Dari data kesehatan Kementrian RI tercatat 80% dari seluruh perokok di Indonesia merupakan perokok yang belum berusia 19 tahun. Bahkan yang paling mengejutkan, kelompok usia yang paling banyak merokok yaitu usia 15-19 tahun kemudian kelompok usia 10-14 tahun.
Ketika usia seseorang yang masih anak-anak dan remaja maka diperlukan berbagai hal yang bisa menunjang pertumbuhan. Tetapi bila belum berusia 18 tahun namun sudah merokok maka bahaya apa saja yang akan mengancam?
Untuk meningkatkan kesadaran remaja akan bahaya merokok maka berikut akan diberikan penjelasan dampak merokok bagi usia di bawah 18 tahun.
Dampak Merokok Berbahaya Bagi Semua Usia
Ternyata 6 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat merokok. Diperkirakan angka kematian tersebut akan terus meningkat di tahun 2030 mendatang. Menurut WHO, Indonesia menjadi negara urutan ketiga yang memiliki jumlah perokok terbanyak di dunia setelah Cina dan India.
Kebiasaan merokok sebetulnya sama sekali tidak memberikan manfaat namun justru dampak buruk secara keseluruhan baik dari segi ekonomi maupun kesehatan. Jenis penyakit yang bisa muncul akibat kebiasaan merokok antara lain kanker paru-paru, dan organ tubuh lainnya.
Perokok pasif memang berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan akibat asap rokok yang dihisapnya. Namun risiko tersebut jauh lebih besar menimpa perokok aktif dan bisa juga meningkatkan risiko kematian akibat racun dan penyakit yang terpapar di dalam tubuh akibat rokok.
Bahaya Rokok untuk Remaja Di Bawah 18 Tahun
Bagi remaja yang belum berusia 18 tahun tetapi sudah merokok maka akan memiliki risiko masalah kesehatan lebih besar dibandingkan remaja yang tidak merokok. Biasanya masalah yang sering dialami antara lain sakit kepala dan sakit punggung. Untuk lebih jelasnya mengenai bahaya merokok bagi remaja di bawah 18 tahun maka berikut beberapa ulasannya.
Paru-Paru Berhenti Berkembang
Perkembangan paru-paru ternyata juga dipengaruhi oleh kebiasaan merokok yang terlalu dini. Tidak hanya menyebabkan gangguan pertumbuhan, ternyata rokok juga mengganggu perkembangan paru-paru anak-anak dan remaja.
Sebab paru-paru berhenti tumbuh sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih kronis ketika memasuki masa dewasa. Agar paru-paru kembali berkembang maka kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja harus dihentikan.
Berdasarkan hasil riset diketahui bahwa anak yang merokok selama 20 hari maka akibatkan pada paru-paru akan sama seperti yang sudah merokok selama 40 tahun. Bahkan kondisi tersebut meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Gejala Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Ketika anak-nak dan remaja sudah terbiasa merokok maka di usia mudah mereka akan mengalami kerusakan sistem peredaran darah yang akan semakin parah ketika mereka beranjak dewasa.
Saat memasuki usia dewasa, berbagai penyakit berbahaya juga akan mengancam seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke dan serangan jantung. Bahkan beberapa penyakit tersebut menjadi penyebab kematian muda yang cukup tinggi di dunia.
Kerusakan Gigi
Remaja yang merokok akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan gigi dan mulut. Perokok aktif di bawah usia 30 tahun juga berisiko mengalami infeksi mulut. Selain itu perokok aktif yang usianya masih sangat muda akan berisiko mengalami plak, karies, infeksi mulut maupun gusi bila dibandingkan anak-anak atau remaja yang tidak merokok.
Masalah Pada Otot dan Tulang
Berdasarkan hasil penelitian di Belgia yang melibatkan 677 remaja diketahui bahwa remaja yang merokok akan mempunyai kepadatan tulang yang rendah dan mengalami penurunan puncak pertumbuhan. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja yang terbiasa merokok akan memiliki tulang yang mudah rapuh serta berpengaruh pada pertumbuhannya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.