Nyeri otot dipastikan hampir dirasakan oleh semua orang yang melakukan olahraga lari. Rasa nyeri ini bisa termasuk hal yang baik karena berarti otot Anda bekerja dengan baik. Akan tetapi jika nyeri yang dirasakan parah, bisa jadi itu adalah gejala suatu penyakit.
Berikut ini ulasan tentang nyeri otot yang baik setelah lari dan nyeri otot yang berbahaya, serta cara mengatasi nyeri otot setelah lari.
Perbedaan antara nyeri otot setelah lari yang baik dan yang berbahaya
Kita semua tahu bagaimana cara otot bekerja saat melakukan olahraga.
Peregangan dan kontraksi adalah fungsi umum otot, akan tetapi apapun yang telah lama tidak digunakan, berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dipastikan sesuatu itu telah menjadi kaku, begitu juga halnya dengan otot.
Setelah lari untuk kali pertama, biasanya Anda akan merasakan adanya pegal otot yang tertunda atau disebut dengan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS bisa terjadi di bagian tubuh yang mana saja bergantung pada anggota tubuh yang digunakan untuk berolahraga.
24-48 jam setelah lari, rasa nyeri akan menjalar menuju otot kaki yang akhirnya membuat Anda sulit untuk bangun di pagi hari. Hal ini terjadi karena otot bekerja lebih keras dari biasanya. Misalnya, Anda yang terbiasa berjalan 500 m, tiba-tiba memulai lari sepanjang 3 km.
Keesokan harinya, Anda akan mendapati diri Anda susah bangun disertai dengan rasa tidak nyaman dan berat pada otot yang tertekan.
Namun di sisi lain, rasa nyeri yang Anda rasakan berarti sebagai tanda bahwa otot Anda bekerja dengan baik. Rasa nyeri tersebut menunjukkan bahwa otot Anda beradaptasi dengan siklus latihan fisik yang Anda lakukan untuk menjadi lebih kuat dan bekerja lebih baik pada waktu berikutnya.
Akan tetapi, mungkin rasa nyeri tersebut akan membuat Anda susah berjalan dan agak kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal itu bisa juga terjadi disebabkan karena Anda telah berolahraga secara berlebihan dan memerlukan tahap pendinginan untuk pemulihan.
Cara mengatasi nyeri otot setelah lari
Meskipun rasa nyeri yang dirasakan setelah olahraga lari adalah hal yang biasa, akan tetapi tetap ada cara-cara untuk meminimalisir keadaan tersebut.
1. Santai saja
Termasuk salah satu hal yang penting bagi Anda untuk memahami bahwa pendekatan yang santai terhadap latihan otot akan lebih baik dibandingkan dengan pendekatan yang terburu-buru.
Begitu juga dengan memberikan kesempatan bagi tubuh Anda untuk beradaptasi terlebih dahulu dengan melakukan beberapa latihan ringan. Cara lainnya yang sering disepelekan adalah peregangan otot.
Peregangan adalah bagian mendasar dari olahraga yang sering diremehkan orang. Lari yang diikuti dengan peregangan biasanya akan sangat membantu untuk mengurangi nyeri otot dalam jangka panjang. Peregangan juga membantu meminimalisir nyeri otot setelah lari dengan cepat di lapangan.
2. Cobalah repeated bout effect
Mungkin saja yang berkebalikan dari santai bisa juga membantu. Repeated bout effect bekerja secara mendasar. Jika otot dirusak secara intensif, maka akan sembuh lebih cepat dan mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut yang disebabkan oleh latihan fisik tersebut.
DOMS juga bisa diterapkan tetapi hanya dalam waktu yang singkat. Anda bisa melakukannya dengan memberikan lebih banyak tekanan pada area otot dalam beberapa sesi pertama latihan. Anda bisa mencoba dengan menambah sprint singkat dalam sesi lari sehari-hari Anda sehingga Anda kebal.
Beberapa lama setelah itu, Anda akan bisa lari tanpa rasa sakit.
Jika nyeri otot yang Anda rasakan semakin parah, sebaiknya untuk menghubungi dokter. Bisa juga hal tersebut terjadi sebagai tanda bahwa Anda perlu banyak istirahat. Apapun itu, Anda harus tetap waspada terhadap rasa sakit yang tampaknya tidak lazim atau tidak normal.
Lalu pikirkan dan peretimbangkan apa yang terbaik untuk Anda lakukan bagi tubuh Anda selanjutnya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.