Rematik merupakan penyakit autoimun yang membuat sendi mengalami radang kronis. Gejala rematik yang menyakitkan dapat dirasakan pada sendi-sendi jari, tangan, lutut, kaki, pergelangan, maupun siku.
Paling tidak terdapat 15 ciri-ciri rematik yang biasanya dialami oleh penderitanya. Beberapa dari gejala rematik tersebut sering dianggap muncul karena penyakit lain, namun ada pula ciri-ciri rematik spesifik lainnya yang memang menandakan kalau seseorang benar-benar kena penyakit tersebut.
Meskipun belum diketahui secara pasti apa penyebab rematik (rheumatoid arthritis), namun ilmuwan meyakini bahwa penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Dalam hal ini yang diserang adalah persendian.
Sendi yang diserang rematik akan mengalami rasa sakit, bengkak, dan kaku. Jika satu sisi lutut atau tangan mengalami rematik, maka biasanya yang satu sisi lagi juga ikut terkena. Penyakit ini sering terjadi pada lebih dari satu sendi dan bisa mempengaruhi sendi dalam tubuh.
Ciri khas gejala rematik adalah menyerang beberapa sendi sekaligus dan simetris. Artinya mengenai sisi kanan dan kiri tubuh.
Lantas, apa sajakah gejala awal penyakit ini? Berikut 15 ciri-ciri dan gejala awal rematik yang perlu Anda waspadai:
- Mudah lelah
- Sakit sendi
- Sendi sensitif
- Sendi bengkak
- Sendi kemerahan
- Sendi terasa hangat
- Sendi kaku
- Sendi tak bisa bergerak bebas
- Poliartritis
- Jalan jadi pincang
- Sendi cacat atau mengalami kelainan bentuk
- Kedua sisi tubuh terinfeksi (simetrik)
- Sendi kehilangan fungsinya
- Anemia
- Demam
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjabaran dari masing-masing gejala rematik tersebut.
Mudah lelah
Mudah lelah merupakan kondisi yang biasa dialami oleh para penderita rematik, khususnya saat radang sendi sedang kambuh. Sensasi gampang lelah akibat rematik ini terjadi karena reaksi tubuh terhadap peradangan pada sendi, kurang tidur, kurang darah, maupun efek samping obat-obatan.
Ketika penderita rematik mudah lelah dan tak berenergi, maka itu juga bisa memengaruhi mood, pekerjaan, aktivitas, hubungan, hasrat seksual, produktivitas, konsentrasi, kreativitas, bahkan kebahagiaannya. Kondisi gampang lelah akibat rematik ini juga bisa saja disebabkan karena turunnya nafsu makan dan berat badan.
Sakit sendi
Sakitnya sendi akibat rematik seringkali disebabkan karena munculnya radang di area tersebut, terutama saat penyakit sedang aktif-aktifnya. Namun sendi sakit ini juga bisa timbul saat rematik tidak sedang kambuh, dan ini mungkin terjadi bila sendi telah rusak akibat rematik yang pernah diderita sebelumnya.
Rematik aktif dapat menyebabkan sendi bengkak, baik karena penebalan pada membran sinovial (lapisan pelindung sendi) maupun efek kelebihan cairan di area tersebut.
Bengkak serta meradangnya sendi membuat kapsul sendi meregang dan iritasi. Karena ujung saraf kapsul sendi termasuk sangat sensitif terhadap rasa sakit, maka begitu timbul iritasi, maka bagian ini akan langsung mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.
Seseorang yang pernah mengalami rematik sebelumnya bisa juga menderita kerusakan sendi permanen yang merusak bagian tulang (termasuk tulang rawannya) maupun ligamennya. Ketika sendi yang telah rusak itu dipakai/ digerakkan, maka saat itulah tubuh merasakan sakit yang cukup intens.
Sendi sensitif
Tak hanya memicu rasa sakit, ciri-ciri rematik berikutnya juga menyebabkan area sendi menjadi lebih sensitif. Ini terjadi karena meradangnya lapisan jaringan mengiritasi saraf di kapsul sendi.
Ketika kapsul sendi yang iritasi tersebut ditekan, misalnya disentuh dari luar, meskipun sentuhan ringan, maka itu akan terasa sakit. Inilah salah satu alasan mengapa rematik bisa membuat penderitanya sulit tidur sehingga mengalami insomnia. Sebab sedikit saja kapsul sendi tersentuh oleh kasur atau obyek lain, maka ia langsung kesakitan.
Sendi bengkak
Kondisi sendi bengkak pada penderita rematik sangat umum terjadi. Kadangkala bengkaknya hanya sedikit saja sehingga tak nampak, namun di lain waktu bengkaknya bisa cukup besar.
Gejala rematik berupa pembengkakan sendi ini bisa membuat bagian tubuh di area tersebut sulit digerakkan. Contoh, kalau bengkaknya terjadi di sendi jari tangan, maka penderitanya mungkin jadi kesulitan melepas atau memakai cincin.
Sendi kemerahan
Warna kemerahan yang muncul pada kulit luar sendi menandakan kalau area itu sedang mengalami radang. Perubahan warna kulit di daerah sendi ini terjadi karena pembuluh darah kapiler melebar akibat respon terhadap reaksi peradangan.
Akan tetapi tak semua sendi yang radang pasti mengalami kemerahan seperti ini. Karena pada kondisi tertentu seringkali intensitas radangnya tidak cukup kuat untuk membuat pembuluh kapiler melebar. Jadi ciri rematik yang satu ini tergantung tingkat keparahannya.
Sendi terasa hangat
Hangatnya area sendi ketika disentuh merupakan ciri-ciri rematik yang sedang aktif. Oleh karenanya, dokter biasanya akan memeriksa apakah sendi terasa hangat untuk mencari tahu aktif-tidaknya penyakit tersebut.
Untungnya, bila tubuh seseorang merespon baik terhadap pengobatan rematik yang ia jalani, maka sensasi hangat ini dapat segera hilang. Seringkali hangatnya sendi ini muncul tanpa disertai gejala lain seperti bengkak atau kemerahan.
Sendi kaku
Sendi kaku merupakan salah satu gejala rematik yang paling sering terjadi. Biasanya sendi yang terkena rematik akan meradang dan jadi kaku, khususnya saat pagi hari. Dokter dapat mengukur seberapa parahnya rematik dari berapa lama sendi tersebut mengalami kondisi kaku saat pagi hari.
Satu lagi ciri khas rematik adalah kekakuan sendi di pagi hari saat bangun tidur. Misalnya saja jari-jari ke dua tangan menjadi kaku dan sulit digerakkan yang akan membaik saat menjelang siang.
Untungnya, begitu tubuh memberikan respon baik terhadap pengobatan yang dijalankan, maka sensasi kaku ini bisa hilang dengan segera.
Sendi tak bisa bergerak bebas
Tentu saja kalau sendinya semakin meradang, maka pergerakan tubuh jadi terhambat karenanya. Hal ini biasanya terjadi karena pembengkakan menghambat pergerakan sendi. Dan bila sendi yang itu-itu juga yang selalu kena rematik, maka kemampuan bergeraknya bisa hilang permanen.
Poliartritis
Biasanya, tapi tak selalu, rematik itu tak cuma menyerang 1 bagian sendi saja, namun beberapa area juga. Secara umum, rematik menyerang sendi tubuh yang ukurannya kecil seperti jari, tangan, pergelangan tangan, dan jantung kaki. Namun tak menutup kemungkinan juga kalau penyakit ini juga menyerang lutut, siku, pinggul, pergelangan kaki, dan bahu.
Bila hanya sedikit sendi yang sakit, atau cuma 1 sendi yang terkena, maka kedua kondisi ini disebut dengan juvenile rheumatoid arthritis, gangguan sendi yang lebih umum diderita anak-anak.
Namun begitu ada 4 atau lebih sendi yang meradang, maka kondisinya dinamai poliartritis. Kalau jumlahnya di bawah itu, maka istilah kedokteran menyebutnya oligoartritis. Dan jika hanya 1 sendi saja yang terinfeksi, maka istilahnya adalah monoartritis.
Jalan jadi pincang
Sebenarnya pincangnya seseorang ketika jalan bisa disebabkan karena berbagai penyakit yang melibatkan saraf, otot, dan tulang. Akan tetapi, kondisi ini juga merupakan salah satu gejala rematik, apalagi kalau penyakit tersebut menyerang area pinggul, lutut, pergelangan kaki, atau kaki.
Penderita rematik bisa pincang jalannya kalau sendinya sakit, tidak bisa digerakkan dengan bebas, dan bengkak. Sayangnya, ciri-ciri rematik satu ini juga bisa jadi pertanda awal kalau seorang anak kecil akan mengalami rematik.
Sendi cacat
Sendi juga bisa mengalami cacat atau kelainan bentuk akibat rematik. Ini muncul kalau radangnya terlambat dideteksi sehingga membuat tulang (termasuk tulang rawan) erosi dan ligamennya kendur. Oleh karenanya, deteksi dan perawatan dini dari penyakit rematik ini sangat penting untuk mencegah kerusakan sendi permanen.
Mengenai sendi-sendi di kedua sisi tubuh
Rematik biasanya (namun tak selalu) menyerang beberapa sendi dari kedua sisi tubuh (simetris). Dan lagi-lagi, bagian tubuh dengan sendi berukuran kecil seperti tangan, pergelangan tangan, serta kaki yang biasanya paling rawan meradang. Namun lutut, pergelangan kaki, bahu, pinggul, dan siku juga bisa terkena pada awal infeksi.
Berbeda dengan radang seni akibat asam urat yang umumnya menyerang satu bagian sendi dan tidak simetris.
Jika rematik menyerang area-area tadi, maka radangnya bisa menimbulkan gejala secara perlahan ataupun cepat. Radang biasanya menyebabkan sendi kaku yang sensasinya memburuk di pagi hari atau saat seseorang terlalu lama berdiam tak menggerakkan sendinya. Radang ini juga bisa menimbulkan sensasi hangat, bengkak, kemerahan, dan sakit dengan tingkat keparahan yang beragam.
Oleh karenanya, gejala rematik yang dirasakan seseorang bisa jadi lain dari lainnya. Semua intensitasi dan efek gejalanya sangat tergantung dari umur, aktivitas, maupun pengobatan yang dijalani.
Sendi kehilangan fungsinya
Karena rematik memicu sakit, bengkak, dan sendi sensitif, maka itu menyebabkan sendi tersebut kehilangan fungsinya. Selain menghalangi sendi sehingga tidak bisa bergerak bebas, kondisi bengkak dan sensitivitas juga mengganggu kestabilan serta keseimbangannya.
Dan bila sendi sampai kehilangan fungsinya, maka ini akan membuat penderitanya pincang, kurang bisa mengkoordinasi gerakannya, limbung, kurang tangkas, dan tidak bebas bergerak.
Anemia
Rematik kronis seringkali menyebabkan sumsum tulang mengurangi produksi sel darah merah. Kondisi ini tentu saja bisa menyebabkan penderitanya mengalami anemia, terkhususnya saat penyakit sedang kambuh. Namun untungnya, ciri-ciri rematik satu ini bisa diatasi segera dengan pengobatan yang tepat.
Demam
Meski ciri-ciri rematik satu ini termasuk jarang, namun ada beberapa pasien yang demam saat rematiknya kambuh. Biasanya suhu tubuh hanya naik sedikit, dan bisa segera normal kembali kalau rematiknya diobati.
Namun karena penderita rematik seringkali harus minum obat yang bisa menurunkan respon sistem kekebalan tubuh, maka penting sekali bagi mereka untuk segera memeriksakan diri begitu mengalami demam. Takutnya ada infeksi lain yang menjadi penyebab demam tersebut.
Selain gejala rematik tadi, Anda juga perlu tahu kalau rematik bisa muncul perlahan, misalnya hanya menyerang 1 atau beberapa sendi saja. Namun adakalanya penyakit ini langsung ‘melumpuhkan’ sendi di kedua sisi tubuh sekaligus. Jadi, berhati-hatilah, dan jalani pola hidup sehat agar terhindar dari risiko rematik.
Untuk lebih tahu mengenai pengobatannya, bisa Anda pelajari di sini: Obat Rematik Paling Ampuh Beserta Terapi Pendukungnya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.