Setiap orangtua tentu pernah merasakan nikmatnya menggendong bayi. Pada momen inilah, Anda bisa memeluk sekaligus mencium si kecil dengan penuh kasih sayang. Namun, menggendong bayi perlu dilakukan dengan hati-hati supaya si kecil tetap merasa nyaman dan tidak membahayakan tubuhnya. Sudah tahu bagaimana cara menggendong bayi yang benar?
Cara menggendong bayi yang benar dan aman
Setiap orangtua menggendong bayi dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang lebih suka menggendong bayinya menghadap depan, menghadap orangtua, atau bahkan menggendong di belakang.
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic
Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.
Memang ada banyak cara menggendong bayi yang bisa Anda terapkan pada si kecil. Kunci terpentingnya adalah pastikan si kecil merasa nyaman dan jangan segan untuk konsultasi ke dokter anak jika masih ragu.
Berikut ini beberapa cara menggendong bayi yang aman untuk si kecil, yaitu:
1. Cara menggendong bayi seperti menimang (cradle hold)
Teknik menggendong bayi dengan cradle hold cocok untuk Anda orangtua baru dan masih takut menggendong bayi. Selain lebih alami dan mudah dilakukan, posisi ini akan membuat si kecil merasa dilindungi oleh orangtuanya sehingga ia merasa nyaman dan tenang.
Cradle hold juga sering digunakan sebagai salah satu posisi menyusui yang dilakukan oleh banyak ibu. Bahkan, posisi cradle hold juga bagus untuk melakukan skin to skin dengan buah hati.
Begini cara menggendong bayi dengan posisi menimang:
- Letakkan bagian kepala dan leher bayi di lekukan salah satu lengan. Peluk bayi ke arah dada Anda dengan tangan tersebut.
- Setelah itu, topang bagian bawah badan bayi dengan tangan satunya.
- Supaya Anda lebih nyaman, pegang tangan yang menopang tubuh bayi dengan tangan satunya agar Anda tidak gampang capek saat menggendong bayi.
2. Cara menggendong bayi di depan menghadap orangtua
Usia 2-3 bulan pertama merupakan momen pembelajaran bagi bayi untuk mengenali wajah orangtuanya. Pada usia ini, pandangan bayi mulai terlihat jelas sehingga ia dapat mengamati wajah Anda dengan lebih mudah.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Hal ini tentu akan memberikan bayi banyak pengalaman. Nah, Anda bisa mendukungnya dengan cara menggendong bayi di depan dan menghadap orangtua atau penggendongnya.
Tak hanya bermanfaat bagi bayi, cara ini juga akan memudahkan Anda melihat ekspresi si kecil. Anda dapat mencium, memeluk, dan membiarkannya mendengar detak jantung yang bisa membuatnya lebih tenang.
3. Cara menggendong bayi dengan menopang perut (belly hold)
Melihatnya saja mungkin membuat para orangtua bergidik ngeri. Bagaimana tidak, menggendong bayi dengan menopang perut (belly hold) terlihat cukup ekstrem dan berisiko membahayakan bayi.
Eits, tunggu dulu. Belly hold justru menjadi posisi terbaik untuk membuat bayi sendawa, terutama setelah menyusu.
Baca Selengkapnya: Cara Menyendawakan Bayi Dengan 5 Metode Mudah
Posisikan bagian dada dan perut bayi pada salah satu lengan, kepala bayi bisa menghadap ke lengan (seperti di gambar) atau menghadap ke telapak tangan (sebaliknya). Gunakan tangan satunya untuk menopang punggung sampai pantat bayi supaya si kecil tetap aman saat digendong.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Teknik yang satu ini memang terlihat mengerikan dan berbahaya. Akan tetapi, sebetulnya teknik belly hold ampuh untuk menenangkan bayi.
Perlu dicatat bahwa cara menggendong bayi yang satu ini harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan asal melakukannya, apalagi kalau Anda merasa ragu. Sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter anak dan mintalah ia mengajarkannya untuk Anda.
4. Cara menggendong bayi berhadapan (face-to-face hold)
Menggendong bayi secara berhadapan (face-to-face hold) akan memungkinkan Anda lebih mudah memandangi wajah si kecil. Anda pun bisa mencium pipi mungilnya sembari mengajaknya bermain dan berinteraksi, terutama setelah memandikan si kecil.
Baca Selengkapnya: Memandikan Bayi: Berapa Suhu Air yang Ideal?
Begini cara menggendong bayi dengan berhadapan:
- Topang kepala dan leher bayi dengan satu tangan, seperti pada gambar.
- Topang bagian pantat bayi dengan tangan satunya.
- Dekatkan tubuh bayi ke arah dada.
- Nah, sekarang Anda bisa memandangi senyum si kecil dan mengajaknya berinteraksi untuk merangsang kemampuan motoriknya.
5. Cara menggendong bayi ke arah pundak (shoulder hold)
Posisi shoulder hold termasuk salah satu cara menggendong yang cocok dilakukan untuk bayi di segala usia. Teknik ini akan membuat si kecil mendengar detak jantung dan pernapasan Anda, sehingga lambat laun ia akan merasa nyaman dan tertidur pulas dalam pelukan Anda.
Shoulder hold juga baik dilakukan jika si kecil mulai bosan digendong dengan cara yang itu-itu saja. Dengan posisi ini, bayi Anda akan lebih mudah memandangi sekitarnya dan mengeksplor rasa penasarannya terhadap 'pemandangan' baru.
Berikut cara menggendong bayi ke arah pundak (shoulder hold):
- Letakkan tubuh bayi di salah satu sisi tubuh Anda, bisa di kanan atau kiri.
- Posisikan kepala bayi mendekati bahu Anda, seperti pada gambar.
- Topang pantat bayi dengan lengan Anda.
- Gunakan tangan satunya untuk menopang leher dan tubuh bayi supaya tidak jatuh serta aman.
6. Cara menggendong bayi secara menyamping (hip hold)
Setelah bayi dapat mengangkat kepala dan lehernya dengan baik, Anda boleh menggendongnya dengan cara menyamping (hip hold). Anda dapat mencobanya setelah bayi Anda berusia 3 bulan ke atas atau sesuai anjuran dokter anak.
Dudukkan bayi Anda pada salah satu tulang pinggang, misalnya di bagian kanan, lalu topang pinggang dan pantat bayi dengan tangan kanan (seperti pada gambar). Lingkarkan tangan satunya ke punggung bayi untuk membantu menahan tubuh bayi agar tidak jatuh ke belakang.
Menggendong bayi dengan cara seperti ini akan membuat si kecil lebih mudah melihat-lihat sekitarnya. Anda bisa menggendong si kecil secara menyamping dengan atau tanpa kain gendongan.
7. Cara menggendong bayi di depan menghadap ke luar (membelakangi orangtua)
Semakin bertambahnya usia, bayi Anda akan mulai bosen digendong di depan dan ingin lebih mengeksplor dunia luar. Hal ini biasanya terjadi pada saat bayi sudah mampu menopang kepala dan lehernya, sekitar usia 4-6 bulan ke atas.
Jika si kecil sudah mulai sering menoleh ke arah belakang saat digendong di depan, maka sekarang Anda boleh mencoba menggendong bayi di depan tapi menghadap ke luar (membelakangi orangtua).
Sayangnya, menggendong dengan menghadap ke luar akan membuat Anda sulit melihat ekspresi bayi - apakah si kecil merasa senang atau tidak. Maka itu, posisi ini sebaiknya dilakukan di lingkungan yang tenang, lebih disukai bayi Anda, dan cukup sebentar saja.
Menggendong bayi dengan cara ini bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan atau tanpa gendongan bayi. Begini cara amannya:
- Posisikan punggung bayi menempel ke dada Anda, lalu lingkarkan lengan Anda ke depan dada bayi. Seperti sedang memeluk bayi, tapi bayi membelakangi tubuh Anda.
- Topang pantat bayi dengan tangan yang satunya. Hal ini tidak perlu dilakukan jika Anda menggunakan gendongan yang ada dudukannya (hip seat).
8. Cara menggendong bayi di belakang
Menggendong bayi di belakang dapat dilakukan jika berat badan bayi semakin bertambah dan terlalu berat untuk digendong di depan atau menyamping. Biasanya dapat dilakukan setelah bayi berusia 1 tahun atau berat badannya mencapai 10 kg.
Posisi ini cocok bagi Anda yang sibuk beraktivitas, tapi ingin tetap merawat si kecil. Misalnya saat menyapu, mencuci baju, menyiapkan makanan, atau berbelanja.
Kekurangannya, menggendong bayi di belakang akan membuat Anda semakin sulit mengetahui gerak-gerik si kecil. Oleh karena itu, pastikan gendongan bayi yang Anda gunakan kuat dan nyaman bagi si buah hati.
Baca Selengkapnya: Umur Berapa Bayi Bisa Duduk? Ini Tips Agar Cepat Bisa
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.