Kanker paru termasuk penyakit yang cukup ganas di dunia. Data mencatat bahwa ada sekitar 1,3 juta orang meninggal setiap tahunnya karena kanker paru-paru. Sayangnya, pada kebanyakan kasus, jenis kanker ini baru terdeteksi setelah kondisinya memburuk. Untuk itulah, sangat penting mengenali setiap ciri dan gejala kanker paru sedini mungkin. Semakin cepat terdeteksi, maka peluang pasien untuk bertahan hidup dan melawan kanker ganas ini akan semakin besar.
Tanda dan gejala kanker paru
Sebagian besar kasus kanker paru memang tidak menyebabkan gejala berarti sampai kondisinya mulai parah. Namun, beberapa gejala awal dapat dideteksi dan mulai perlu diwaspadai karena artinya sel kanker semakin dalam menyerang tubuh.
Karena itulah, jangan sampai gejala-gejala awal kanker paru diabaikan begitu saja. Terlebih gejala kanker paru cenderung mirip seperti gejala penyakit pada umumnya, sehingga harus lebih diwaspadai.
Agar tidak tertukar dan salah diagnosis, kenali sejak awal berbagai tanda dan gejala kanker paru berikut ini:
1. Sesak napas
Sesak napas atau mengi sering kali dianggap sebagai masalah pernapasan biasa dan tidak terlalu serius. Namun, Anda perlu waspada jika kondisi ini datang tiba-tiba saat Anda sedang beraktivitas seperti biasanya, apalagi jika sebelumnya aktivitas tersebut tidak pernah sampai membuat Anda kehabisan napas. Bisa jadi ini merupakan peringatan dini bahwa paru-paru Anda bermasalah.
Memang, tidak semua sesak napas pasti mengarah pada kanker paru. Maka itu, segera periksakan diri Anda ke dokter jika Anda termasuk golongan orang-orang yang berisiko.
2. Batuk membandel
Batuk yang terus-menerus hingga menyebabkan suara serak dan sulit hilang, bisa jadi salah satu ciri-ciri kanker paru. Sayangnya, banyak orang menganggap ini hanya gejala flu atau alergi biasa yang tidak perlu diperiksakan ke dokter.
Batuk yang kemungkinan berhubungan dengan kanker paru bisa berupa batuk kering atau batuk berdahak. Namun, tanda yang lebih jelas biasanya jika batuk terus membandel dan bertahan hingga delapan minggu tanpa sebab yang jelas.
Berbeda dengan batuk umumnya yang lebih sering dialami saat siang hari, batuk tanda kanker paru biasanya akan memburuk pada malam hari. Kondisi ini menyebabkan penderitanya kesulitan tidur, kelelahan, hingga penurunan produktivitas.
Baca juga: 12 Penyebab Batuk Kering yang Membandel
3. Berat badan turun drastis
Anda patut waspada jika berat badan turun drastis secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas. Hal ini bisa saja karena nafsu makan yang sedang menurun atau bahkan salah satu gejala kanker paru.
Pertumbuhan tumor atau kanker akan membuat tubuh menghabiskan lebih banyak kalori untuk menyembuhkannya. Akibatnya, kalori dalam tubuh Anda akan banyak diserap sehingga berat badan jadi berkurang.
Penurunan berat badan yang berhubungan dengan kanker, tidak hanya kanker paru-paru, biasanya sulit dijelaskan. Bahkan berat badan juga bisa turun meskipun penderita tidak mengubah pola makannya sama sekali.
Kondisi ini disebut dengan kaheksia (cachexia). Dalam kasus yang parah, hal ini bisa benar-benar membuat penderita kehilangan berat badannya secara drastis hingga tampak kurus kering.
4. Merasa lelah atau lemah
Rasa lemah atau lesu biasa disebut dengan istilah malayse. Kondisi ini umum terjadi pada penderita kanker, di mana energi tubuh banyak digunakan untuk melawan kanker.
Akibatnya, badannya jadi lemas dan tidak bergairah untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Malaise umumnya berbarengan dengan kaheksia yang menjadi gejala khas dari penyakit kanker jenis apa pun.
5. Nyeri dada
Salah satu gejala kanker paru yang paling mudah diamati adalah munculnya rasa nyeri di bagian dada. Kondisi ini biasanya terasa saat Anda batuk, tertawa, atau mengangkat benda yang berat. Nyeri dada bisa terjadi secara terus-menerus dan mengganggu aktivitas.
Nyeri dada akibat kanker terjadi akibat penekanan massa tumor terhadap jaringan di sekitarnya. Semakin besar ukuran tumor, maka dada akan terasa makin sakit.
Lokasi nyeri juga bisa terasa di bagian tubuh lainnya, tergantung di bagian mana penyebaran kanker paru. Metastasis atau penyebaran kanker paru-paru ke organ lain bisa mencapai tulang. Jadi jika Anda mengalami nyeri tulang, terutama di punggung dan pinggul yang disertai nyeri dada, sebaiknya segera hubungi dokter.
Baca selengkapnya: Kenali Penyebab Nyeri Dada yang Anda Alami
6. Suara serak
Suara serak memang banyak penyebabnya, misalnya radang tenggorokan atau terlalu banyak bersuara. Namun ketika penyebabnya tidak diketahui, maka segera periksakan ke dokter.
Waspadai jika suara serak tak juga membaik setelah 2 minggu pengobatan, hal ini dicurigai ada pengaruhnya dengan risiko kanker paru. Pertumbuhan kanker di paru-paru dapat memengaruhi kotak suara sehingga suara jadi serak.
7. Perubahan pada tangan
Tangan yang terasa nyeri dan lemah diam-diam bisa jadi tanda peringatan dini kanker paru-paru. Sayangnya, hal ini masih belum banyak diketahui sehingga sering kali diabaikan.
Pada kasus yang sudah parah, kulit telapak tangan dapat menebal dan terdapat lipatan-lipatan putih yang menonjol mirip seperti babat sapi. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan tripe palms. Gejala tripe palms bisa muncul ketika tubuh mengalami kanker lambung (35 % kasus) dan juga kanker paru-paru (11 % kasus).
8. Batuk berdarah
Batuk yang disertai darah menandakan ada yang tidak beres pada paru-paru, bahkan jika itu hanya berupa bintik cokelat pada dahak. Walaupun kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh kanker paru-paru, namun yang jelas itu adalah pertanda bahwa ada kondisi serius yang sebaiknya segera ditanyakan pada dokter.
Dalam banyak kasus, batuk berdarah kerap diikuti juga oleh gejala lain seperti sesak napas, demam, dan nyeri dada. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika Anda menemukan adanya bercak darah pada dahak atau bila terjadi terus-menerus.
9. Suasana hati yang buruk
Kondisi lekas marah, kelelahan, hingga depresi bisa jadi rutinitas yang dialami penderita kanker paru-paru. Umumnya, orang yang biasanya tampak santai bisa jadi sangat tempramental akibat pengaruh kanker paru.
Gangguan mood ini paling sering dialami oleh penderita kanker paru stadium lanjut, sehingga tidak mungkin dijadikan satu-satunya ciri-ciri kanker paru-paru. Namun, jika gangguan suasana hati ini diikuti oleh gejala lain seperti nyeri dada hingga sesak napas, sebaiknya segera hubungi dokter.
10. Terkena infeksi berulang
Sering terkena infeksi penumonia, bronkitis, atau infeksi saluran pernapasan lainnya bisa jadi tanda awal kanker paru-paru. Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh karena terus-menerus melawan kanker dalam tubuh.
Selain itu, adanya kanker paru juga membuat bakteri lebih mudah menyerang paru-paru dan saluran pernapasan. Dokter biasanya akan melakukan rontgen atau CT-scan untuk memastikan ada-tidaknya infeksi pada paru-paru.
Waspadai gejala kanker paru stadium lanjut
Tak hanya terjadi di sekitar dada dan paru-paru, gejala kanker paru stadium lanjut bisa dirasakan di area tubuh lainnya. Hal ini tergantung dari organ mana yang terkena dampak.
Berbagai gejala ini pertanda bahwa kanker paru sudah menyebar ke organ yang jauh atau disebut juga gejala kanker paru stadium lanjut, antara lain:
- Nyeri tulang, sensasinya mirip seperti sakit di punggung atau pinggul.
- Perubahan sistem saraf, seperti sakit kepala, lemah atau mati rasa pada lengan atau tungkai, pusing, masalah keseimbangan, hingga kejang. Gejala ini pertanda bahwa kanker sudah menyebar ke otak atau sumsum tulang belakang.
- Kulit dan mata menguning (penyakit kuning atau jaundice), pertanda kanker sudah menyebar ke hati.
- Benjolan di dekat permukaan tubuh, terjadi ketika kanker menyebar ke kulit atau kelenjar getah bening seperti di leher atau di atas tulang selangka.
Cermati sindrom terkait kanker paru-paru
Semakin parah stadiumnya, kanker paru dapat menyebabkan beberapa jenis sindrom. Setiap sindrom akibat kanker paru akan menimbulkan gejala yang lebih spesifik lagi, di antaranya adalah:
1. Sindrom Horner
Kanker pada bagian atas paru-paru atau disebut tumor pancoast terkadang dapat mempengaruhi saraf tertentu pada mata dan bagian wajah. Akibatnya, muncul sekelompok gejala yang disebut sindrom Horner. Gejalanya meliputi:
- Kelopak mata lemah atau terlihat turun (sayu atau sipit)
- Pupil mata yang mengecil
- Berkurang atau hilangnya keringat pada wajah
- Nyeri bahu yang parah
2. Sindrom vena cava superior
Vena cava superior adalah pembuluh darah besar yang membawa darah dari kepala dan lengan kemudian kembali ke jantung. Vena ini akan melewati bagian atas paru-paru sebelah kanan dan kelenjar getah bening di dalam dada.
Munculnya tumor di sekitar vena cava superior akan menekan pembuluh darah, sehingga darah akan kembali naik. Akibatnya, bagian atas tubuh seperti wajah, leher, lengan, dan dada akan mengalami pembengkakan dan terkadang sampai membuat kulit membiru atau kemerahan. Dalam kasus yang parah, sindrom ini dapat mengancam nyawa sehingga perlu segera ditangani.
3. Sindrom paraneoplastik
Kanker paru-paru dapat membuat zat mirip hormon memasuki aliran darah dan menyebabkan masalah pada jaringan organ yang jauh, meskipun kanker belum menyebar ke organ tersebut. Kondisi ini disebut paraneoplastik.
Sindrom ini kadang bisa menjadi gejala kanker paru tahap awal. Namun, bisa juga tidak berhubungan dengan kanker paru-paru karena gejalanya hanya mempengaruhi organ lain.
Beberapa sindrom paraneoplastik yang sering dikaitkan dengan kanker paru-paru adalah:
SIADH (syndrom of inappropriate anti-diuretic hormone)
Sindrom paraneoplastik SIADH terjadi ketika sel kanker merangsang produksi hormon (ADH) yang menyebabkan ginjal menahan terlalu banyak air. Hal ini mengakibatkan kadar garam dalam darah jadi menurun.
Gejala SIADH meliputi kelelahan, kehilangan nafsu makan, kelemahan otot atau kram, mual, muntah, gelisah, dan kebingungan. Kasus yang parah dapat menyebabkan kejang dan koma.
Sindrom Cushing
Pada kasus sindrom Cushing, sel kanker dapat membuat ACTH yakni hormon yang menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan kortisol. Kondisi ini menimbulkan gejala seperti penambahan berat badan, mudah memar, lemas, mudah mengantuk, dan retensi cairan. Sindrom ini juga bdapat memicu tekanan darah tinggi dan kadar gula tinggi atau bahkan diabetes.
Masalah sistem saraf
Kanker paru-paru terkadang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sebagian sistem saraf. Salah satu akibatnya adalah kelainan otot yang disebut sindrom Lambert-Eaton yang membuat otot-otot sekitar panggul melemah.
Penderita sindrom Lambert-Eaton dapat mengalami kesulitan untuk bangkit dari posisi duduk. Masalah lain yang jarang terjadi adalah degenerasi cerebellar paranoplastik yang menyebabkan hilangnya keseimbangan, penurunan fungsi lengan dan kaki, serta masalah bicara atau menelan.
Tingginya kadar kalsium darah (hiperkalsemia)
Hal ini dapat menyebabkan penderita sering buang air kecil, haus, sembelit, mual, muntah, sakit perut, kelelahan, pusing, dan masalah sistem saraf lainnya. Pada beberapa kasus, kanker paru juga dapat memicu penggumpalan darah, pertumbuhan payudara pada pria (ginekomastia), hingga pertumbuhan tulang secara abnormal yang biasanya terjadi pada ujung jari dan terasa menyakitkan.
Baca juga: Bagaimana Paru-paru Perokok Berbeda dari Paru-paru Sehat?
Perlu diketahui bahwa gejala yang disebutkan di atas juga bisa disebabkan oleh kondisi lain selain kanker paru-paru. Namun, jika Anda termasuk kelompok berisiko dan mencurigai mengalami gejala kanker paru, segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.