Cara menurunkan darah tinggi atau hipertensi memerlukan kombinasi efektif antara obat hipertensi itu sendiri dan penerapan pola hidup sehat. Jika kedua hal tersebut dilakukan secara konsisten, maka dapat dipastikan tekanan darah tinggi yang Anda miliki perlahan akan turun dan kembali normal.
Tekanan darah normal umumnya berada di kisaran 120/80 mmHg atau lebih rendah. Apabila tekanan darah sistolik (angka atas) antara 121-139 dan tekanan darah diastolik (angka bawah) antara 81-89, maka ini disebut prehipertensi. Seseorang disebut memiliki penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) apabila tekanan darah mencapai angka 140/90 mmHg.
Meskipun belum tergolong darah tinggi, tetapi jika prehipertensi tidak segera diatasi maka bisa berlanjut menjadi hipertensi dan menimbulkan risiko komplikasi seperti serangan jantung dan stroke.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tetap menjaga kestabilan tekanan darah agar selalu berada dalam batas normal. Termasuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan medical check up dan menerapkan gaya hidup sehat dalam aktivitas sehari-hari.
Cara menurunkan tekanan darah tinggi dengan pola hidup sehat
Penerapan gaya hidup sehat tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, tetapi juga dapat membantu Anda dalam menurunkan gejala darah tinggi. Adapun sejumlah pola hidup sehat yang baik untuk diikuti, antara lain:
1. Konsumsi makanan sehat
Mengonsumsi makanan sehat merupakan bagian terpenting dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Coba untuk menghindari makanan cepat saji yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Perbanyaklah menu makanan sehat, seperti buah, sayuran, biji-bijian, ikan, susu, makanan olahan susu rendah lemak, dan makanan bergizi kaya potasium. Potasium sendiri diklaim dapat membantu mencegah dan mengendalikan tekanan darah tinggi.
2. Kurangi garam dalam makanan
Garam natrium (sodium) memang diperlukan bagi kesehatan tubuh, namun jika terlalu banyak, kadar garam justru dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Asupan garam yang baik untuk tubuh adalah kurang dari 2.300 mg (1 sendok teh) dalam sehari. Namun, bagi sebagian orang seperti lansia, penderita hipertensi, diabetes, atau penyakit ginjal kronis, jumlah natrium yang masuk ke dalam tubuh sebaiknya dibatasi dan lebih rendah dari 1.500 mg per hari.
Oleh karena itu, kontrol serta batasi asupan garam pada masakan Anda untuk membantu mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi. Penting juga untuk memperhatikan jumlah garam yang terkandung pada setiap kemasan makanan yang akan dikonsumsi.
3. Pertahankan berat badan ideal
Menurunkan dan menjaga berat badal ideal ternyata juga dapat membantu mengendalikan gejala darah tinggi. Selain itu, memiliki berat badan yang ideal juga berperan penting dalam menurunkan risiko komplikasi akibat kegemukan (obesitas), seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan dan Membentuk Tubuh Ideal
4. Meningkatkan aktivitas fisik
Kurangnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan munculnya gangguan kesehatan tertentu, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi. Anda dapat meningkatkan aktivitas fisik dengan rutin berolahraga. Mulailah dengan olahraga ringan sebanyak 2-3 kali dalam seminggu seperti berjalan kaki, bersepeda, yoga, ataupun berenang. Melakukan aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi stres, dan mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan.
5. Batasi konsumsi alkohol
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan tak hanya memberikan efek negatif bagi kesehatan tubuh, tetapi juga berisiko menyebabkan tekanan darah tinggi. Hal ini terjadi karena alkohol dapat menyebabkan penyempitan bahkan kerusakan pembuluh darah. Oleh karena itu, untuk menjaga tekanan darah tetap normal ada baiknya untuk berhenti minum minuman beralkohol.
6. Berhenti merokok
Salah satu cara menurunkan darah tinggi lainnya adalah dengan berhenti merokok. Kandungan nikotin dalam rokok dapat melukai dinding pembuluh darah dan mempercepat proses pengerasan arteri pada jantung. Mirip dengan alkohol, zat kimia pada rokok juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko hipertensi.
6. Kelola stres dengan baik
Berbagai aktivitas dan rutinitas harian mungkin dapat menimbulkan kondisi yang kurang kondusiif sehingga dapat memicu timbulnya stress. Stres juga seringkali dikaitkan sebagai penyebab berbagai gangguan kesehatan, termasuk pemicu tekanan darah tinggi dan diabetes.
Hormon kortisol atau hormon stres yang dilepaskan tubuh dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras sehingga tekanan darah akan naik secara mendadak. Oleh karena itu, carilah cara untuk mengelola stres dengan baik di antaranya melakukan yoga, olahraga ringan, maupun meditasi.
Baca juga: Dampak Stress Bagi Kesehatan
7. Cek tekanan darah rutin
Pemeriksaan tekanan darah rutin yang dapat dilakukan di rumah menjadi langkah awal dalam menjaga tekanan darah tetap normal. Selain itu, pengukuran tekanan darah juga dapat membantu Anda mengetahui sejauh mana obat darah tinggi bekerja. Jika hasil pengukuran tekanan darah tidak stabil atau menunjukkan kisaran yang melebihi batas normal selama beberapa kali ada baiknya untuk membuat janji pemeriksaan ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
8. Lakukan relaksasi
Teknik relaksasi seperti mengambil napas dalam-dalam atau melakukan beberapa gerakan yoga diperkirakan dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Dengan rutin berlatih teknik relaksasi, maka akan membuat tubuh menjadi lebih rileks dan melancarkan peredaran darah. Jika aliran darah lancar, maka tekanan darah pun akan bergerak stabil dan terhindar dari risiko hipertensi.
9. Kontrol tekanan darah selama kehamilan
Pemantauan tekanan darah juga sangat penting dilakukan oleh ibu hamil terutama yang memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi karena berisiko terjadinya preeklamsia. Lakukanlah pemeriksaan kehamilan dan berkonsultasilah dengan dokter untuk mencegah risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Diskusikan juga cara menurunkan tekanan darah yang efektif dan aman selama kehamilan.
Baca juga: Tanda, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati Preeklamsia
10. Miliki waktu tidur yang cukup
Gangguan tidur, seperti insomnia dan sleep apnea juga dapat meningkatkan risiko hipertensi. Kebiasaan kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon stres dan mengaktifkan sistem saraf simpatik yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Bagi penderita hipertensi yang mengalami gangguan tidur sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaan obat darah tinggi yang efektif untuk mengurangi kenaikan tekanan darah di pagi hari setelah bangun tidur.
11 Jenis obat darah tinggi di apotek
Cara menurunkan darah tinggi tak hanya berfokus pada penerapan pola hidup sehat semata. Meski dapat membantu menjaga tekanan darah, tetapi itu saja tidak cukup. Penderita hipertensi tetap perlu mengonsumsi obat darah tinggi yang sesuai dengan kondisinya untuk mencegah munculnya gejala darah tinggi. Berikut ini berbagai jenis obat darah tinggi (hipertensi) yang efektif untuk menurunkan tekanan darah:
1. Diuretik
Diuretik sering juga disebut pil air, karena obat ini membantu ginjal untuk menyingkirkan kelebihan air dan garam (sodium) dalam tubuh. Hal tersebut mampu mengurangi volume darah yang melewati pembuluh darah dan berdampak pada penurunan tekanan darah.
Berdasarkan cara kerjanya, obat diuretik dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
- Diuretik thiazide (Hygroton, Diuril, Lasix)
- Diuretik potassium-sparing (Midamor, Aldactone, Durenium)
- Loop diuretik (Bumetanide, Furosemid)
Kombinasi diuretik yang mencakup lebih dari 1 jenis bisa digunakan bersamaan asal sesuai dengan kegunaan dan rekomendasi dokter. Obat darah tinggi diuretik kelompok thiazide umumnya memiliki efek samping yang lebih ringan daripada kelompok lainnya, terutama bila dikonsumsi dengan dosis rendah. Selain itu, diuretik golongan tersebut juga digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada fase awal.
2. Beta-blocker
Obat darah tinggi lainnya adalah beta-blocker yang ikut membantu memperlambat laju detak jantung. Hal tersebut menyebabkan lebih sedikit darah yang melalui pembuluh darah dan membuat tekanan darah menurun. Obat darah tinggi beta-blocker terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Acebutolol
- Betaxolol
- Metoprolol tartrat (Lopressor)
- Metoprolol suksinat (Toprol-XL)
- Penbutolol sulfat (Levatol)
3. Penghambat Enzim Pengubah Angiotensin (ACE)
Penghambat ACE sebagai obat hipertensi dapat membantu tubuh memproduksi lebih sedikit hormon angiotensin II. Hormon tersebut dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Nah, obat ini mengatasi tekanan darah tinggi dengan melebarkan pembuluh darah (vasolidasi) sehingga darah dapat mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh.
Obat darah tinggi golongan penghambat ACE terdiri dari:
- Benazepril hidroklorida (Lotensin)
- Captopril (Capoten)
- Enalapril maleate (Vasotec)
- Natrium fosinopril (Monopril)
- Lisinopril (Prinivil, Zestril)
4. Penghambat Reseptor Angiotensin II
Obat hipertensi ini berfungsi melindungi pembuluh darah dari angiotensin II dan bekerja dengan cara menghambat reseptor yang mempersempit pembuluh darah. Tujuannya untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Obat darah tinggi jenis penghambat reseptor angiotensin II, antara lain:
- Candesartan
- Eprosartan mesylate
- Irbesartan
- Losartan potassium
- Telmisartan (Micardis)
- Valsartan
5. Penghambat saluran kalsium
Sama seperti obat hipertensi lainnya, obat penghambat saluran kalsium ini juga berfungsi untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Penggunaan obat penghambat saluran kalsium ini bekerja untuk membatasi kadar kalsium agar tidak memasuki sel otot polos jantung maupun pembuluh darah secara berlebihan.
Pergerakan kalsium pada sel otot memang diperlukan untuk kontraksi otot, tetapi jumlahnya perlu dibatasi. Hal itu bertujuan untuk memperlambat laju detak jantung dan membuat pembuluh darah menjadi lebih rileks sehingga tekanan darah dapat terjaga.
Obat penghambat saluran kalsium (calcium channel blocker) ini terdiri dari:
- Amlodipine besylate
- Felodipine
- Isradipine
- Verapamil hydrochloride
Baca juga: Kacang Almond Ampuh Atasi Hipertensi
6. Alpha-blocker
Saat Anda mengalami stres tubuh akan menghasilkan hormon katekolamin yang merupakan kombinasi hormon dopamin, norepinephrine, dan epinefrin. Hormon tersebut dapat menyebabkan percepatan detak jantung serta mempersempit pembuluh darah yang mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Untuk itu, dibutuhkan obat darah tinggi seperti alpha-blocker yang dapat mencegah pengikatan reseptor alfa pada pembuluh darah sehingga aliran darah dapat mengalir lancar serta membantu menurunkan tekanan darah.
Jenis obat golongan alpha-blocker, antara lain:
- Doxazosin mesylate
- Prazosin hidroklorida
- Terazosin hidroklorida
7. Alpha-beta-blocker
Alpha-beta-blocker memiliki efek gabungan dari obat golongan beta-blocker dan alpha-blocker. Obat jenis Alpha-beta-blocker yang digunakan sebagai obat hipertensi, di antaranya Carvedilol dan Labetalol hydrochloride.
Gabungan tersebut mampu menghambat pengikatan hormon katekolamin ke reseptor alfa dan beta yang bertujuan untuk mengurangi efek penyempitan pembuluh darah dan memperlambat laju detak jantung sehingga tekanan darah dapat terkontrol.
8. Agonis reseptor Alpha-2
Seperti penghambat alpha lainnya, obat darah tinggi ini juga membantu mengurangi aktivitas pada sistem saraf simpatik sehingga mampu menurunakan tekanan darah tinggi. Perbedaan antara obat agonis reseptor alpha-2 den penghambat alfa lainnya adalah obat ini hanya mengikat satu jenis reseptor alfa saja.
Obat hipertensi jenis ini juga sering digunakan oleh ibu hamil untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi karena obat ini memiliki efek samping yang lebih sedikit terhadap perkembangan janin dibandingkan obat hipertensi lainnya. Salah satu jenis obat darah tinggi jenis agonis reseptor alpha-2 adalah Methyldopa dan Clonidine.
9. Agonis sentral
Obat hipertensi jenis ini bekerja dengan menghambat sistem saraf pusat yang akan melepaskan katekolamin. Penghambatan tersebut menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan memperlambat detak jantung. Itulah sebabnya, obat agonis sentral dianjurkan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Obat darah tinggi ini terdiri atas beberapa jenis, antara lain:
- Alfa methyldopa
- Klonidin hidroklorida
- Guanabenz asetat
- Guanfacine hydrochloride
10. Penghambat adrenergik perifer
Obat darah tinggi lainnya adalah obat penghambat adrenergik perifer yang bekerja dengan cara memblokir neurotransmiter di dalam otak yang membuat otot-otot polos, termasuk otot polos jantung dan pembuluh darah tidak menyempit. Obat hipertensi ini biasanya hanya digunakan bila obat darah tinggi lainnya tidak efektif.
Adapun yang termasuk jenis obat penghambat adrenergik perifer, yaitu:
- Guanadrel
- Guanethidine monosulfate
- Reserpin
11. Vasodilator
Vasodilator adalah obat hipertensi yang berfungsi mengendurkan otot-otot pada dinding pembuluh darah terutama arteriol (arteri kecil). Pengenduran otot tersebut mampu memperlebar pembuluh darah dan memungkinkan peredaran darah menjadi lebih lancar sehingga membantu menurunkan tekanan darah. Vasolidator sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu Hydralazine hydrochloride (Apresoline) dan Minoxidil (Loniten).
Beberapa jenis obat darah tinggi di atas harus digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing pasien. Penggunaan obat hipertensi harus mendapatkan rekomendasi dan resep dari dokter, maka dari itu, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter terkait pemilihan obat hipertensi yang tepat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Konsumsi makanan sehat untuk membantu menjaga tekanan darah
Meskipun gaya hidup sehat dan konsumsi obat darah tinggi diminum teratur merupakan langkah yang tepat untuk membantu menjaga tekanan darah, tetapi mengonsumsi makanan sehat juga menjadi bagian yang tak kalah penting untuk membantu menurunkan darah tinggi.
Asupan makanan sehat yang baik untuk penderita hipertensi, di antaranya:
- Serat: Untuk mengatasi tekanan darah tinggi secara alami, Anda dapat mengonsumsi makanan yang tinggi serat, seperti psyllium, sayur dan buah, serta biji gandum.
- Mineral: Kandungan mineral seperti kalsium dan potassium sangat penting bagi tubuh guna mengembalikan tekanan darah tetap normal.
- Asam folat: Berbagai manfaat asam folat penting bagi tubuh terutama ibu hamil. Asupan asam folat yang cukup juga dapat menjadi obat darah tinggi alami.
- Nitrat oksida: Asupan makanan sehat seperti seledri, bawang putih, dan buah bit yang mengandung nitrat dapat membantu memperlebar pembuluh darah (vasodilator).
- Asam lemak omega-3: Obat hipertensi alami lainnya dapat ditemukan pada ikan berlemak omega 3 seperti salmon, tuna, herring, dan ikan sarden.
Asupan makanan sehat di atas juga dapat Anda konsumsi dalam bentuk suplemen vitamin. Perhatikan aturan pakai yang tertera dalam kemasan, termasuk dosis dan risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Baca juga: Suplemen Hipertensi, Kolesterol Tinggi, dan Gangguan Kecemasan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.