Pengobatan Hepatitis B, Obat Rumahan Hingga Cangkok Hati
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.