Ketika mendengar kata "diabetes" kebanyakan orang berfikir itu adalah kencing manis atau diabetes melitus. Padahal ada jenis diabetes lainnya yaitu diabetes insipidus. Kata diabetes itu sendiri berarti banyaknya produksi urine atau kencing, kalau diabetes melitus sering kencing akibat gula darah tinggi sedangkan diabetes insipidus karena gangguan hormon.
Pengertian Diabetes Insipidus
Penyakit Diabetes insipidus adalah meningkatnya produksi urin atau kencing seseorang yang disebabkan oleh produksi hormon ADH (antidiuretic hormone) yang menurun atau gangguan pada reseptor hormon, sebagai akibatnya ginjal tidak dapat mengatur keseimbangan air dalam tubuh dengan membuat urin lebih encer karena gagal berkonsentrasi. Hal ini menyebabkan tubuh cenderung kehilangan terlalu banyak urin dan mencoba untuk mengkompensasinya, sehingga akan membuat penderita menjadi gampang haus.
ADH merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipofisis poterior (bagian belakang) yang mengatur volume darah dengan mempertahankan cairan pada tubuh.
Gejala Diabetes Insipidus
Beberapa gejala diabetes insipidus meliputi:
- Rasa mudah haus
- Kencing dengan volume urin yang banyak tidak terkonsentrasi (2 liter per hari hingga 20 liter per hari), sedangkan rata-rata orang normal buang air kecil antara 1,5 dan 2,5 liter per hari.
- Terbangun malam hari karena ingin kencing (nokturia), baca: Kencing Malam Hari
- Mengompol
Sedangkan gejala diabetes insipidus pada anak adalah sebagai berikut:
- Mudah rewel
- Popok cepat basah atau penuh
- Demam, diare dan muntah
- Kaki tangan dingin dan kulit kering
- Pertumbuhan yang lambat
- Berat badan cendrung turun
Komplikasi Diabetes Insipidus
Jika terus berlangung, penyakit ini dapat membahayakan atau yang kita sebut sebagai komplikasi, komplikasi yang dapat terjadi pada diabetes insipidus adalah sebagai berikut:
- Ketidakseimbangan Elektrolit. Ditandai dengan kelemahan, letih dan lesu, nyeri pada otot, mudah tersinggung, mual, nafsu makan menurun.
- Dehidrasi. Karena cairan tubuh terus dikeluarkan melalui buang air kecil secara berlebihan, maka tubuh tidak mampu untuk mempertahankan cairan yang dibutuhkan. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan dengan tanda dan gejala sebagai berikut: Tanda-tanda Dehidrasi
Penyebab Diabetes Insipidus Sesuai Jenisnya
Penyakit diabetes insipidus banyak jenisnya, masing-masing memliki penyebab yang berbada. Jika dirangkumkan penyebab diabetes insipidus adalah sebagai berikut:
Diabetes Insipidus Sentral
Produksi hormon anti-diuretik (ADH) menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh cedera kepala, pembengkakan di otak, tumor hipofisis atau kurangnya aliran darah ke kelenjar pituitari.
Diabetes insipidus Nefrogenik
Gangguan terletak pada ginjal, yaitu ketika ginjal tidak dapat merespon dengan baik terhadap ADH. Obat-obatan seperti tetrasiklin atau lithium dapat menyebabkan hal ini. Kondisi lain seperti kalsium tinggi dalam darah, penyakit ginjal polikistik dan anemia sel sabit juga dapat mempengaruhi ginjal. Hal ini juga dapat disebabkan oleh penyakit ginjal genetik langka.
Diabetes Insipidus Gestasional
Terjadi pada kehamilan, di mana plasenta membuat enzim tertentu yang bersaing terhadap ADH. Baca juga tanda-tanda kehamilan: sering kencing
Dipsogenic Diabetes Insipidus
Rusaknya mekanisme respon rasa haus pada otak membuat seseorang menjadi ekstra haus. Hal ini diyakini bisa disebabkan oleh penyakit mental atau gangguan inflamasi yang dikenal sebagai sarkoidosis.
Pengobatan Diabetes Insipidus
Perawatan atau pengobatan akan berbeda untuk setiap jenis Diabetes insipidus. Berikut adalah perawatan diabetes insipidus sesuai dengan jenisnya:
Central Diabetes Insipidus
Penggantian hormon dengan sintesis dapat membantu menghentikan buang air kecil yang berlebihan. Hal ini dapat diberikan memalui semprot hidung atau obat minum, operasi juga juga terkadang diperlukan apabila terdapat tumor pada hipofisis.
Nefrogenik Diabetes insipidus
Karena masalahnya terletak di ginjal, maka pengobatan yang dapat dilakukan yaitu diet rendah garam sehingga ginjal tidak membuat urin yang banyak.
Gestational Diabetes Insipidus
Gestational diabetes insipidus sering dapat diobati dengan hormon sintetis, desmopresin. Jika kondisi ini terkait dengan mekanisme rasa haus selama kehamilan, hormon tidak akan diresepkan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda terus-menerus haus dan buang air kecil berlebihan dibanding biasanya, maka sebaiknya periksalah ke dokter. Sebagai patokan, buang air kecil normal sekitar 4 sampai 7 kali sehari. Sementara anak-anak mungkin buang air kecil lebih sering karena kandung kemih yang kecil, mereka biasanya buang air kecil sekitar 10 kali sehari.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.