Sepsis adalah infeksi darah yang memicu berbagai peradangan dalam tubuh. Ini termasuk kondisi gawat darurat yang dapat mengancam jiwa penderitanya. Karena itulah, para ahli menetapkan tanggal 13 September sebagai Hari Sepsis Sedunia.
Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, sepsis termasuk 1 dari 13 penyakit penyebab kematian petugas pemilu tahun 2019. Lalu, bagaimana cara mencegah sepsis? Berikut selengkapnya.
Cara mencegah sepsis agar tidak semakin parah
Sepsis merupakan kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani. Pasalnya, infeksi bakteri akibat sepsis dapat meracuni darah dan memengaruhi seluruh organ dalam tubuh. Bahkan bila tidak segera diatasi, kondisi ini bisa mengancam jiwa.
Mengetahui cara mencegah sepsis dapat membantu menurunkan risiko keparahan infeksi. Berikut caranya:
1. Lengkapi jadwal vaksinasi
Bakteri adalah salah satu penyebab sepsis yang paling utama, tapi infeksi virus juga bisa. Virus yang dapat memicu sepsis meliputi virus cacar air (chickenpox), influenza, viral meningitis, dan viral pneumonia.
Jika sistem kekebalan tubuh Anda kuat, maka tubuh akan mampu melawan infeksi virus dengan bantuan obat-obatan. Namun sebaliknya, bila sistem imun sedang rendah, maka tubuh tentu kewalahan dan tidak mampu menyerang infeksi hanya dengan minum obat.
Nah, hal ini dapat diatasi dengan vaksinasi. Vaksin tidak hanya ampuh melawan berbagai virus dalam tubuh, tapi juga mencegah sepsis.
Jenis vaksin yang direkomendasikan bisa berbeda-beda, tergantung dari gangguan kesehatan yang dialami. Namun dalam kasus sepsis, umumnya akan diberikan vaksin influenza dan vaksin pneumococcus (vaksin PCV13 dan vaksin PPSV23).
Jika Anda berisiko mengalami sepsis, tanyakan pada dokter mengenai jenis vaksin yang tepat untuk Anda. Anda mungkin juga membutuhkan dosis tambahan untuk melengkapi vaksin sebelumnya.
Baca Selengkapnya: Tak Hanya Anak-Anak, Orang Dewasa Juga Harus Vaksinasi
2. Minum antibiotik hingga tuntas
Tidak sedikit orang yang malas minum obat, sehingga ketika sudah diresepkan obat tertentu, malah tiba-tiba berhenti di tengah jalan sebelum obatnya habis. Hal ini biasanya dilakukan ketika merasa tubuh sudah dianggap fit dan sehat, sehingga tidak lagi perlu minum obat.
Padahal, penting bagi Anda untuk mengikuti aturan minum obat dari dokter, khususnya antibiotik. Antibiotik inilah yang berfungsi untuk melawan bakteri penyebab penyakit dalam tubuh.
Meskipun setiap jenis infeksi bisa berkembang menjadi sepsis, risiko komplikasi juga bisa terjadi apabila suatu penyakit tidak diobati hingga tuntas. Salah satunya dengan berhenti minum obat secara tiba-tiba.
Ketika Anda berhenti minum antibiotik dan tidak menghabiskannya, bakteri dalam tubuh bisa jadi kebal (resisten). Alih-alih menyembuhkan, bakteri malah terus berkembang dan makin kuat menginfeksi tubuh.
Akibatnya, infeksi jadi terus-terusan kambuh dan berkembang menjadi sepsis. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengikuti aturan minum obat antibiotik dari dokter dan menghabiskannya sesuai yang diresepkan.
Baca Juga: Sudahkah Kamu Minum Antibiotik dengan Benar?
3. Rajin cuci tangan dan jaga kebersihan diri
Menjaga kebersihan diri juga dapat membantu mencegah sepsis. Salah satunya adalah dengan rajin mencuci tangan, supaya kuman, bakteri, dan jamur yang menempel pada permukaan tangan terbilas bersih.
Sebaiknya gunakan air mengalir bersuhu hangat dan sabun saat mencuci tangan. Gosokkan kedua tangan hingga ke sela-selanya, termasuk di antara jari dan bawah kuku, supaya tidak ada sisa-sisa kuman yang menempel.
Pastikan untuk selalu mencuci tangan ketika:
- Sebelum menyiapkan makanan
- Sebelum makan
- Sehabis dari toilet
- Setelah bersin atau batuk
- Setelah memegang hewan
- Memasuki rumah sehabis beraktivitas di luar rumah
Idealnya, tiap jari memerlukan waktu 15-20 detik untuk dibersihkan. Sehingga untuk mencuci kedua tangan hingga benar-benar bersih, dibutuhkan waktu selama Anda menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun" sebanyak 2 kali. Setelah itu, bilas dan keringkan dengan pengering, tisu, atau handuk bersih.
Baca Selengkapnya: Bagaimana Cara Cuci Tangan yang Benar?
4. Rawat luka dengan benar
Merawat luka juga penting untuk mencegah sepsis. Anda mungkin menganggap gigitan serangga atau luka teriris pisau hanyalah luka sepele. Namun jangan salah, bukaan luka tersebut dapat berkembang menjadi infeksi sepsis kalau tidak diatasi dengan baik.
Pertama-tama, cuci tangan Anda terlebih dahulu sebelum memegang luka. Hal ini bertujuan supaya tidak ada bakteri yang berpindah dari tangan ke luka.
Setelah itu, oleskan krim antibiotik atau antisepsik kemudian balut dengan plester atau perban. Perhatikan tanda-tanda terjadinya infeksi seperti nyeri yang makin parah, keluar cairan dari luka, atau kulit terasa hangat. Segera temui dokter bila terjadi infeksi.
5. Perhatikan tanda-tanda infeksi dalam tubuh
Jika tubuh mulai mengalami tanda-tanda sepsis atau infeksi, segera konsultasikan ke dokter. Infeksi ringan sekalipun, seperti infeksi saluran kemih, tetap dapat berkembang menjadi sepsis bila tidak segera diatasi.
Dokter mungkin akan memberikan antibiotik jika infeksi disebabkan oleh bakteri. Sementara obat jamur atau antivirus diberikan untuk mengatasi infeksi jamur atau virus.
Ciri-ciri infeksi yang paling mudah diamati adalah demam dan peningkatan detak jantung. Anda mungkin juga akan merasakan nyeri di area tubuh yang terinfeksi.
Ambil contoh, infeksi saluran kemih dapat menyebabkan nyeri panggul dan nyeri punggung. Sedangkan infeksi pada perut umumnya menyebabkan sakit perut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.