Sudah menjadi rahasia umum bahwa penderita asam urat dianjurkan untuk menghindari makanan jenis tertentu, terutama jeroan, kerang dan lainnya. Akan tetapi, benarkah makanan tersebut dapat memperparah gejala asam urat?
Anda mungkin bingung saat harus menyiapkan makanan yang aman bagi penderita asam urat tapi ingin rasanya tetap lezat. Tenang, berikut panduan makanan untuk asam urat untuk Anda.
Apa itu asam urat?
Gout atau asam urat adalah salah satu tipe arthritis atau radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. Kelebihan asam urat ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di sekitar persendian, yang kemudian akan membentuk kristal asam urat. Akibat dari kristal-kristal asam urat inilah, persendian jadi meradang dan membengkak disertai rasa sakit yang hebat.
Kabar baiknya, penyakit asam urat dapat dihindari dan dikendalikan dengan cara mengubah pola makan dan gaya hidup sehat serta menggunakan obat-obatan jika dibutuhkan. Dalam dunia medis, mengubah pola makan untuk kondisi tertentu disebut dengan diet.
Mengatur menu diet untuk asam urat yang tepat akan sangat membantu meringankan radang sendi, menurunkan asam urat dalam darah, dan mencegah kekambuhan.
Apa penyebab asam urat?
Seperti dijelaskan di awal, asam urat dapat terjadi jika terdapat terlalu banyak asam urat dalam darah. Memang ada banyak faktor yang menyebabkan kelebihan asam urat, tapi yang jadi faktor utamanya adalah asupan makanan yang tinggi purin.
Selain itu, beberapa kondisi tertentu juga dapat memicu produksi asam urat terlalu banyak, misalnya orang dengan gangguan pada fungsi ginjal dan penyakit kronis.
Pada beberapa kasus, penyakit gout tetap bisa terjadi meskipun kadar asam urat dalam darah dalam kondisi normal. Hal ini terjadi ketika tubuh berhasil mengeluarkan asam urat dari darah, sedangkan kristal asam urat masih menempel pada persendian.
Apa itu purin?
Purin merupakan bahan kimia yang dalam proses metabolisme akan dipecah menjadi asam urat. Purin sebenarnya baik untuk tubuh dan diperoleh dari bahan makanan yang kita makan. Zat purin yang sudah menjadi asam urat, kemudian akan dialirkan dalam darah, melewati ginjal, dan akan dikeluarkan bersama urin.
Namun, proses normal ini tidak terjadi pada penderita asam urat. Komplikasi asam urat bisa terjadi jika ginjal tidak segera membuang kelebihan asam urat dalam darah. Jika terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah, hal inilah yang biasa disebut hyperuricemia.
Baca Juga: Tak Segera Diobati, Asam Urat Bisa Picu 5 Komplikasi Ini
Meskipun sebetulnya tidak berbahaya, namun jika mengarah pada pembentukan kristal asam urat pada sendi, maka akan muncul peradangan dan rasa sakit yang disebut gout. Di samping gout, asam urat juga bisa menyebabkan batu ginjal.
Prinsip memilih makanan untuk asam urat
Tujuan utama dari menu diet untuk asam urat adalah mengurangi pembengkakan dan radang, serta mencegah munculnya serangan asam urat di kemudian hari. Pengaturan menu diet ini bergantung pada berbagai faktor seperti umur, riwayat kesehatan, dan tingkat keparahan kondisi.
Selain menggunakan obat-obatan medis seperti obat anti-inflamasi dan obat asam urat, serangan gout juga dapat dikelola melalui pemilihan menu diet yang tepat, penerapan gaya hidup sehat, hingga menjaga berat badan tetap ideal.
Makanan yang harus dihindari oleh penderita asam urat
Untuk penderita yang sudah parah, menu diet untuk asam urat sangat penting untuk menjaga kesehatan persendian. Hal ini sama pentingnya dengan menghindari makanan yang dapat memperparah gout.
Seperti dikutip dari American College of Rheumatology, beberapa jenis makan ini sangat membahayakan penderita asam urat sehingga harus dihindari:
- Seafood
- Daging merah
- Makanan manis
- Alkohol
Baca Selengkapnya: Pantangan Asam Urat Agar Gejala Tak Mudah Kambuh
Selain itu, makanan yang tinggi kandungan purin berikut juga sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya, antara lain:
- Jeroan
- Otak
- Roti manis
- Jantung
- Ginjal
- Hati
- Daging sapi
- Daging babi
- Daging domba muda
- Ikan haring
- Ikan teri
- Ikan kembung
- Kerang hijau
- Ikan sarden
- Kerang
- Tuna
- Ragi
- Bir, wine, dan minuman keras lainnya
- Soda
Menu diet untuk asam urat yang baik seharusnya tanpa protein hewani di atas. Jika Anda tetap ingin menyantap beberapa protein hewani di atas, Anda hanya boleh menambahkan sekitar 115-172 gram saja per hari.
Makanan yang harus dibatasi
Ada beberapa bahan makanan yang tidak terlalu tinggi kandungan purinnya namun harus juga diperhatikan jumlah yang dikonsumsi. Makanan yang mengandung purin, meskipun sedikit ,tetap dapat memicu gejala asam urat jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan sering.
Beberapa bahan makanan yang harus dibatasi oleh penderita asam urat yaitu:
- Daging domba dewasa
- Ikan salmon
- Ayam kalkun
- Ayam hutan
- Ikan trout
- Angsa
Meskipun beberapa hewan ini mengandung lebih rendah protein dibanding daftar sebelumnya, Anda tetap harus berusaha membatasi asupan proteinnya 115-172 gram saja per harinya.
Baca Selengkapnya: 8 Makanan Penyebab Asam Urat Ini Masih Boleh Dikonsumsi, Lho!
Hindari konsumsi alkohol
Normalnya, asam urat berlebih akan dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Namun sayangnya, kadar purin yang tinggi pada alkohol dapat mengganggu proses pembuangan asam urat dari tubuh.
Akibatnya, endapan kristal asam urat terbentuk di persendian dan menyebabkan serangan asam urat. Oleh karena itulah, Anda harus menghindari:
- Alkohol
- Wine
- Bir
Hindari makanan yang mengandung gula atau fruktosa
Walaupun tidak mengandung purin, ada 2 alasan mengapa Anda harus menghindari makanan yang mengandung gula atau fruktosa.
Pertama, gula dan fruktosa berisiko memicu obesitas yang dapat memicu gejala asam urat kambuh. Kedua, minuman ringan yang banyak mengandung fruktosa diyakini dapat meningkatkan kadar asam urat.
Untuk itu, perbanyaklah minum air putih dan kurangi minuman ringan dan soda. Konsumsi air yang cukup akan melarutkan asam urat dalam darah sekaligus mencegah terbentuknya batu ginjal.
Selain itu, Anda bisa memulai pola hidup sehat dengan menyingkirkan permen dan kue manis dari meja makan Anda.
Hindari konsumsi karbohidrat olahan
Beberapa karbohidrat olahan yang sering dijumpai seperti:
- Roti putih manis
- Kue manis
- Permen
- Pasta gandum (kecuali pasta dari gandum utuh)
Menu diet untuk asam urat yang baik harus menghindari karbohidrat olahan di atas. Paling tidak, Anda perlu membatasi konsumsinya agar gejala asam urat bisa dikendalikan.
Menu diet untuk asam urat
Diet rendah purin dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan mencegah kekambuhan gejala. Salah satu contohnya, kacang-kacangan dan polong-polongan merupakan sumber protein pengganti yang sangat baik untuk asam urat.
Menu diet untuk asam urat juga sebaiknya melibatkan bahan-bahan makanan berikut:
- Kacang-kacangan dan kacang lentil
- Kacang-polongan
- Cairan, terutama air putih
- Susu rendah lemak atau bebas lemak (maksimal 473-709 ml per hari)
- Biji-bijian utuh (seperti gandum, beras merah, dan jelai)
- Quinoa
- Ubi jalar
- Buah-buahan dan sayur-sayuran
Hindari konsumsi minum susu murni atau susu kental manis yang tinggi lemak. Ganti dengan susu rendah lemak dan batasi hanya 473-709 ml saja. Bisa juga dengan produk susu nabati seperti susu kedelai sebagai alternatifnya.
Makanan kaya vitamin C seperti buah ceri diketahui dapat membantu mengatasi serangan asam urat. Sayuran yang mengandung serat tinggi tapi rendah kalori juga memberikan efek serupa.
Beberapa jenis sayuran kaya purin yang bisa Anda masukkan dalam menu diet untuk asam urat, di antaranya:
Gaya hidup sehat dapat membantu meringankan asam urat
Penting untuk dipahami bahwa menu diet untuk gout ini bukanlah satu-satunya bentuk pengobatan. Cara ini merupakan bagian dari gaya hidup sehat yang dapat membantu mengurangi bahkan menghilangkan gejala asam urat.
Selain mengikuti menu diet untuk asam urat di atas, sebaiknya Anda juga mulai membiasakan olahraga rutin dan menjaga berat badan tetap ideal. Dalam banyak kasus, olahraga teratur dan berat badan yang ideal dapat membantu mengendalikan asam urat bahkan efeknya lebih besar dari hanya menerapkan menu diet untuk asam urat tadi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.