Anda yang aktif berolahraga atau melakukan pekerjaan fisik biasanya rentan mengalami keseleo atau terkilir. Istilah kedokteran dari keseleo adalah sprain yang berarti cedera ligamen di sekitar sendi. Ligamen adalah jaringan serat fleksibel dan kuat yang menghubungkan tulang dengan tulang. Ketika seseorang mengalami keseleo, ligamen akan mengalami cedera sehingga teregang terlalu jauh atau robek, sehingga sendi akan menjadi nyeri atau membengkak.
Terkilir atau keseleo biasanya terjadi ketika seseorang jatuh, sendinya terpelintir, atau terpukul dengan tekanan yang memaksanya bergerak dari posisi normal. Cedera yang paling sering terjadi adalah keseleo di pergelangan kaki, pergelangan tangan dan ibu jari.
Orang-orang menganggap bahwa keseleo paling ampuh diobati menggunakan pemijatan. Namun, apakah mengobati keseleo dengan cara dipijat merupakan cara yang benar atau malah memperparah kondisinya? Bagaimana cara menyembuhkan keseleo dengan cepat? Mari kita simak sama-sama di artikel ini.
Tanda-Tanda Keseleo
Keseleo memiliki tanda dan gejala sebagai berikut:
- Nyeri sendi
- Pembengkakan
- Keterbatasan gerak sendi
- Perubahan warna kulit menjadi merah-kebiruan
- Terdengar bunyi seperti letupan ketika terjadi robekan ligamen
Keseleo dibagi berdasarkan tingkat keparahannya dari ringan ke berat dengan nilai skala I sampai III:
- Skala I : Peregangan ligamen atau robek, kemerahan, bengkak, dan kaku sendi yang ringan. Sendi cukup stabil. Biasanya pasien masih dapat bergerak dengan nyeri yang ringan.
- Skala II : Robekan ligamen yang lebih serius. Sendi mulai tidak stabil. Biasanya pasien mulai mengalami kesulitan saat bergerak karena nyeri dengan intensitas sedang.
- Skala III : Ligamen benar-benar robek atau pecah. Kondisi ini berbeda dengan patah tulang, namun rasa nyeri yang ditimbulkan mirip. Pasien tidak dapat mengangkat beban menggunakan sendi yang cedera atau menggerakkan anggota badan pada sendi yang terkena.
Pengobatan Keseleo
Berikut cara yang benar untuk mengobati keselo yang dapat Anda lakukan di rumah:
Kontrol Pembengkakan Dengan Terapi RICE
RICE adalah singkatan dari:
- Rest (Istirahat). Istirahatkan daerah yang terkilir atau keseleo. Jangan memijat bagian sendi keseleo apalagi memaksakan untuk menggerakannya.
- Ice (Es). Tempelkan kompres es selama 15 menit setiap jam pada sendi yang terkilir. Jangan pernah menaruh es langsung pada permukaan kulit karena dapat merusak kulit. Oleh karena itu, gunakan kain tipis untuk melapisinya. Kompres es ini akan mengurangi rasa sakit dan memar.
- Compression (penekanan). Beri pelindung atau membungkus sendi dengan perban elastis pada sekitar sendi atau pergelangan. Hal ini berfungsi untuk meminimalkan peradangan, menyangga bagian tubuh yang cedera serta memberikan rasa nyaman. Balutan harus mantap, namun tidak boleh terlalu kencang agar tidak menganggu aliran darah. Lama proses compression ini bisa memakan waktu 1-2 hari untuk cedera ringan atau bahkan bisa sampai 2 minggu jika cederanya berat.
- Elevation (peninggian). Letakkan anggota gerak yang keseleo lebih tinggi dari posisi jantung. Hal ini akan mengurangi atau meminimalkan pembengkakan. Contoh ketika keseleo terjadi di pergelangan kaki maka ketika berbaring, ganjal kaki dengan bantal sedemikian rupa sehingga posisinya lebih tinggi daripada dada.
Kelola Nyeri dan Peradangan Dengan Minum Obat
Untuk meredakan rasa sakit dan peradangan, berikan obat anti nyeri NSAID (Non-Steroid Anti-Inflamation) seperti ibuprofen, acetaminophen, atau aspirin. Sebelum menggunakan obat-obatan tersebut, ingat untuk membaca aturan pakai. Jangan memberikan obat NSAID kepada anak di bawah usia 18 tahun.
Kapan Harus ke Dokter?
Keseleo yang lebih parah harus diperiksakan ke dokter. Dokter akan mengambil foto sinar-X (rontgen) untuk melihat apakah ada fraktur (patah tulang) atau melakukan pemeriksaan lainnya untuk menentukan tingkat keparahan keseleo yang pasien alami. Konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin apabila muncul gejala - gejala berikut ini:
- Timbul suara krek pada saat cedera terjadi (indikasi patah tulang).
- Sendi atau anggota gerak tidak dapat digerakkan setelah terjadi cedera atau trauma.
- Terjadi mati rasa.
- Terdapat pembengkakan yang signifikan, nyeri, panas, atau luka terbuka.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.