Setelah menikmati waktu libur sekolah, bulan Juli menjadi bulan dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar. Bagi anak sekolah, bulan Juli identik dengan tahun ajaran baru di mana para orang tua memiliki rutinitas menemani anaknya kembali ke sekolah.
Memasuki sekolah baru, berkenalan dengan teman baru, membeli tas, seragam, dan alat tulis baru sudah menjadi rutinitas ketika tahun ajaran baru tiba. Berkaitan dengan hal tersebut, setiap anak harus mempersiapkan tas sekolah mereka yang berisikan buku pelajaran serta alat tulis. Tetapi bagaimana jika tas anak terlalu berat?
Menurut penelitian, berat tas ransel yang dibawa anak tidak boleh melebihi 10 persen dari berat tubuh anak. Sementara, berat tas troli tidak boleh melebihi 20 persen dari berat tubuh anak. JIka tas anak terlalu berat maka dapat menyebabkan rasa nyeri dan dapat menghambat pertumbuhan anak.
Dampak penggunaan tas ransel yang terlalu berat
Jika tas ransel yang dipakai anak-anak seringkali terlalu berat tentunya tidak baik bagi pertumbuhan anak-anak, terutama bagian tulang dan otot. Penggunaan ransel yang terlalu berat dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan dan rasa lelah, menyebabkan sakit punggung, serta ketidaknyamanan pada bagian leher dan bahu.
Selain itu, beratnya tas ransel dapat meningkatkan risiko sakit leher, bahu, dan punggung, mengubah postur tubuh dan pola gerakan otot, serta berefek pada keseimbangan tubuh yang dapat menyebabkan peningkatan risiko jatuh atau cedera.
Beberapa dampak penggunaan tas ransel yang terlalu berat bagi anak:
1. Mengubah postur tubuh
Penggunaan tas ransel yang tidak tepat serta memiliki berat berlebih dapat mempengaruhi postur tubuh pada anak, terutama anak perempuan. Hal ini dimungkinkan karena berat badan perempuan cenderung lebih rendah tetapi tetap membawa tas sekolah yang sama beratnya dengan anak laki-laki.
2. Nyeri otot dan sakit punggung
Penyebab sakit punggung memang bervariasi, salah satunya dapat disebabkan oleh beratnya tas ransel yang membawa banyak barang, seperti buku pelajaran, alat tulis, perlengkapan sekolah, hingga barang pribadi kebutuhan anak. Ketika ransel yang berat diletakkan secara tidak tepat pada bahu, gaya berat akan menarik tubuh anak ke arah belakang.
Hal tersebut dapat menyebabkan tubuh anak membungkuk ke depan ataupun melengkungkan bagian punggung, menyebabkan nyeri pada bahu, leher, dan punggung, serta membuat bentuk tulang belakang menjadi tidak wajar.
3. Gangguan pada otak
Posisi tulang belakang yang benar sangat berpengaruh pada kesehatan otak. Imulsi yang diciptakan oleh pergerakan tulang belakang menjadi baterai untuk mengisi otak. Hal ini dapat terlihat setelah seseorang berolahraga atau duduk seharian maka tubuh akan kembali berenergi.
Jika tulang belakang menjadi kaku atau tidak selaras, otak akan kekurangan impuls penting yang dapat mengakibatkan penurunan kinerja otak dan tubuh secara keseluruhan.
Tips penggunaan tas sekolah anak
Para orang tua dapat memilih tas sekolah anak dengan bahan yang ringan dan batasi barang yang dibawa oleh anak. Jika ada loker di sekolah, sebaiknya dimaksimalkan untuk meletakkan barang-barang kebutuhan selama di sekolah. Pilih bahan yang nyaman dan kaitkan tas ransel di kedua bahu, tidak hanya di salah satu sisi pundak saja.
Penggunaan tas troli dengan cara didorong dapat menjadi salah satu pilihan alternatif untuk anak-anak karena penggunaannya dapat mengurangi beban pada pundak.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.