Cara Meningkatkan Produksi Kolagen dalam Tubuh

Dipublish tanggal: Jul 31, 2019 Update terakhir: Sep 8, 2021 Waktu baca: 4 menit
Cara Meningkatkan Produksi Kolagen dalam Tubuh

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Kolagen adalah protein dalam kulit yang mudah larut dan berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, termasuk kekenyalan kulit;
  • Produksi kolagen sebenarnya terjadi secara alami oleh tubuh, hanya saja jumlahnya akan menurun seiring bertambahnya usia dan faktor gaya hidup;
  • Untuk meningkatkan kadar kolagen, ada 3 cara yang bisa dilakukan, yakni konsumsi minuman kolagen, suplemen kolagen, dan suntik kolagen;
  • Paparan sinar matahari secar berlebih dapat merusak kolagen dan serat elastin sehingga kulit kehilangan elastisitasnya dan menimbulkan kerutan;
  • Efek kurang tidur juga dapat menurunkan produksi kolagen dalam tubuh. Hasilnya kulit menjadi lebih mudah berkerut dan tampak kusam;
  • Temukan dan booking paket perawatan kecantikan dengan promo menarik dan dokter berpengalaman hanya melalui HDmall.

Kolagen adalah protein dalam kulit yang mudah larut dan berfungsi untuk menjaga kekuatan dan kekenyalan kulit. Namun kadar kolagen dalam tubuh akan berkurang seiring bertambahnya usia sehingga dapat menyebabkan kulit menjadi lebih cepat keriput dan kering.

Tetapi tak hanya baik untuk kulit, kolagen juga dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan sendi, menurunkan kadar stres dan meningkatkan kualitas tidur, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, dibutuhkan minuman kolagen, suplemen tambahan ataupun suntik kolagen agar membantu tubuh meregenerasi sel serta melindungi berbagai fungsi organ tubuh.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

3 Cara meningkatkan kadar kolagen dalam tubuh

Kadar kolagen dalam tubuh secara alami akan berkurang seiring bertambahnya usia dan pengaruh gaya hidup. Namun, Anda tetap bisa terlihat awet muda dengan mendapatkan kolagen dari luar. 

Berikut ini 3 cara mendapatkan kolagen tambahan:

Konsumsi makanan

Untuk tetap mendapatkan kulit halus, lembut, cerah, dan terlihat awet muda, Anda bisa mendapatkan tambahan kolagen dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung asam amino, vitamin A, vitamin C, dan mineral. Protein yang diubah menjadi asam amino bisa didapatkan dari susu, daging, keju, yoghurt, ikan, telur, makanan laut, dan sayur-sayuran. 

Selain itu, mengonsumsi makanan yang mengandung kolagen dengan kandungan vitamin A dan vitamin C juga dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas. Anda bisa memperoleh vitamin A dan C dari jeruk, pepaya, mangga, tomat, anggur, brokoli, sayuran hijau, serta minyak ikan cod.

Baca juga: Makanan yang Dapat Meningkatkan Kolagen

Mengonsumsi suplemen kolagen

Selain mengonsumsi makanan yang mengandung kolagen, Anda juga bisa meningkatkan kolagen dengan mengonsumsi suplemen kolagen. Namun, sebelum mengonsumsinya, Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Mengonsumsi suplemen kolagen sebanyak 2,5-5 gram dalam 8 minggu terbukti dapat memperbaiki kondisi kulit.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Tak hanya itu, mengonsumsi suplemen kolagen secara rutin juga dapat melancarkan aliran darah, menjaga kesehatan jantung, mengurangi peradangan dan nyeri sendi, mengembalikan elastisitas kulit, serta memudarkan kerutan atau garis halus pada wajah.

Melakukan suntik kolagen

Demi mencukupi kadar kolagen dan mendapatkan manfaat kolagen yang baik bagi tubuh, Anda bisa melakukan suntik kolagen. Selain untuk mengembalikan elastisitas kulit, manfaat suntik kolagen juga akan membentuk struktur kulit sehingga kulit akan tampak lebih muda dan tidak kusam. 

Sebelum melakukan suntik kolagen ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter mengenai manfaat dan efek sampingnya. Kolagen sendiri sangat diperlukan untuk menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit serta membantu kulit tampak lebih muda. Secara alamiah, kadar kolagen akan berkurang seiring bertambahnya usia dan sejumlah faktor penentu, khususnya gaya hidup. Hal inilah yang menyebabkan kulit menjadi kering dan keriput saat memasuki usia lanjut.

Penyebab produksi kolagen menurun

Umumnya, produksi kolagen akan berkurang ketika bertambahnya usia dan mulai mengalami penuaan. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan munculnya garis-garis halus atau keriput. 

Selain penuaan, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan produksi kolagen, yaitu:

Sinar matahari

Sinar matahari menjadi sumber vitamin D yang baik bagi tubuh, tetapi jika terkena paparan sinar matahari secara terus menerus maka sinar UV yang terkandung akan mempercepat proses penuaan. 

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Paparan sinar matahari dapat merusak kolagen dan serat elastin sehingga menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya dan menimbulkan kerutan.

Merokok

Kandungan nikotin pada rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh menjadi terhambat. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kekurangan nutrisi sehingga kulit tampak kusam dan kering. 

Selain itu, kandungan bahan kimia dalam rokok juga dapat menyebabkan rusaknya kolagen yang menyebabkan kulit tampak keriput dan kendur.

Baca juga: Apa Saja Bahaya Rokok untuk Kesuburan?

Kurang tidur

Sulit tidur atau insomnia yang disebabkan karena beberapa faktor seperti stres, pengaruh kafein, ataupun obat-obatan dapat menyebabkan waktu tidur berkurang. Hal ini dapat membuat kualitas tidur menurun serta menurunkan produksi kolagen dalam tubuh sehingga kulit menjadi lebih mudah berkerut dan kusam. Efek kurang tidur juga dapat mempengaruhi sistem imun tubuh.

Mengonsumsi makanan tinggi gula

Mengonsumsi gula dalam jumlah banyak akan menyebabkan terbentuknya molekul advanced glycation end product (AGEs) yang dapat merusak kolagen dan elastin. Hal ini terjadi jika gula yang dikonsumsi berlebihan, di mana gula tersebut akan diproses oleh tubuh dan masuk ke dalam darah dan menyebabkan peradangan sehingga dapat meningkatkan risiko kerusakan kulit serta mempercepat proses penuaan.

Ekspresi wajah

Ekspresi wajah dapat menjadi salah satu tanda dalam menunjukkan suasana hati, seperti tertawa ataupun cemberut. Ternyata perubahan ekspresi wajah juga dapat membentuk garis atau kerutan di kulit wajah. 

Seiring bertambahnya usia, dengan kadar kolagen yang semakin berkurang, maka kulit juga akan kehilangan kelenturannya dan menyebabkan timbulnya kerutan di wajah.

Baca juga: Tips Alami Kembalikan Dahi Mulus Tanpa Kerutan

Selain usia, penurunan kadar kolagen juga dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari secara langsung, kebiasaan kurang tidur, merokok, ekspresi wajah, serta mengonsumsi gula terlalu banyak. Untuk menjaga elastisitas kulit, Anda bisa mendapatkan kolagen dari luar melalui konsumsi makanan sehat dan suplemen, serta suntik kolagen.

32 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What Is Collagen? Health Benefits, Food Sources, Supplements, Types, and More. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/skin-beauty/collagen-health-benefits-food-sources-supplements-types-more/)
8 ways to stimulate collagen production in skin. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/317151.php)
5 Ways to Boost Collagen. Healthline. (https://www.healthline.com/health/ways-to-boost-collagen)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app