Radang tenggorokan menjadi penyakit yang paling sering dialami setiap orang. Walaupun cukup menggangu, namun rasa sakit pada tenggorokan bukanlah penyakit yang berbahaya. Umumnya radang tenggorokan dapat sembuh sendiri jika Anda cukup beristirahat dan cukup konsumsi air putih.
Namun tahukah Anda bahwa beberapa sakit pada tenggorokan merupakan akibat dari penyakit serius lainnya? Penyebab radang tengorokan yang paling sering ditemui adalah akibat infeksi virus.
Penyebab umum radang tenggorokan
Selain itu bakteri atau faktor mekanis seperti bernapas mulut dan konsumsi makanan penyebab iritasi juga dapat menjadi faktor penyebab lainnya. Beberapa hal berikut ini dapat juga menyebabkan Anda mengalami sakit tenggorokan:
- Asap rokok
- Polusi udara
- Bahan kimia berbahaya yang ada di udara
- Penyakit tertentu, seperti batuk, sinusitis, alergi, GERD, dan tumor.
- Zat yang tidak sengaja terhirup misalnya pemutih, zat kimia menyengat, dll.
- Trauma / Cedera: Setiap cedera langsung ke tenggorokan atau leher bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
- Benda asing yang tersangkut di tenggorokan, misalnya, tulang atau sepotong makanan.
- Teriakan atau jeritan berlebihan.
Gejala radang tenggorokan
Tanda dan gejala radang tenggorokan bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, gejala umum radang tenggorokan adalah rasa nyeri dan ketidaknyamanan di tenggorokan, yang seringkali diperburuk saat menelan atau berbicara. Beberapa orang juga ada yang mengeluhkan sensasi gatal atau kering di tenggorokan.
Selain rasa nyeri di tenggorokan, tanda-tanda dan gejala radang tenggorokan meliputi:
- Demam dan / atau menggigil
- Mual dan / atau muntah
- Pegal-pegal
- Sakit kepala
- Batuk
- Hidung berair atau hidung tersumbat
- Sakit telinga
- Bersin
- Badan lemas
- Kurang nafsu makan
- Kemerahan dan / atau pembengkakan amandel dan belakang tenggorokan
- Bercak putih pada amandel (eksudat)
- Kelenjar getah bening yang membengkak dan / atau nyeri di leher
- Suara yang teredam atau serak.
Untuk membedakan radang tenggorokan akibat virus atau bakteri memang menjadi tantangan tersendiri. Namun biasanya radang tenggorokan akibat bakteri memiliki tanda-tanda dan gejala berupa amandel yang merah bengkak disertai bercak putih (eksudat), demam dan sakit kepala muncul kemudian.
Baca juga: Penyebab Radang Tenggorokan
Sedangkan untuk radang tenggorokan akibat virus lebih cenderung terjadi berbarengan atau setelah mengalami pilek, dengan gejala berupa demam, bersin-bersin, hidung berair, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan batuk.
Evaluasi dari dokter penting untuk mengkonfirmasi diagnosis pasti sakit tenggorokan guna mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal ini sangatlah penting, karena infeksi bakteri memerlukan antibiotik, sedangkan infeksi virus tidak memerlukannya.
Gejala radang tenggorokan yang perlu diwaspadai
Salah satu bakteri jahat yang dapat mengakibatkan sakit tenggorokan adalah bakteri strep. Apabila tidak diobati, sakit tenggorokan strep dapat mengakibatkan komplikasi seperti inflamasi ginjal atau demam rematik.
Demam rematik dapat menyebabkan nyeri dan bengkak pada sendi, beberapa jenis ruam dan kerusakan katup jantung. Walaupun radang tenggorokan strep lebih sering terjadi pada anak-anak, namun bakteri ini dapat menyerang segala usia.
Baca juga: Obat Herbal Tradisional Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan strep memiliki gejala dan ciri-ciri yang berbeda, jika Anda masih ragu untuk pergi ke dokter, maka tanda-tanda bahaya di bawah ini mungkin dapat meyakinkan Anda untuk berkonsultasi ke dokter karena jika dibiarkan dapat berakibat fatal. Berikut tanda bahaya pada radang tenggorokan:
- Sakit tenggorokan yang memiliki onset cepat dan berhubungan dengan demam atau nyeri di bagian depan leher.
- Radang tenggorokan yang menyebabkan kesulitan menelan (bukan hanya nyeri saat menelan) atau kesulitan bernapas.
- Sakit tenggorokan yang berlangsung selama lebih dari seminggu.
- Bagi ibu hamil dengan gejala radang tenggorokan yang terasa parah atau tidak membaik dalam tiga hari.
- Tidak bisa minum obat, jantung berdebar , kepala terasa melayang, lidah atau bibir membengkak.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.