Ramainya suasana mudik Lebaran kerap memancing para pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya. Kasus yang paling sering dikeluhkan dan memakan banyak korban adalah kasus hipnotis supaya korban menyerahkan hartanya. Lantas, bagaimana cara menghindari hipnotis saat mudik Lebaran? Mari simak trik jitunya berikut ini.
Seperti apa rasanya dihipnotis?
Hipnotis alias hipnosis adalah perubahan kondisi kesadaran yang mana seseorang sengaja dibuat dalam keadaan seperti tertidur. Hipnotis sebetulnya tidak hanya lekat dengan tindak kejahatan, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk terapi berhenti merokok, menurunkan berat badan, mengatasi kecanduan, dan sebagainya.
Baca selengkapnya: Gunakan Teknik Ampuh Hipnotis untuk Berhenti Merokok
Sayangnya, metode hipnotis justru lebih banyak digunakan untuk niat jahat. Selama mudik Lebaran, misalnya, pelaku hipnotis sering kali berkeliaran di tempat-tempat padat penumpang seperti terminal, stasiun, dan pelabuhan. Para korban biasanya didekati dengan cara ditepuk pundaknya atau menatap mata, kemudian terhipnotis dan ketika sadar hartanya sudah raib.
Orang yang berada dibawah pengaruh hipnotis akan termotivasi untuk melakukan perintah dari pelaku. Namun, perintah ini baru bisa dilakukan jika korbannya dalam kondisi rileks, fokus, dan percaya dengan si pelaku.
Berbagai cara menghindari hipnotis saat mudik
Hipnotis bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Nah, bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan mudik, tentu harus ekstra hati-hati.
Supaya tetap terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan, berikut cara menghindari hipnotis saat mudik, yakni:
1. Bawa barang seperlunya
Terkadang, terlalu fokus dengan barang-barang bawaan yang bejibun membuat Anda tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Situasi ini sering kali dimanfaatkan oleh pelaku hipnotis atau gendam untuk melancarkan aksinya.
Ketika Anda kerepotan membawa barang-barang, pikiran Anda menjadi tidak fokus sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh orang lain. Meskipun memang Anda harus fokus dengan barang bawaan supaya tidak ada yang tertinggal, jangan lupa perhatikan juga lingkungan sekitar Anda. Bawalah barang seperlunya supaya lebih ringkas dan mudah dibawa.
2. Hindari kontak mata dengan lawan bicara
Untuk menghindari hipnotis saat Lebaran, sebisa mungkin hindari kontak mata dengan lawan bicara yang tiba-tiba mengajak komunikasi. Pasalnya, tatapan mata merupakan gerbang utama terjadinya hipnotis. Jangan biarkan perhatian Anda teralihkan, apalagi jika lawan bicara menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan.
Hipnotis bisa dilakukan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, berbaju lusuh maupun berbaju rapi. Jadi, jangan pernah terkecoh dengan penampilan seseorang sebab siapa saja bisa berpotensi menjadi pelaku hipnotis.
Berhati-hatilah jika orang asing mulai menawarkan makanan maupun minuman. Tolak baik-baik dan berpindahlah tempat yang lebih aman.
Baca juga: Serba-Serbi Posko Mudik Lebaran, dari Manfaat Hingga Fasilitasnya
3. Jangan biarkan pikiran kosong
Efek hipnotis terpusat dari pikiran. Jika pikiran kosong atau tidak fokus, maka pesan-pesan hipnotis akan lebih mudah masuk dan memengaruhi otak Anda.
Bila Anda sedang duduk menunggu kereta, bis, atau pesawat datang, jangan biarkan tatapan mata kosong alias bengong. Sibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat seperti membaca buku atau mencari informasi seputar arus mudik secara online. Cara ini sedikit banyak dapat membantu memusatkan perhatian Anda dan meminimalisir risiko dihipnotis saat mudik.
4. Fokus terhadap diri sendiri, bukan orang lain
Selama Anda tidak mempercayai pelaku, maka efek hipnotis tidak akan mempan pada tubuh Anda. Anda pun bisa mengabaikan pesan-pesan yang diperintahkan dan terlepas dari hipnotis.
Jika Anda mencurigai bahwa Anda terkena hipnotis, segera berikan sugesti pada diri Anda agar tetap bangun dan sadar dari hipnotis. Semakin Anda berusaha mengeluarkan diri dari pengaruh hipnotis, maka Anda akan cepat terbebas.
Baca juga: 6 Tips Mudik Lebaran Agar Perjalanan Tetap Aman, Nyaman, dan Sehat
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.