Menjaga kesehatan gigi tak hanya penting dilakukan oleh orang dewasa. Kebiasaan sehat ini justru perlu dilakukan sejak usia anak-anak supaya giginya tetap sehat dan kuat hingga ia dewasa. Kalau tidak, anak-anak bisa mengalami sejumlah masalah gigi yang menyebabkan ketidaknyamanan. Salah satu yang paling sering adalah karang gigi anak.
Kenapa anak rentan punya karang gigi?
Karang gigi, yang biasa disebut plak atau kalkulus, adalah mineral keras yang menumpuk dan menempel pada permukaan gigi. Plak-plak ini terbentuk dari bakteri atau sisa-sisa makanan yang juga bisa terselip di sela-sela gigi maupun di bawah garis gusi.
Pembersihan Karang Gigi dan Polishing 1 Kali di AM Dental Care
Pembersihan karang gigi dilakukan untuk seluruh permukaan gigi baik rahang atas maupun rahang bawah. Pada beberapa pasien yang tidak tahan sakit terkadang membutuhkan anestesi (bius) lokal, biaya anestesi tidak termasuk pada paket ini. Paket ini tidak termasuk tindakan pemutihan gigi maupun tindakan medis lainnya. Tidak ada limit untuk pembelian
Meski bisa dialami oleh siapa saja, masalah karang gigi ternyata bisa muncul sejak usia anak-anak bahkan terus berkembang seiring bertambahnya usia anak. Menurut American Dental Hygienists Association, sebanyak 74% remaja usia 13-18 tahun ditemukan memiliki karang gigi dan prevalensinya meningkat hingga 90% saat anak berusia 18 tahun ke atas.
Anak-anak cenderung menyukai makanan yang manis-manis, contohnya permen, cokelat, susu, atau es krim. Nah, jenis makanan tersebut mengandung gula dan karbohidrat yang ternyata diam-diam disukai oleh bakteri.
Ketika lingkungan di dalam mulut cenderung manis, bakteri akan mengubah gula tersebut menjadi asam. Jika tidak segera dibersihkan dengan menyikat gigi, zat asam ini perlahan akan mengikis lapisan gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Tak hanya itu, timbunan plak di gigi akan membentuk karang yang mengeras, kemudian memicu radang gusi hingga kerusakan gigi lainnya.
Baca juga: Dampak Karang Gigi bagi Kesehatan Mulut
Bolehkah anak melakukan scaling gigi?
Karang gigi yang dibiarkan terus-menerus tidak hanya memperburuk tampilan gigi anak, lho! Pasalnya, karang gigi memiliki sifat mudah keropos sehingga rentan menyerap noda dan memicu gigi kuning.
Selain itu, lapisan tartar yang menumpuk akan mempersempit celah di antara gigi sehingga nantinya semakin sulit dibersihkan hanya dengan menyikat gigi biasa. Alhasil, karang gigi akan terus menumpuk sampai mengalami pembusukan. Fatalnya lagi, hal ini dapat memicu kerusakan gigi hingga penyakit gusi.
Pembersihan Karang Gigi dan Polishing 1 Kali di AM Dental Care
Pembersihan karang gigi dilakukan untuk seluruh permukaan gigi baik rahang atas maupun rahang bawah. Pada beberapa pasien yang tidak tahan sakit terkadang membutuhkan anestesi (bius) lokal, biaya anestesi tidak termasuk pada paket ini. Paket ini tidak termasuk tindakan pemutihan gigi maupun tindakan medis lainnya. Tidak ada limit untuk pembelian
Pada orang dewasa, masalah karang gigi dapat diatasi dengan prosedur scaling atau pembersihan karang gigi. Lantas, bagaimana dengan anak-anak, apakah boleh melakukan scaling gigi?
Jawabannya, boleh. Scaling gigi tidak memiliki batas usia tertentu. Itu artinya, baik orang dewasa hingga anak-anak di usia berapa pun boleh melakukannya. Yang terpenting adalah si kecil sudah memiliki gigi dan memang ada karang gigi yang harus dibersihkan.
Proses scaling gigi pada anak sebetulnya sama dengan orang dewasa. Dokter akan menggunakan alat scaler untuk membersihkan timbunan plak dari sela-sela hingga ke bagian terdalam gigi. Selain itu, dokter gigi juga akan memeriksa kondisi bawah garis gusi untuk memastikan semua sisa-sisa karang gigi sudah dibersihkan hingga tuntas.
Walaupun bisa dilakukan kapan saja, lebih baik lagi jika pembersihan karang gigi anak dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari dokter gigi anak. Orangtua juga perlu memberikan pemahaman pada si kecil bahwa karang gigi perlu dibersihkan supaya gigi anak tetap bersih dan sehat serta terhindar dari karang gigi, gigi berlubang, dan masalah gigi lainnya. Dengan begitu, si kecil tidak akan takut lagi untuk memeriksakan diri ke dokter gigi atau menjalani prosedur perawatan gigi lainnya.
Baca selengkapnya: Kenali Serba-serbi tentang Scaling Gigi
Cara mencegah karang gigi pada anak
Jangan tunggu sampai anak mengeluh sakit gigi, barulah Anda membawanya rutin periksa ke dokter gigi. Ingatlah bahwa karang gigi yang dibiarkan terus-menerus dapat merusak gigi anak dan menimbulkan penyakit gusi. Anda tentu ingin melihat gigi anak tampak putih, bersih, rapi, dan sehat saat tersenyum, bukan?
Scalling & Polishing 1 Kali Dengan Scaller Ultrasonik Di Klinik Royal Smile Dental
Pembersihan karang gigi untuk seluruh permukaan gigi ( rahang atas dan rahang bawah ), tidak termasuk tindakan medis lainya, tidak ada limit untuk pembelian, paket untuk 1 x kunjungan.
Nah, untuk mewujudkannya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mencegah karang gigi pada anak, antara lain:
1. Rutin menyikat gigi
Sejak munculnya gigi pertama, ajaklah si kecil untuk rajin menyikat giginya setiap hari. American Dental Association merekomendasikan untuk menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari, yakni pada pagi setelah makan dan malam hari sebelum tidur, selama minimal 2 menit.
Selama tidur, mulut anak akan berada dalam kondisi kering dan inilah lingkungan favorit bagi bakteri untuk berkembang biak. Jika anak terbiasa menyikat gigi sebelum tidur, kebiasaan menyikat gigi akan menjaga mulut anak sebersih mungkin semalaman.
Gunakanlah pasta gigi anak yang mengandung fluoride. Jika anak berusia di bawah 6 tahun, pilihlah pasta gigi yang kadar fluoridenya rendah dan berikan seukuran kacang polong. Begitu usianya sudah 6 tahun ke atas, Anda bisa menggunakan pasta gigi berfluoride yang sama dengan pasta gigi orang dewasa.
2. Perhatikan asupan makanannya
Anak-anak cenderung menyukai makanan manis seperti cokelat, permen, atau susu. Jenis makanan yang seperti ini perlu dibatasi supaya tidak memicu perkembangan bakteri di gigi dan menyebabkan karang gigi.
Cobalah berikan makanan atau camilan sehat bagi si kecil, misalnya potongan buah atau kraker biskuit. Setelah itu, jangan lupa ingatkan dan ajak anak untuk segera menyikat gigi supaya giginya tetap bersih.
3. Periksa gigi ke dokter gigi secara teratur
Para dokter gigi sepakat bahwa pemeriksaan gigi pada anak sebaiknya dimulai sebelum si kecil berusia 1 tahun, atau bahkan segera setelah muncul gigi pertama. Semakin cepat dideteksi, maka semakin cepat pula penanganan dilakukan dan menyelamatkan kondisi gigi anak.
Setelah itu, buatlah jadwal periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Kebiasaan seperti ini akan membuat anak lebih terbiasa bertemu dengan dokter gigi, sehingga tidak takut lagi jika sewaktu-waktu memerlukan perawatan gigi.
Karang gigi merupakan salah satu masalah gigi dan mulut yang umum pada anak. Oleh karena itulah, penting untuk mencegah karang gigi anak sejak dini. Sebagai orangtua, berikan contoh yang baik untuk si kecil supaya anak mau menjaga kesehatan dan kebersihan giginya sendiri. Contohnya adalah dengan mengajaknya menyikat gigi bersama sambil bernyanyi hingga memperkenalkannya pada dokter gigi anak yang ramah dan menyenangkan.
Baca juga: Apa Bedanya Dokter Gigi Anak dan Dokter Gigi Umum?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.