Dosis obat anestesi yang disuntikkan biasanya tergantung pada besar kecilnya prosedur medis yang Anda butuhkan. Penggunaan obat anastesi bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit pada tubuh Anda ketika proses operasi atau bedah berlangsung.
Meskipun feknya terjadi pada saat pembedahan, namun obat anastesi juga ternyata berpotensi menimbulkan efek samping dan komplikasi setelah Anda sebagai pasien mulai sadar.
Apa itu obat anestesi?
Dalam bahasa Yunani, anastesi berarti hilangnya sebuah rasa. Anastesi adalah sebuah tindakan yang diambil sebelum operasi dimulai untuk mengurangi rasa sakit yang mungkin terjadi selama proses pembedahan dilakukan.
Anastesi bekerja dengan cara menghambat sinyal indera perasa menuju otak yang dapat membuat seseorang terbangun.
Anda akan merasa tenang, tertidur atau tidak merasakan sakit saat berada dalam pengaruh obat anastesi. Selain menghilangkan rasa sakit, anastesi juga dapat mengatur kecepatan pernapasan Anda, tekanan dan aliran darah, serta irama jantung.
Anda akan kembali sadar dan merasakan keadaan tubuh yang normal lagi apabila efek anastesi sudah hilang.
Namun, efek samping yang ditimbulkan oleh obat anestesi akan mucul ketika Anda sudah sadar. Efek samping dan dampak dari obat anastesi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti tingkat kesehatan dan kebugaran, pola makan dan gaya hidup.
Dampak dan efek samping yang terjadi akan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, tergantung pada jenis obat anastesi yang Anda terima.
Efek samping dari anestesi umum
Istilah anestesi umum ditandai dengan pasien yang dibius total, tidak hanya dibagian tubuh tertentu. Jenis obat anestesi ini biasanya menyebabkan pasien benar-benar tidak sadarkan diri dan terhindar dari rasa sakit selama proses operasi berlangsung. Efek yang ditimbulkan obat jenis ini memengaruhi kerja otak dan seluruh bagian tubuh yang lain.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan cairan anastesi kepada pasien. Pertama, anastesi umum dapat dilakukan dengan menyuntikan cairan obat anastesi ke dalam pembuluh darah vena.
Kedua, tindakan ini dilakukan dengan menggunakan aliran gas bius melalui masker khusus. Anastesi umum hanya di lakukan apabila operasi berifat operasi besar dengan memperhatikan keselamatan pasien.
Efek samping yang terjadi sebagai akibat dari anastesi umum meliputi:
- Reaksi alergi terhadap obat anestetik
- Rasa mual dan muntah-muntah
- Kerusakan pada gigi
- Penurunan suhu tubuh yang dapat menyebabkan hipotermia
- Sakit kepala
- Nyeri punggung
- Gangguan terhadap fungsi sistem pernapasan
- Efek bius hilang ditengah-tengah proses bedah
Sedangkan dampak yang bisa terjadi akibat anastesi umum:
- Infeksi saluran pernapasan - anestesi umum dapat menyebabkan infeksi pada laring dan pneumonia. Infeksi terjadi karena kesadaran yang menurun sehingga membuat saluran pernapasan tidak dapat berproses dengan baik. Efek anestesi juga dapat membuat pasien mengalami mual dan muntah. Cairan muntah yang tidak sempat keluar akan menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan. Keadaan seperti ini dapat ditangani dengan cara berpuasa sebelum operasi, atau dengan pemberian obat yang mengandung zat metoclopramide oleh dokter, yang membantu meningkatkan kadar pH lambung.
- Kerusakan saraf tepi - adalah dampak yang terjadi sebagai akibat dari tindakan anestesi lainnya seperti anestesi regional dan lokal. Lengan bagian atas dan kaki sekitar lutut merupakan bagian tubuh yang mengalami dampak dari anestesi ini. Hal ini disebabkan karena proses operasi atau bagian tubuh yang tidak bergerak dalam jangka waktu yang cukup lama. Dokter dapat meminimalisir terjadinya kerusakan saraf dengan menghindari posisi tubuh pasien yang sangat keras.
- Emboli - adalah dampak dari obat anestesi dimana terhambatnya aliran darah akibat terdapat benda asing dalam pembuluh darah termasuk darah yang menggumpal dan udara. Emboli dapat diminimalisir dengan pemberian thromboembolic deterrents (TEDS) dan low molecular weight heparin (LMWH).
- Kematian - adalah dampak yang sangat kecil peluangnya untuk terjadi. Kematian umumnya terjadi karena dipengaruhi oleh banyak faktor seperi jenis operasi, kesehatan pasien atau kondisi lainnya yang dapat berdampak pada proses bedah.
Efek samping dari anestesi regional
Anestesi regional merupakan tindakan medis dengan cara memberikan obat anestesi yang berfokus pada kerja saraf. Obat anestesi tersebut akan bekerja dengan cara memberhentikan kerja saraf motorik, sensori maupun otonom.
Sasaran anestesi regional adalah tulang belakang atau cairam cerebrospinal pasien. Dampak kematian jenis anestesi ini lebih rendah daripada anestesi umum, namun berpengaruh sangat besar terhadap rusaknya sistem pada saluran pernapasan.
Anestesi regional dapat menimbulkan:
- Rasa nyeri dan sakit kepala
- Hipotensi
- Penurunan suhu tubuh hingga hipotermia
- Perdarahan
- Keracunan bahan anestetik
- Reaksi alergi
- Infeksi tulang belakang
- Infeksi selubung otak (meningitis)
- Kegagalan fungsi sistem pernapasan
Selain itu, dampak komplikasi yang ditimbulkan oleh anestesi regional pun bervariasi seperti total spinal block, hipotensi dan defisit neurologis.
Efek samping dari anestesi lokal
Pada umumnya anestesi lokal adalah jenis obat yang digunakan dalam operasi ringan. Pasien hanya akan mengalami mati rasa pada bagian tubuh yang akan dibedah, sehingga pasien akan tetap terjaga selama proses bedah berlangsung.
Anestesi lokal hanya akan menimbulkan efek samping tetapi tidak menyebabkan dampak komplikasi. Efek sampingnya meliputi kerusakan atau kematian sel dan sebagian saraf, rasa nyeri atau sakit, infeksi, pendarahan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.