Istilah sembelit mungkin tak asing bagi kita, biasanya diartikan sebagai susah buang air besar. Orang yang terkena penyakit sembelit ini ketika sudah kebelet BAB bahkan sampai lari-lari ke toilet tapi ketika sudah sampai ke toilet, fesesnya justru tidak keluar karena teksturnya keras dan terasa sakit. Maka tak heran banyak yang ingin melakukan cara mengatasi sembelit ini, baik dengan obat sembelit yang banyak dijual ataupun pergi ke dokter.
Apa itu sembelit?
Sembelit adalah suatu kondisi dimana buang air besar lebih jarang dari biasanya karena feses atau tinja yang kering keras sehingga susah dikeluarkan dan menimbulkan rasa sakit saat buang air besar. Dalam bahasa kedokteran sembelit ini dikenal dengan istilah konstipasi.
Pada orang dewasa, disebut konstipasi jika tidak buang air besar (defekasi) selama tiga hari berturut-turut atau kurang dari tiga kali dalam seminggu. Sedangkan sembelit pada anak, apabila tidak buang air besar selama 5 hari atau lebih.
Sembelit lebih sering terjadi pada wanita dibanding laki-laki, terutama sembelit pada wanita hamil sering kali dijumpai. Usia juga mempengaruhi, usia lanjut (terutama wanita) lebih mungkin terkena sembelit.
Apa penyebab sembelit?
Konstipasi atau sembelit bisa terjadi karena pergerakan tinja atau feses pada usus yang berlangsung lambat sehingga menyebabkan konsistensinya menjadi keras dan kering. Sembelit seringkali disebabkan oleh kurangnya olah raga atau gerak badan, kurang minum atau karena diet (asupan makanan) yang kurang serat. Makanan yang tinggi serat itu antara lain: sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan sebagainya.
Penyebab sembelit lainnya yang berupa penyakit atau kelainan antara lain:
Penyumbatan pada usus besar atau rektum:
- Kanker usus besar
- Kanker rektum
- Fisura ani
- Obstruksi usus
- Penyempitan usus besar (striktura)
- Kanker perut lainnya yang menekan pada usus besar
- Rektokel
- Kanker usus besar
- Kanker rektum
- Fisura ani
- Obstruksi usus
- Penyempitan usus besar (striktur)
- Kanker perut lainnya yang menekan pada usus besar
- Rektokel
Masalah pada saraf di sekitar usus besar dan rektum:
- Cedera tulang belakang
- Neuropati otonom
- Multiple sclerosis
- Penyakit Parkinson
- Cedera tulang belakang
- Neuropati saraf otonom (sering karena cedera tulang belakang atau karena penyakit diabetes mellitus)
- Multiple sclerosis
- Penyakit Parkinson
Penyakit yang mempengaruhi hormon dalam tubuh:
- Diabetes atau kencing manis
- Kelenjar paratiroid yang terlalu aktif (hiperparatiroidisme)
- Kehamilan
- Tiroid kurang aktif (hypothyroidism)
- Diabetes atau kencing manis
- Kelenjar paratiroid yang terlalu aktif (hiperparatiroidisme)
- Kehamilan
- Tiroid kurang aktif (hypothyroidism)
Tanda dan gejala sembelit
Selain kesulitan buang air besar, penderita sembelit terutama pada dewasa umunya mengalami gejala-gejala lainnya yaitu: perut kembung, sebah, sakit perut, merasa ada sesuatu yang menyumbat, bab berdarah, atau merasa sakit saat buang air besar. Sedangkan Sembelit pada bayi ditandai dengan bayi menangis saat buang air besar, menarik kaki ke arah perut, atau sampai-sampai melengkungkan punggung ketika mau buang air besar.
Segera mengatasi sembelit sangatlah penting, karena konstipasi yang berlangsung lama dan parah akan menimbulkan komplikasi, diantaranya:
- Wasir. Sembelit yang berlangsung lama dan sering akan mempermudah terjadinya pelebaran pembuluh darah vena di sekitar anus alias wasir atau ambeien.
- Anal Fissure atau robeknya anus. Feses yang keras dan besar berpotensi melukai anus hingga robek dan berdarah.
- Fecal Impaction. Sembelit kronis penyebabkan pengumpulan feses yang keras terjebak pada usus besar sehingga tidak bisa dikeluarkan melalui proses defekasi biasa.
- Rektum Prolaps. Rektum atau bagian yang lebih dalam dari anus dapat menonjol keluar karena feses keras pada sembelit.
- Wasir. Sembelit yang berlangsung lama dan sering akan mempermudah terjadinya pelebaran pembuluh darah vena di sekitar anus alias wasir atau ambeien.
- Anal Fissure atau robeknya anus. Feses yang keras dan besar berpotensi melukai anus hingga robek dan berdarah.
- Fecal Impaction. Sembelit kronis penyebabkan pengumpulan feses yang keras terjebak pada usus besar sehingga tidak bisa dikeluarkan melalui proses defekasi biasa.
- Rektum Prolaps. Rektum atau bagian yang lebih dalam dari anus dapat menonjol keluar karena feses keras pada sembelit.
Cara mengatasi sembelit
Sesuai dengan penyebabnya ada banyak cara mengatasi sembelit mulai dari perubahan gaya hidup hingga obat-obatan pencahar atau pencuci perut.
1. Perubahan gaya hidup
Selain dapat mengatasi sembelit, perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat ini, juga akan mencegah sembelit datang kembali, inilah yang dapat anda lakukan:
- Tingkatkan asupan serat. Serat yang cukup pada makanan akan membuat feses menjadi lebih lunak dan licin sehingga mudah melewati usus. Jadi makanlah buah dan sayuran segar setiap hari terutama buah pepaya, namun jangan langsung banyak atau berebihan ya, karena akan membuat kembung. Jadi mulailah secara bertahap hingga dirasa nyaman.
- Olah raga setiap hari. Aktifitas fisik akan meningkatkan kekuatan otot usus serta pergerakannya. Hal ini sangat berperan melancarkan sistem pencernaan dan membantu mengatasi sembelit.
- Jangan menahan Buang Air Besar. Ketika sudah kebelet BAB sebaiknya dituruti saja. Karena menunda-nunda buang hajat akan membuat feses tertahan dan akan membuatnya semakin keras akhirnya susah dikeluarkan.
- Tingkatkan asupan serat. Serat yang cukup pada makanan akan membuat feses menjadi lebih lunak dan licin sehingga mudah melewati usus. Jadi makanlah buah dan sayuran segar setiap hari terutama buah pepaya, namun jangan langsung banyak atau berlebihan ya, karena akan membuat kembung. Jadi mulailah secara bertahap hingga dirasa nyaman.
- Olah raga setiap hari. Aktifitas fisik akan meningkatkan kekuatan otot usus serta pergerakannya. Hal ini sangat berperan melancarkan sistem pencernaan dan membantu mengatasi sembelit.
- Jangan menahan Buang Air Besar. Ketika sudah kebelet BAB sebaiknya dituruti saja. Karena menunda-nunda buang hajat akan membuat feses tertahan dan akan membuatnya semakin keras akhirnya susah dikeluarkan.
2. Obat sembelit
Beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi sembelit antara lain:
- Agen pembentuk serat. Merupakan Suplemen penambah serat pada feses contohnya metilselulosa, psyllium, kalsium polycarbophil dan guar gum.
- Agen hiperosmolar (osmotik). Membantu agar cairan pada rongga usus tercukupi contohnya susu magnesium, magnesium sitrat, laktulosa, polietilen glikol.
- Emolien. Berfungsi melunakkan tinja, tetapi kurang efektif dibandingkan obat lain. Contoh emolien docusate atau minyak mineral.
- Stimulan. Berfungsi meningkatkan gerakan usus atau dikenal juga dengan istilah obat pencehar. misalnya senna, bisacodyl (contohnya dulcolax), dan minyak jarak. Obat sembelit ini tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang.
- Agen prokinetik. Obat sembelit ini akan meningkatkan kekuatan pergerakan usus, contohnya misoprostol, colchicine, dan tegaserod.
- Agen pembentuk serat. Merupakan Suplemen penambah serat pada feses contohnya metilselulosa, psyllium, kalsium polycarbophil dan guar gum.
- Agen hiperosmolar (osmotik). Membantu agar cairan pada rongga usus tercukupi contohnya susu magnesium, magnesium sitrat, laktulosa, polietilen glikol.
- Emolien. Berfungsi melunakkan tinja, tetapi kurang efektif dibandingkan obat lain. Contoh emolien docusate atau minyak mineral.
- Stimulan. Berfungsi meningkatkan gerakan usus atau dikenal juga dengan istilah obat pencehar. misalnya senna, bisacodyl (contohnya dulcolax), dan minyak jarak. Obat sembelit ini tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang.
- Agen prokinetik. Obat sembelit ini akan meningkatkan kekuatan pergerakan usus, contohnya misoprostol, colchicine, dan tegaserod.
Obat-obat sembelit di atas dapat digunakan pada anak, tetapi dosis harus disesuaikan. Enema dan laksatif stimulan tidak boleh digunakan untuk mengatasi sembelit pada bayi. Walaupun biasanya dapat ditoleransi dengan baik, obat pencahar tetap berpotensi menimbulkan perut kembung, mual, anoreksia, kram, dan malabsorpsi.
Terkhusus untuk sembelit pada bayi, sangat dianjurkan untuk membawanya berobat ke dokter karena harus mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Jika sembelit tidak kunjung teratasi, segera periksalah ke dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.