ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder, diartikan sebagai suatu gangguan perilaku yang lebih umum ditemui pada remaja dan anak-anak.
Ciri-cirinya tingkah laku anak yang hiperaktif, tidak berpikir panjang sebelum bertindak (impulsif), sulit berkomunikasi dengan orang lain, dan juga sulit untuk memfokuskan perhatian.
Sejauh ini penyebab ADHD sendiri masih belum bisa dipastikan. Tetapi, beberapa orang mengatakan bahwa terlalu sering bermain video game bisa memicu anak menjadi ADHD. Benarkah seperti itu?
Bermain video game memang akan lebih mudah menyita perhatian anak, sehingga beberapa orang menganggap bahwa itu bisa menyebabkan ADHD.
Penelitian mengatakan bahwa belum ada bukti yang bisa memastikan kalau bermain video game dapat menimbulkan ADHD pada anak. Jadi, apakah dampak sebenarnya dari bermain video game bagi anak ADHD? Berikut penjelasannya!
Dampak bermain video game bagi Anak ADHD
Melatih Fokus
Anak ADHD memiliki gangguan sulit untuk fokus pada satu hal, tetapi ini tidak akan terjadi ketika mereka bermain video game. Hal ini dikarenakan pergerakan cepat yang terjadi pada layar membuatnya tidak sempat berpikir hal yang lain, sehingga bisa menarik perhatiannya.
Dengan bermain video game memungkinkan untuk meredakan ADHD. Hal ini dapat dilihat ketika anak ADHD yang mudah bosan dan mudah teralihkan pikirannya, justru ketika bermain video game mereka dituntut untuk fokus dan merespon dengan cepat. Sehingga hal ini bisa mendatangkan kesenangan dan juga hasil instan.
Bermain video game pada dasarnya bisa melatih kemampuan kognitif, karena game ini memerlukan fokus dari pemainnya untuk mencapai tujuan.
Sehingga memungkinkan juga bisa menambah kepercayaan diri dari anak ADHD, ketika mereka bermain video game.
Perlu batasan
Walaupun dengan bermain video game dapat melatih fokus anak ADHD, tetap perlu diingat bahwa ada batasan waktu.
Sebab waktu tidak hanya dihabiskan untuk bermain video game saja, tetapi juga harus digunakan untuk melakukan hal-hal lainnya yang bermanfaat.
Misalnya seperti berinteraksi dengan orang lain, baik dengan keluarga ataupun teman, agar anak ADHD tidak cenderung sulit untuk bersosialisasi.
Kecanduan bermain video game, lebih rentan terjadi pada anak yang memiliki ADHD. Sehingga dibutuhkan peranan orang tua untuk membantu anak-anak ini dalam memahami batasan, dan pengendalian diri, serta membantunya untuk menyadari bahwa dunia video game berbeda dengan aktivitas dunia nyata.
Jadi, segala hal mungkin tidak selalu berjalan dengan mudah seperti dalam permainan. Oleh sebab itu, anda perlu menetapkan aturan untuk membatasi anak anda dalam menghabiskan waktu di depan layar game.
Anda bisa membuat aturan bermain video game sesuai kesepakatan bersama dengan anak anda. Sehingga anda bisa memastikan bahwa ada jeda waktu yang bisa dimanfaatkan untuk hal lain di sela bermain video game.
Berikut rekomendasi durasi waktu untuk bermain video game yang bisa ditetapkan untuk anak ADHD anda.
- Anak usia prasekolah: Durasi sangat terbatas, dan hanya dengan pendampingan dari orang tua.
- Anak SD: 1 jam hingga 1.5 jam/hari (termasuk menonton TV)
- Anak SMP: 1.5 jam hingga 2 jam/hari (termasuk mengakses ponsel dan menonton TV)
- Anak SMA: 2 jam hingga 2.5 jam/hari (bisa disesuaikan dengan kebutuhan akademis)
Hindari juga penempatan video game di dalam kamar anak, karena ini akan membuat anda sulit untuk mengontrol waktu bermainnya.
Jadi itulah dampak dari bermain video game bagi anak ADHD. Apabila anda melakukan pendampingan dengan baik, maka dapat meminimalisir dampak negatif yang ada dan membawa pada dampak yang positif.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.