Salah satu cara mencegah timbulnya berbagai penyakit serius pada anak adalah dengan vaksin Hib. Hib (Haemophilus influenzae type b) merupakan bakteri dari golongan Haemophilus influenzae.
Infeksi bakteri ini seringkali menyebabkan penyakit serius seperti meningitis, pneumonia, serta epiglotitis. Meski dapat menyerang orang dewasa dengan kondisi medis tertentu, namun 90% lebih korbannya adalah anak usia balita yang rata-rata masih berumur 6-12 bulan.
Pentingnya Vaksin Hib
Bakteri Hib sebenarnya dapat hidup di hidung dan tenggorokan orang sehat dengan tidak menimbulkan gejala apapun. Akan tetapi bila bakteri tersebut menyebar melalui ingus atau lendir, contoh ketika seseorang batuk atau bersin, maka itu dapat menimbulkan penyakit berat pada anak. Berikut beberapa penyakit serius yang dimaksud:
Meningitis
Penyakit paling parah yang dapat disebabkan Hib adalah meningitis atau radang selaput otak dan saraf tulang belakang. Diperkirakan 1 dari 20 anak penderita meningitis meninggal dunia meski sudah menjalani pengobatan. Sedangkan pasien yang bertahan hidup umumnya mengalami gangguan jangka panjang seperti kejang, terhambatnya tumbuh-kembang, tuli, hingga kerusakan permanen pada otak.
Pneumonia
Infeksi paru-paru ini rata-rata memicu gejala seperti:
Selulitis
Selulitis atau infeksi kulit beserta jaringan di bawahnya tersebut seringkali menimpa tungkai bawah. Tapi tak menutup kemungkinan bagian tubuh lain juga dapat mengalaminya.
Gejala selulitis umumnya berupa bengkak, merah, nyeri, atau muncul sensasi panas dan sakit pada kulit yang terinfeksi. Bla infeksinya semakin parah, maka dapat juga muncul demam, mual, muntah, hingga gangguan kesadaran.
Perikarditis
Perikarditis merupakan infeksi yang menyerang lapisan sekeliling jantung. Gejala yang paling menonjol adalah nyeri berat, umumnya ketika berbaring atau menarik napas dalam, sehingga membuat dada seolah-olah seperti ditekan atau ditusuk. Gejala ini umumnya membaik begitu pasien berada dalam posisi duduk tegak.
Septikemia
Infeksi berat yang disebabkan Hib berikutnya ini ditandai dengan masuknya kuman ke sirkulasi darah. Hal ini membuat penderitanya mengalami berbagai gejala seperti:
- Lemas
- Tidak nafsu makan atau minum
- Sesak napas
- Tubuh terasa dingin saat diraba
- Demam
- Timbul ruam di seluruh tubuh
- Kejang
Epiglotitis
Ketika infeksi menyerang epiglotis (katup yang menutupi pintu masuk ke tenggorokan), maka gejala yang muncul berupa:
- Nyeri tenggorokan
- Nyeri hingga kesulitan saat menelan
- Rewel
- Demam
- Suara menjadi serak
- Napas terdengar abnormal
- Keluar air liur
Osteomielitis
Osteomielitis merupakan infeksi pada tulang yang gejalanya mencakup:
- Demam
- Nyeri parah pada tulang meradang akibat infeksi
- Daerah terinfeksi tampak kemerahan
Septic arthritis
Infeksi sendi septic arthritis seringkali menimbulkan gejala berupa:
- Demam
- Nyeri berat pada sendi yang terinfeksi
- Nyeri ketika pasien menggerakkan sendi
- Bengkak atau kemerahan pada sendi
Para orang tua yang menjumpai berbagai gejala penyakit serius akibat infeksi Hib tadi, sebaiknya segera membawa buah hati ke dokter. Upaya ini penting dilakukan supaya anak segera memperoleh pengobatan sehingga mereka terhindar dari risiko cacat atau bahkan kematian.
Yang Memerlukan Vaksin Hib
Oleh sebab bakterinya mudah memicu penyakit berbahaya pada anak usia balita, maka tentunya Vaksin Hib disarankan untuk anak yang usianya di bawah 5 tahun.
Tahun 2017 lalu, pihak IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengimbau agar vaksin Hib diberikan secara bertahap, yakni saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan. Sementara untuk booster sebaiknya diberikan ketika anak berumur 15-18 bulan.
Sedangkan bagi orang dewasa atau anak yang usianya lebih dari 5 tahun, umumnya tidak memerlukan vaksin Hib. Lain halnya bila mereka berada dalam kondisi rawan seperti:
- Mengidap HIV
- Memiliki riwayat operasi pengangkatan limpa (asplenia)
- Menderita anemia sel sabit
Dokter umumnya merekomendasikan seseorang dengan kondisi di atas untuk memperoleh vaksin Hib. Selain itu, ada pula anak-anak yang tidak dianjurkan menerima vakskin Hib, misalnya yang:
- Berumur kurang dari 6 minggu
- Mengalami alergi setelah mendapatkan suntikan Hib sebelumnya
- Sedang sakit parah
Efek Samping Vaksin Hib
Walau dapat mencegah penyakit serius, akan tetapi vaksin Hib tetap sama seperti vaksin lainnya, yakni berpotensi menimbulkan efek samping. Dampak suntikan vaksin Hib antara lain demam, serta bengkak atau kemerahan pada area bekas suntikan vaksin. Untungnya efek samping tadi jarang terjadi, dan bila muncul sekalipun, gejalanya dapat hilang setelah 2-3 hari pemberian vaksin.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.