Melihat anak terbangun dari tidurnya karena demam tentu membuat orangtua jadi khawatir. Apalagi kalau sampai si kecil rewel karena merasa tidak nyaman. Berbagai upaya atau cara mengatasi anak panas pun dilakukan, baik dengan obat-obatan ataupun cara lainnya.
Demam atau badan panas merupakan gejala atau respon tubuh terhadap penyakit yang menyerang, umumnya disebabkan oleh infeksi. Karena demam bukanlah suatu penyakit, suhu panas yang telah turun bukan berarti penyaktinya sembuh.
Booking Pemeriksaan Klinik Profil Demam via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket profil demam hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Demam pada anak memang bisa turun. Namun, kalau infeksi utamanya masih belum hilang, maka suhu tubuh anak bisa naik lagi sewaktu-waktu.
Oleh sebab itu, mengatasi anak panas di malam hari bertujuan untuk membuat sang anak menjadi lebih nyaman sehingga ia dapat beristirahat dengan optimal.
Kenapa badan anak lebih panas di malam hari?
Ketika anak sedang sakit, suhu tubuhnya biasanya cenderung lebih tinggi di malam hari. Hal ini berkaitan dengan pola siklus pengaturan suhu tubuh, ketika suhu terendah terjadi pada pukul 3-6 pagi dan puncak suhu tertinggi pada pukul 4 sore hingga 11 malam.
Tips jitu mengatasi anak panas di malam hari
Beberapa anak akan rewel, mengeluh tidak nyaman, atau bahkan sampai tidak bisa tidur karena demam. Sebagai orangtua jangan ikut panik, ikuti tips mengatasi anak panas di malam hari berikut ini:
1. Ukur suhu tubuhnya
Ketika mencurigai anak demam, segera ukur suhu tubuhnya. Ada banyak jenis termometer yang bisa digunakan, tapi sebaiknya pilihlah temometer digital secara rektal (dimasukkan ke anus).
Termometer rektal cenderung paling akurat daripada jenis alat pengukur suhu tubuh yang lain. Namun jika sulit, Anda bisa meletakannya di mulut atau menjepitkannya di bawah ketiak anak (dari dalam baju).
Booking Pemeriksaan Klinik Profil Demam via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket profil demam hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Suhu oral umumnya 0,3-0,6 ºC lebih rendah dari suhu rektal. Sedangkan suhu aksila (ketiak) 0,3-0,6 ºC lebih rendah dari suhu oral. Karena itulah, mengukur suhu tubuh lewat anus dinilai lebih akurat.
Sebagian besar dokter dan American Academy of Pediatrics setuju bahwa suhu tubuh normal untuk anak adalah antara 36-38º Celsius. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menyebutkan bahwa anak dikatakan demam ketika suhu tubuhnya di atas 38ºC.
Baca selengkapnya: Suhu Tubuh Normal Manusia, dari Bayi Hingga Dewasa
2. Minum obat demam
Cara paling cepat mengatasi anak panas di malam hari adalah dengan memberinya obat penurun panas, seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun, penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan.
Perlu diingat bahwa demam adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh yang dapat membantu melawan penyebab penyakit. Jjika suhu tubuh terlalu tinggi, maka ini bisa membahayakan bagi anak, seperti kejang (kejang demam), kerusakan otak, dan lainnya.
Berikut ketentuan penggunaan obat demam pada anak sesuai usia dan suhu tubuhnya, antara lain:
Booking Pemeriksaan Klinik Profil Demam via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket profil demam hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Umur 0-3 bulan
Bila suhu tubuh anak 38 ºC atau lebih tinggi (secara rektal), langsung hubungi dokter.
Umur 3-6 bulan
Bila suhu tubuh anak < 38.9 ºC (secara rektal), tidak perlu obat penurun panas (cukup dengan tips-tips di bawah). Hubungi dokter jika anak rewel tidak seperti biasanya, gelisah, atau inginnya tidur melulu (lemah).
Umur 6-24 bulan
Bila anak dengan suhu tubuh > 38.9 ºC (secara rektal), segera beri obat demam. Hubungi dokter jika demam tidak kunjung turun atau setelah lebih dari sehari.
Umur 2-17 tahun
Anak dengan suhu tubuh < 38.9 ºC (secara rektal untuk anak < 3 tahun atau oral untuk anak > 3 tahun) tidak perlu obat demam atau penurun panas (cukup dengan tips-tips di bawah).
Hubungi dokter jika anak rewel tidak seperti biasanya, gelisah, atau mengeluh sakit yang signifikan.
Usia 2-17 tahun
Anak dengan suhu tubuh > 38.9 ºC (secara rektal untuk anak < 3 tahun atau oral untuk anak > 3 tahun) perlu diberikan obat demam.
Ingat! selalu ikuti petunjuk penggunaan pada obat. Sesuaikan dosis penggunaannya berdasarkan umur ataupun berat badannya (lebih akurat berdasarkan berat badan).
3. Berikan minum untuk anak
Bayi atau balita yang demam berisiko tinggi mengalami dehidrasi. Oleh sebab itu pemberian cairan atau minum sangatlah penting guna menghindari dehidrasi sekaligus menurunkan suhu tubuhnya.
Untuk anak di bawah usia 1 tahun dan masih menyusu (ASI), berikanlah ASI sebanyak-banyaknya. Ibu juga harus lebih banyak minum supaya produksi ASI tidak menurun. Anak yang sudah lebih besar dapat diberikan cairan yang bervariasi, seperti jus, air putih, atau kaldu.
Perhatikan gejala dehidrasi pada anak, seperti terbangun dengan mulut kering dan lengket, serta tidak ada air mata saat dia menangis. Bila anak mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi dokter.
4. Kompres hangat
Bila anak panas di malam hari, segera tempelkan kompres air hangat. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan sebagai berikut:
- Masukkan handuk ke dalam air hangat, setelah itu peras handuk hingga tidak ada air yang menetes.
- Ssapkan handuk basah tersebut ke bagian tubuh seperti ketiak, kaki, tangan, dan bagian lipatan.
- Letakkan lap basah tersebut pada dahi dan bagian belakang leher.
Jangan gunakan air es untuk kompes, karena hal ini justru dapat menyebabkan tubuh anak menggigil dan suhu tubuh kembali meningkat. Pastikan handuk yang digunakan adalah handuk yang bersih untuk menghindari timbulnya berbagai penyakit kulit.
Baca juga: Cara Menurunkan Demam Anak Tanpa Obat, Cepat dan Aman
5. Berendam air hangat
Jika kompres saja tidak cukup untuk menurunkan demam anak, coba mandikan anak dengan air hangat.
Jangan takut memandikan anak saat demam. Justru, hal ini bisa membantu menurunkan panas asalkan pakai air hangat.
Sediakan air hangat di dalam sebuah bak lalu biarkan si kecil merendam sebagian tubuhnya. Untuk bagian wajah dan kepalanya dapat diguyur perlahan menggunakan gayung atau mungkin shower air hangat.
Mandi air hangat juga bisa membuat si kecil merasa nyaman dan mudah terlelap di malam hari. Biarkan dia berendam sekitar lima sampai 10 menit. Setelah itu, segera keringkan tubuh anak dengan handuk kering dan hindarkan dari kipas angin.
6. Ganti baju anak dengan pakaian tipis
Ketika anak demam, sebaiknya ganti bajunya dengan pakaian tipis dan longgar agar panas di tubuhnya leluasa keluar. Sebaliknya, jangan mengenakan jaket ataupun pakaian tebal dan rapat, karena hal ini akan membuat panas terperangkap dalam tubuh sehingga suhunya akan semakin tinggi.
7. Optimalkan suhu kamar
Setelah anak mengenakan pakaian tipis dan longgar, maka selanjutnya adalah mengatur udara dan suhu ruangan. Sirkulasi udara harus berjalan lancar, kipas angin dapat membantu mangalirkan udara lebih cepat dan dapat menghilangkan panas dari kulit.
Akan tetapi penggunaan kipas angin harus selalu dipantau. Jangan mengarahkan kipas langsung ke arah anak. Jika ia merasa atau mengeluh kedinginan, berikan selimut tipis agar si kecil merasa lebih nyaman.
8. Beri anak sentuhan fisik yang banyak
Memeluk, menggendong, mengusap dahi atau punggungnya, serta tidur di samping anak akan membuat si kecil lebih nyaman. Kenyamanan ini sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai keluhan yang ia hadapai, baik berupa demam, sakit kepala, ataupun yang lainnya.
Jangan lupa untuk menanyakan apa keinginannya, karena kadang kala demam anak mereda ketika keinginannya terpenuhi.
9. Matikan lampu
Saat anak merasa lebih nyaman dan ia sudah tertidur, maka sebaiknya lampu kamar dimatikan. Memang hal ini tidak terkait langsung dengan cara mengatasi anak panas di malam hari, cara ini bisa membantu membuat si kecil merasa lebih nyaman saat tidur.
Tidur dengan kondisi gelap terbukti dapat mempertahankan produksi melatonin, hormon tidur yang membuat tidur nyenyak. Dengan tidur yang nyenyak, istirahat jadi lebih optimal dan tubuhnya pun akan lebih prima dalam menghadapi penyakit.
Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Demam Pada Anak
Langkah-langkah di atas setidaknya bisa menjadi pertolongan pertama dalam mengatasi anak panas di malam hari. Bila demam pada anak tak juga berkurang, segera hubungi dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.