Menggosok gigi adalah aktivitas wajib bagi setiap orang yang dilakukan setiap hari untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Namun, ada hal lain yang mungkin tidak terlalu menarik perhatian Anda menyangkut kegiatan ini. Apa itu? Menyimpan sikat gigi ditempat yang benar.
Terkadang Anda menaruh sikat gigi dengan sembarangan, padahal sikat gigi sangat rentan menjadi sarang kuman dan penyakit bila berada ditempat yang salah. Untuk itu, simaklah informasi di bawah ini tentang cara menyimpan sikat gigi dengan benar agar sikat gigi Anda selalu bersih.
Bagaimana cara menyimpan sikat gigi agar tetap bersih?
- Jangan menyimpan sikat gigi di dekat toilet
Menyimpan sikat gigi di dekat wastafel atau toilet akan memicu zat-zat sisa kotoran, sabun dan air kotor yang mengandung kuman penyakit menempel pada sikat gigi Anda. Air toilet bisa saja terciprat sejauh 2 meter ketika Anda membilasnya, sehingga mengenai sikat gigi Anda.
Menurut seorang ahli mikrobiologi dan ilmu lingkungan di University of Arizona College of Public Health, Bakteri dan virus seperti E. coli, dan S. aureus dari toilet kemungkinan besar akan menempel pada sikat gigi Anda.
Jika hal ini terjadi, maka dengan menyikat gigi, Anda bukan membersihkan gigi dari plak dan kuman yang menempel, tetapi malah menambah bakteri yang ada pada sikat gigi semakin menumpuk dalam mulut Anda.
- Jangan satukan sikat gigi Anda dengan sikat gigi orang lain
Ratusan mikroorganisme berbeda, seperti bakteri alami dan bakteri dari luar terdapat dalam rongga mulut setiap orang. Rongga mulut sudah menjadi rumah bagi bakteri-bakteri tersebut dan beberapa dari mereka merupakan bakteri yang dapat membahayakan kesehatan Anda.
Ketika Anda menggosok gigi, maka bakteri dalam rongga mulut akan menempel pada sikat gigi. Apabila sikat gigi Anda diletakkan bercampur dengan sikat gigi orang lain, maka besar kemungkinan terjadi penularan mikroorganisme antar sikat gigi.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda menyimpan sikat gigi ditempat yang terpisah dengan milik orang lain, untuk mengurangi risiko terjadinya perpindahan bakteri dari satu sikat gigi Anda ke orang lain atau sebaliknya.
Selain itu, jangan sekal-kali Anda mencoba berbagi sikat gigi dengan orang lain. Kebiasaan ini, menurut American Dental Association dapat menagibatkan terjadinya penularan penyakit yang tidak dapat dihindari.
- Letakkan sikat gigi di tempat yang terbuka
Banyak orang yang menyimpan sikat di tempat yang tertutup, seperti lemari, wadah atau menutup bulu sikat dengan penutupnya. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghindari bakteri yang dapat mengontaminasi sikat gigi.
Namun, apakah kebiasaan tersebut baik? Ternyata tidak, karena bulu sikat gigi akan menjadi lembap jika tersimpan dalam wadah yang tertutup. Dengan lembapnya bulu sikat gigi, maka pertumbuhan bakteri akan meningkat dengan cepat, karena bakteri menyukai lingkungan yang lembap.
Sikat gigi Anda akan menjadi sarang bakteri dan menjadi tidak sehat.
Tidak hanya bakteri yang berkembang, Anda juga akan meningkatkan tingkat keparahan sebuah penyakit. Seperti pada saat Anda terkena flu, sakit tenggorokan, dan sawan. Oleh karena itu, letakkan sikat gigi ditempat yang tepat, seperti di cangkir atau gantungkan ditempat yang terbuka.
- Posisi sikat gigi harus menghadap ke atas
Selesai menyikat gigi, letakkan sikat gigi Anda pada tempatnya dengan posisi menghadap ke atas. Mengapa harus menghadap ke atas? Cara ini dilakukan karena akan memberikan kesempatan pada bulu sikat gigi untuk bernapas dan mendapatkan sirkulasi udara.
Tidak hanya itu, sisa-sisa air dari sela-sela bulu sikat gigi juga akan mengalir keluar sehingga kelembapan sikat gigi tetap terjaga. Hal ini akan mengurangi risiko tumbuhnya bakteri pada sikat gigi.
- Rutin mengganti sikat gigi
Selain menyimpan sikat dengan benar, Anda juga harus rutin mengganti sikat gigi setiap 3 sampai 4 bulan sekali. Akan tetapi, jika bulu sikat gigi Anda sudah melebar sebelum 3 bulan, sebaiknya Anda segera menggantinya dengan yang baru.
Sikat gigi dengan bulu yang melebar tidak efektif lagi untuk membersihkan rongga mulut Anda.
Selain itu, Anda juga bisa mengganti sikat gigi tidak hanya setelah 3 bulan, tetapi ketika Anda sembuh dari flu, demam, batuk, sakit tenggorokan, sariawan dan masalah mulut yang lain.
Karena ketika Anda menyikat gigi dalam keadaan sakit, virus akan menempel pada bulu sikat gigi dan dapat membuat penyakit kambuh.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.