Apa yang pertama kali Anda pikirkan ketika mendengar kata 'mual'? Kebanyakan pasti akan memikirkan rasa tidak nyaman di perut, ingin muntah ataupun pusing. Mual bisa datang kapanpun, terlebih jika Anda sedang bersenang-senang menikmati perjalanan, dan seketika rasa mual datang menghampiri Anda. Huh pastinya kondisi seperti ini akan membuat Anda kesal bukan. Oleh sebab itu, pada artikel ini kami akan menjabarkan tentang cara menghilangkan mual selain dengan mengonsumsi obat pastinya.
Namun sebelumnya kami akan menjelaskan secara singkat definisi mual dan apa saja penyebabnya.
Mual adalah perasaan tidak enak di perut yang disertai dengan dorongan terus-menerus untuk muntah, yang terkadang disertai dengan pusing. Penyebabnya bisa jadi karena lapar, dehidrasi, morning sickness (mual muntah di masa awal kehamilan), motion sickness (mabuk perjalanan) atau efek samping dari beberapa obat. Lebih lanjut bisa baca disini: Penyebab Mual Muntah dan Cara Mengatasinya
Bagaimana cara aman menghilangkan mual?
Ok, mari langsung saja kita bahas beberapa cara alami yang dapat membantu Anda mengatasi mual!
1. Jahe
Cara menghilangkan mual yang pertama adalah dengan mengonsumsi jahe. Karena manfaat jahe dapat membantu mendorong sekresi berbagai cairan/enzim pencernaan yang akan menetralkan asam lambung. Selain itu kandungan fenol pada jahe juga dapat mengendurkan otot lambung dan bertindak mirip dengan obat penenang pada jaringan lambung yang teriritasi, sekaligus mengurangi aktivitas lambung.
Itulah mengapa jahe menjadi obat alami yang populer dan biasa digunakan untuk mengobati mual.
Beberapa penelitian sepakat bahwa jahe efektif mengurangi mual dalam berbagai situasi. Misalnya, mengonsumsi jahe dapat membantu mengurangi mual selama kehamilan dan setelah perawatan kemoterapi atau operasi.
Beberapa penelitian juga bahkan melaporkan, bahwa jahe sama efektifnya dengan beberapa obat mual yang sering diresepkan dokter, dengan hanya ada sedikit efek samping negatif. Untuk dosis efektif yang dianjurkan tidak ada, namun sebagian besar penelitian menyarankan cukup 0,5 sampai 1,5 gram jahe kering per harinya.
Jahe aman dikonsumsi oleh sebagian besar orang. Namun, bagi Anda yang memiliki tekanan darah rendah, gula darah rendah, atau jika mengonsumsi obat pengencer darah, Anda harus membatasi asupan jahe.
Menikmati jahe bisa dengan menjadikannya minuman hangat ataupun dimakan langsung sebagai lalapan, tergantung pada selera Anda.
2. Aromaterapi dari Minyak Peppermint
Anda bisa mencoba aromaterapi dari minyak peppermint sebagai alternatif lain yang bisa membantu mengatasi atau bahkan menghilangkan mual.
Ada satu studi yang menilai pengaruh aroma peppermint pada wanita yang baru melahirkan dengan cara caesar. Hasilnya, menunjukkan bahwa dengan memaparkan aroma peppermint pada mereka, ternyata dapat menurunkan tingkat mualnya secara signifikan daripada mengonsumsi obat anti mual atau obat plasebo ("obat kosong").
Dalam penelitian lain juga menunjukkan bahwa, aromaterapi dari minyak peppermint efektif mengurangi mual pada 57% kasus.
Selain menggunakan minyak aromaterapinya, meminum secangkir teh peppermint juga bisa menjadi cara lain untuk mengatasi mual. Walaupun sejauh ini belum ada penelitian yang memastikan keefektifannya.
Jadi untuk Anda yang ingin mencoba salah satu cara mengatasi mual, mungkin bisa mencoba cara yang satu ini.
3. Cobalah Akupunktur atau Akupresur
Akupunktur dan akupresur adalah dua teknik yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengobati mual dan muntah.
Keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk merangsang titik-titik yang sama pada tubuh. Namun pada akupunktur caranya dengan memasukkan jarum kecil ke titik-titik tertentu pada tubuh. Dan pada akupresur dilakukan dengan menggunakan tekanan, bukan dengan tusukan jarum.
Kedua teknik tersebut merangsang serabut saraf, yang mengirimkan sinyal ke otak dan sumsum tulang belakang. Sinyal inilah yang diperkirakan memiliki kemampuan untuk mengurangi mual.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kedua teknik tersebut sama efektifnya dengan obat anti mual dalam mengurangi gejala, dengan hampir tidak ada efek samping negatifnya. Selain itu juga ada sebuah laporan yang menyatakan bahwa akupunktur dan akupresur dapat mengurangi risiko timbulnya mual setelah operasi sebesar 28-75%.
Cobalah kedua cara ini yaitu akupunktur dan akupresur untuk menghilangkan mual Anda, karena kedua teknik ini telah terbukti secara ilmiah sebagai salah satu cara alami mengatasi mual.
4. Irisan Lemon
Anda harus tahu bahwa irisan lemon dapat membantu mengurangi bahkan menghilangkan mual pada wanita hamil. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian, yang menginstruksikan 100 wanita hamil untuk menghirup irisan lemon atau minyak essensial almond segera setelah mereka merasa mual. Pada akhir penelitian yang dilakukan selama 4 hari, ternyata lebih banyak dari mereka yang menilai bahwa, dengan menghirup irisan lemon rasa mualnya jauh lebih berkurang daripada menghirup minyak essensial almond.
Selain irisan dari lemon segar, Anda juga bisa menggunakan minyak esensial lemon yang dijual dipasaran. Hal ini sebagai alternatif praktis yang dapat dengan mudah Anda pergunakan ketika jauh dari rumah atau sedang berpergian.
5. Kontrol Pernapasan
Mengambil napas yang dalam dengan cara perlahan-lahan juga dapat menjadi salah satu cara mengatasi dan menghilangkan mual.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti mencoba untuk menentukan aromaterapi apa yang paling efektif dalam mengurangi mual setelah operasi. Pada penelitian ini, para peserta yang telah dikelompokkan berdasarkan aroma tersebut. Peserta diinstruksikan untuk bernafas dengan perlahan melalui hidung kemudian menghembuskan napas melalui mulut sebanyak tiga kali, sembari menghirup aroma yang telah disediakan.
Semua peserta, termasuk kelompok plasebo, melaporkan adanya penurunan mual. Hal ini membuat para periset menduga bahwa dengan mengontrol pernapasan dapat membantu mengurangi mual.
Dalam penelitian kedua juga, peneliti mengonfirmasi bahwa aromaterapi dan mengontrol pernapasan merupakan cara meringankan mual yang berbeda-beda tingkat efektivitasnya. Dalam penelitian ini, dengan mengontrol pernapasan dapat mengurangi mual pada 62% kasus. Pola pernapasan yang digunakan dalam penelitian ini mengharuskan peserta untuk menarik nafas melalui hidungnya selama 3 detik, menahan napas hingga 3 detik, lalu membuang napasnya juga sampai 3 detik.
Jadi bagi Anda yang ingin mengatasi mual dengan efektif tanpa harus mengeluarkan biaya cobalah menggunakan teknik mengontrol pernapasan ini.
6. Bumbu Rempah-Rempah
Beberapa bumbu rempah-rempah yang seringkali kita jumpai di dapur rumah ternyata dianjurkan juga untuk menghilangkan mual.
Berikut ini ada tiga rempah-rempah yang mampu membantu menghilangkan mual dan telah didukung oleh beberapa bukti ilmiah:
- Adas Bubuk : Dapat mengurangi gejala menstruasi, termasuk mual, dan membantu wanita mengalami periode haid yang lebih pendek.
- Kayu Manis : Dapat mengurangi tingkat keparahan mual yang dialami wanita saat menstruasi.
- Ekstrak Jinten : Dapat membantu mengatasi gejala seperti sakit perut, mual, sembelit dan diare pada individu yang menderita irritable bowel syndrome (IBS) (salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan).
Perlu dicatat sebelumnya bahwa pada hasil penelitian di atas menggunakan dosis mulai dari 180-420 mg per hari. Dosis yang besar untuk digunakan sehari-hari.
Meskipun ketiga bumbu ini sudah diketahui dapat membantu meringankan mual pada individu tertentu, namun penelitian yang dilakukan masih sangat sedikit. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian yang lebih banyak lagi untuk membantu memperkuat kesimpulan atau hasil penelitian sebelumnya.
Ya memang rempah-rempah tertentu seperti diatas diketahui berhasil mengurangi frekuensi atau keparahan mual. Namun, mungkin memerlukan dosis yang besar dan terlebih masih diperlukan lebih banyak lagi penelitian untuk mengonfirmasi efeknya tersebut.
7. Relaksasikan Otot-Otot
Merelaksasikan otot-otot juga merupakan salah satu altenatif dari sekian banyak cara mengatasi mual.
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mencapai efek ini dikenal sebagai relaksasi otot progresif (progresive muscle relaxation). Pada teknik ini seseorang diharuskan menegangkan lalu mengendurkan ototnya secara bergantian dan terus menerus sehingga mencapai relaksasi fisik dan mental. Ada salah satu ulasan yang menyatakan bahwa PMR (progresive muscle relaxation) adalah cara yang efektif untuk mengurangi tingkat keparahan mual akibat kemoterapi.
Cara lain untuk merelaksasikan otot-otot adalah melalui pemijatan. Dalam sebuah penelitian, sekelompok pasien kemoterapi diberi pijatan di pergelangan tangan dan betis selama 20 menit selama perawatan. Hasilnya menunjukkan bahwa, pasien yang dipijat sekitar 24% lebih kecil kemungkinannya untuk mual setelah kemoterapi, dibandingkan dengan mereka yang tidak diberi pijatan.
Jadi relaksasikanlah otot-otot Anda, baik melalui teknik PMR atau pijatan biasa untuk membantu meredakan mual.
8. Suplemen Vitamin B6
Cara menghilangkan mual selanjutnya adalah dengan mengonsumsi vitamin B6. Vitamin B6 semakin dianjurkan sebagai pengobatan alternatif bagi wanita hamil yang lebih memilih untuk menghindari obat anti mual.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa suplemen vitamin B6 yang juga dikenal sebagai pyridoxine, berhasil mengurangi mual selama kehamilan. Beberapa ahli menyarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B6 selama kehamilan sebagai pengobatan pertama terhadap mual ringan. Dosis yang dianjurkan hingga 200 mg per hari.
Pada umumnya vitamin B6 dianggap aman untuk dikonsumsi selama masa kehamilan dan hampir tidak menghasilkan efek samping. Oleh karena itu, terapi alternatif ini patut dicoba sebagai salah satu cara mengatasi mual. Namun demikian, belum banyak penelitian mengenai ini, dan beberapa melaporkan tidak ada efek.
Berikut Beberapa Tips Tambahan untuk Mengatasi Mual
Selain tips di atas, beberapa rekomendasi berikut ini juga mungkin akan membantu menghilangkan mual yang Anda rasakan:
- Hindari makanan pedas atau berlemak tinggi: Konsumsi menu diet yang terdiri dari makanan seperti pisang, nasi, saus apel, kerupuk dan kentang panggang dapat membantu mengatasi rasa mual dan mengurangi kemungkinan sakit perut.
- Konsumsi lebih banyak makanan kaya protein: Makanan yang kaya protein lebih efektif dalam melawan rasa mual, daripada makanan yang tinggi lemak atau karbohidrat. Baca: Sumber Makanan Tinggi Protein Terbaik
- Kurangi porsi makan: Jangan terlalu berlebihan ketika makan. Makan dengan porsi yang lebih kecil sebelum merasa lapar dapat membantu Anda terhindar dari mual.
- Jangan langsung berbaring setelah makan: Duduklah terlebih dahulu dalam beberapa saat setelah Anda makan agar tidak membebani sistem pencernaan. Pada beberapa orang akan mengalami refluks atau menjadi mual jika berbaring dalam waktu 30 sampai 60 menit setelah makan.
- Hindari minum sambil makan: Minum cairan apapun dibarengi dengan makanan mungkin akan membuat Anda merasa cepat kenyang, namun pada beberapa individu hal ini dapat menyebabkan/memperburuk mual.
- Tetap terhidrasi: Dehidrasi bisa memperparah mual yang Anda rasakan. Jika mual disertai dengan muntah, ganti cairan yang hilang dengan banyak minum air putih atau cairan kaya elektrolit seperti kaldu sayuran dan minuman isotonik.
- Hindari sesuatu yang berbau tajam: Baik makanan, benda, atau apapun yang berbau tajam dapat memperburuk kondisi mual, terutama pada wanita hamil.
- Hindari suplemen zat besi: Wanita hamil dengan kadar zat besi normal harus menghindari pemberian suplemen zat besi selama trimester pertama karena bisa memperburuk rasa mual.
- Aerobik: Latihan aerobik atau yoga mungkin sangat membantu untuk mengurangi mual pada beberapa individu.
Mual bisa terjadi dalam berbagai situasi dan kondisi yang dengan seketika membuat perasaan tidak nyaman. Beberapa tips alami di atas dapat membantu Anda mengatasi mual tanpa menggunakan obat. Selain itu juga bisa diaplikasikan ketika Anda sedang dalam perjalanan, sedang hamil atau dalam kondisi lainnya.
Jika mual tetap ada, konsultasikan segera ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan solusi yang lebih tepat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.