Jika terdapat tanda atau gejala kanker payudara, seperti perubahan warna, keluarnya cairan atau darah dari puting payudara, benjolan keras pada payudara, hingga rasa sakit ketika dipegang, maka ada baiknya untuk segera melakukan SADARI serta memastikan kondisi tersebut melalui pemeriksaan medis.
Pemeriksaan Payudara Sendiri atau dikenal dengan istilah SADARI memang penting dilakukan para wanita. Hal itu berguna sebagai deteksi dini kanker payudara karena penyakit kanker payudara seringkali tidak menimbulkan gejala terutama di stadium awal. Caranya dengan memeriksa area payudara menggunakan tangan dan perhatikan jika terdapat perubahan fisik pada payudara.
Selain melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), para wanita dengan risiko tinggi sangat dianjurkan untuk menjalani tes pemeriksaan payudara di rumah sakit secara rutin.
Dengan semakin cepatnya dilakukan pemeriksaan, maka risiko penyebaran sel kanker dapat segera diantisipasi, termasuk proses pengobatan dan peluang kesembuhan yang semakin besar.
Baca juga: Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Penting Dilakukan
Cara deteksi kanker payudara
Lakukan deteksi dini kanker payudara dengan cara berikut:
1. Mammografi
Mammografi sebagai salah satu cara deteksi dini kanker payudara dilakukan dengan mengambil gambar jaringan payudara kiri dan kanan menggunakan sinar X. Pemeriksaan mammografi bisa dilakukan pada wanita dengan atau tanpa gejala.
Mammografi dapat membantu mendeteksi ada tidaknya benjolan pada payudara saat ukurannya mungkin masih kecil atau tidak terasa ketika disentuh. Jika ada tanda tertentu, maka diperlukan tes lanjutan untuk memastikan apakah jaringan abnormal tersebut adalah kanker atau tidak.
Baca juga: Mammografi untuk Mengetahui Kondisi Payudara
2. USG Payudara
Metode USG atau ultrasonografi payudara merupakan tes pemeriksaan dengan bantuan gelombang suara untuk menampilkan gambar jaringan pada payudara.
USG payudara disarankan untuk dilakukan oleh para wanita muda di bawah usia 30 tahun. Tujuan USG mammae ini digunakan untuk mendeteksi perubahan pada payudara, termasuk ada atau tidaknya benjolan.
Pemeriksaan payudara dengan USG bisa memberikan gambaran apakah benjolan tersebut berisi cairan berupa kista payudara atau bentuk padat yang mungkin berisiko menjadi penyebab kanker payudara.
3. MRI
Salah satu cara deteksi kanker payudara adalah dengan menjalani MRI atau magnetic resonance imaging. Pemeriksaan payudara dengan teknologi magnet dan gelombang radio akan menghasilkan gambar jaringan lunak di seluruh area payudara yang dapat terlihat dengan jelas.
Pemeriksaan MRI bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara pada wanita yang memiliki risiko tinggi maupun mengetahui hasil diagnosis secara lebih mendalam seputar ukuran kanker dan adanya risiko tumor lain di payudara.
4. Biopsi
Biopsi merupakan salah satu jenis tes payudara yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan yang dikhawatirkan memiliki sel kanker di dalamnya.
Sel atau jaringan payudara tersebut akan diperiksa di laboratorium dan bisa diketahui hasilnya sekitar 3 hari sampai 1 minggu.
Pemeriksaan biopsi dalam mendeteksi kanker payudara juga terbagi menjadi 3 cara utama, yaitu fine-needle aspiration biopsy, core needle biopsy, dan surgical biopsy. Proses biopsi dapat membantu menentukan langkah perawatan atau tindakan pengobatan selanjutnya.
Kapan perlu menjalani tes pemeriksaan payudara?
Melakukan deteksi dini kanker payudara dengan metode mamografi sangat direkomendasikan bagi para wanita yang sudah berusia di atas 40 tahun. Skrining payudara bisa dilakukan setiap tahun atau maksimal 2 tahun sekali.
Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko tinggi terkena kanker payudara adalah:
- Faktor usia, umumnya kanker payudara dialami oleh wanita di atas usia 50 tahun
- Riwayat genetik; jika memiliki anggota keluarga yang juga mengidap kanker payudara
- Obesitas; jika terjadi di usia dewasa maupun pada wanita yang telah menopause
Baca juga: Cara Merawat Payudara dan Ciri Ciri Payudara Sehat
Untuk hasil pemeriksaan atau skrining payudara sendiri umumnya membutuhkan waktu cukup lama. Misalnya, hasil dari metode mammografi atau USG payudara biasanya baru bisa didapatkan setelah 2 minggu pemeriksaan. Terkadang diperlukan juga tahap pemeriksaan lanjutan yang meliputi MRI dan biopsi payudara untuk memastikan keakuratan hasil lebih mendalam.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.